^(J)^
Generasi Kita Bukanlah di Tangan PRT by "elangbotak" Pengalaman
nyata yg dialami oleh rekan sahabat saya patut jadi bahan pertimbangan para
pembaca. Hal ini memang simple tapi menyangkut
generasi-generasi kita ke depan nanti. Mereka berdua meng-hire seorang baby sitter yg
merangkap membantu RT mereka. Dari segi ekonomi sebenarnya mereka sanggup meng-hire baby sitter
khusus, PRT khusus dan seorang gardener. Namun karena kalkulasinya
terlalu ngirit semuanya pekerjaan RT hampir dirangkap si Mira(begitulah
kira-kira nama sang pembantu tsb maaf tanpa bermaksud menyinggung perasaan yg
lain). Mungkin karena lelah dan gaji yg tidak balance dengan apa yg ditanggung oleh si Mira maka sering terjadilah
hal-hal yg tidak menyenangkan ini. Kebiasaan si Mira rupanya punya koneksi dengan para
gelandangan yg sering mejeng meminta-minta di lampu-lampu merah itu. Suatu saat entah kenapa si Sesampainya di rumah dia sengaja
tidak langsung tanya pada si Mira. Ditariknya suaminya ke kamar mereka
yg saat itu memang master bad room berada di lantai ke 2 karna rumah tsb dalam
bentuk two story, sementara kamar baby di lantai pertama berseberangan dengan
kamar si Mira utk memudahkan si Mira bergerak kesana kemari kalau ada apa-apa. Cindy pada saat itu berusaha
menunjukkan wajah yg setenang mungkin thd Mira. Dia masih sempat pura-pura
bertanya pada Mira apakah si baby mungil itu sedang tidur jadi dia seolah-olah
tak perlu mengganggunya utk sementara atau mengecek ke kamar si baby, padahal
nun jauh di hati Cindy kalau dia begitu GERRRAMMM SEKALI dan ingin MENAMPAR,
MENUNJANG, MENJAMBAK, MENG-INJEK-INJEK dan MENGUSIR si Mira PRTnya itu. Wajah si Mira yg pada awalnya agak
shock menyambut kedua pasangan suami istri yg datangnya 1 jam lebih cepat dari
yg biasanya tsb kini kilihatan agak aman setelah melihat Cindy dan Cindy menceritakan pada sang suami akan
apa yg dia lihat dan dia curigakan.Tentu saja yg namanya lelaki ingin langsung
menubruk ke kamar sang baby ingin membuktikan dengan segera. Cindy memaksa dan membujuk sang suami dan menerangkan dengan
kepala dingin. Bila seandainya dia turun di perempatan lampu merah dan merebut
buah hatinya itu, sudah barang tentu sang gelandangan akan
membela hak nya. Orang lain tak akan semudah itu
mempercayainya, hal ini bisa menjadi umpan balik padanya, malah dia yg bisa di
borgol tuk sementara sebelum proses pengadilan dan test DNA dilanjudkan. Dalam
hal ini prosesnya akan memakan waktu yg panjang. Bila dia langsung marah pada Mira dan melihat
ke kamar si baby dan melihat ternyata si baby tak ada di dalam kamar dia pikir
bisa saja si Mira berbohong mungkin ada penculik yg masuk nyelonong dari pagar
rumah tsb ketika si Mira sedang melakukan pekerjaan yg lain-lain. Bisa saja si Mira membuat strategi yg lain-lain jauh
sebelumnya apa bila terjadi hal-hal manakala si Cindy
dan Analisa dan logika Cindy memang
benar-benar tidak meleset. Kira-kira sekitar satu jam memang sang gelandangan
mengantar sang buah hatinya. Mira sambil tergesa-gesa dan memberi
isyarat pada gelandangan tsb kalau sang majikan datang lebih awal dari yg
biasanya sambil menunjuk-nunjuk ke arah jendela kamar atas sang majikan yg
keduanya tidak menyadari kalau pasangan suami istri tsb sedang mengamati dan
sudah tidak kuat menahan GERRRAMM sambil menggigit bibir meraka masing-masing. Sang
gelandangang kabur secepatnya sambil memberikan sebahagian hasil minta-mintanya
pada Mira, karna rupanya anak itu memang sudah sering di boking sang
gelandangan sebagai variasi dalam menambah iba bagi para pemberi sedekah yg
lalu lalang di lokasi itu. Mira pikir dia akan aman dan menarik
nafas sembari mau membersihkan si baby mungil itu, tapi tiba-tiba apa yg
terjadi? Dunia berguncang, bumipun bergetar pada saat tamparan demi tamparan,
jambakan demi jambakan dan hampir-hampir saja kedua pasang suami istri naik
pitam dan membunuhnya. Sampai akhirnya di ketahui para tetangga yg berdatangan
dan akhirnya melerai peristiwa itu dan menyelesaikan dengan kepala dingin pula.
Mira minta maaf sambil menyembah-nyembah kaki sang majikan karna dia yakin
kalau dia tdk akan pernah kerja lagi di rumah itu. Bagi dia itu tak masalah,
tapi yg dia takutin adalah PENJARA dimana dia akan segera di-kurung disana. Singkat
cerita yg namanya Mira tetap menjalani kurungan penjara itu. Dengan adanya trauma yg dasyat itu
Cindy dan Begitulah kejadian yg disampaikan
oleh sahabatku yg saat itu buru-buru pulang ke Bandung membawa anak-anaknya
karena kejadian rekan sekerjanya sahabatku ini pindah ke Bandung dan tinggal
kembali bersama mertua yg kebetulan memang cukup baik dalam membantu mendidik
anak-anak sahabatku yg masih kecil itu. Di abad mordern ini banyak kaum
wanita merasa malu kalau mereka statusnya sebagai ibu rumah tangga, bahkan
banyak para suamipun mengharapkan kalau para istri turut berperan menjadi TOTAL
FOOT BALL dalam menambah penghasilan rumah tangga. Wanita yg tradisionil sangat
langka pada masa kini. Pendidikan utk generasi mendatang
berfokus dalam rumah tangga. Wanita,istri sebenarnya berperan aktif sebagai
ujung tombak pendidikan dalam rumah tangga apa lagi dalam mendukung karier
suami. Istri bisa saja berpendidikan tinggi, namun apabila sang buah hatinya
lahir relakan waktumu, sentuhanmu, emosimu tuk memelihara sang buah hatimu. Waktu
yg dibutuhkan memang tidak lama, 7 tahun sampai dia mulai memasuki SD, kalau
boleh ambil keluarga terdekat adik atau sepupuh yg dipercaya utk menemani sang
bocah pabila si ibu sudah tidak tahan meneruskan keriernya kembali di kantoran. Tapi banyak orang-orang sekarang
menyuruh ibu(nenek kakeknya)memelihara bayi-bayi meraka. Wah...sudah orang tua
capek-capek, melahirkan, mengurus atau mendidik kita namun mereka tidak pernah
pensiun dalam hal ini. Memang hal
sperti ini better than nothing, tapi sepertinya dijaman modern ini ada tempat
penitipan bayi-bayi tuk wanita-wanita yg berperan sebagai TOTAL FOOT BALL yg
jelas ini pun tidak menjamin seratus persen. Dari hasil riset yg kami peroleh bahwa anak-anak yg dititip seperti
ini menjadi hyper aktif dan over dosis dalam pergaulan. TOTAL FOOT BALL bisa membuat gawang kebobolan. Bila sang ibu cenderung seperti itu contoh hasil pengalaman
sahabat kami bisa terjadi, kecenderungan anak-anak yg suka membuat RETORICAL
QUESTIONS yg harusnya thd orang tuanya kini dijawab sang PRT atau orang lain yg
kita titip. Hal ini bukan saja mengancam masa kecilnya namun
sekaligus menghancurkan masa depannya dan gawang keluargapun KEBOBOLAN,
generasi mendatang pun pudar. Camkanlah ini. Penulis pernah bekerja sama dalam bidang
pendidikan anak-anak kecil pada saat di .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links
|
<<image001.jpg>>