Terima kasih, bung Rinto atas penjelasan dan koreksinya. Memang sudah 
lama sekali. Tapi karena saya sering mendengar lewat kaset, waktu 
masih kecil, belum ada video, saya jadi ingat kata katanya, walaupun  
agak salah.

Masih populer enggak ya drama kayak ginian?

Salam,

LT.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang [EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
 
> 
> Rinto Jiang :
> 
> Drama itu judulnya "Jiang Shan Mei Ren". Kisahnya Kaisar Zhengde 
dari 
> Dinasti Ming yang malas menjalankan pemerintahan, lalu menyamar 
menjadi 
> orang biasa dan turun ke selatan. Dalam perjalanannya itu, ia jatuh 
> cinta kepada seorang gadis desa penjual arak. Sebenarnya, sang 
gadis 
> juga jatuh cinta pada sang kaisar yang cakep itu.
> 
> Penggalan drama itu adalah mengisahkan pertemuan mereka berikutnya, 
sang 
> kaisar ingin mengembalikan sapu tangan sang gadis. Lalu sang gadis 
> memberanikan diri menanyakan identitas sang kaisar, karena ia tidak 
bisa 
> tidur dan tidak tenang memikirkannya (zuo li nan an = duduk salah 
> berdiri juga salah). Lalu sang kaisar menyatakan cintanya pada sang 
> gadis. Sang gadis ingin menolak dengan alasan hari ini abangnya 
tidak 
> ada di rumah sehingga tidak menjual arak. Sang kaisar lalu 
bergombal 
> kalau sang gadis lebih menarik daripada arak itu sendiri, artinya 
ia 
> datang bukan untuk minum arak.
> 
> Sang gadis menjawab : "wo men mai jiu zuo ying sheng, bu dong ai ye 
bu 
> dong qing" yang arti harfiahnya "kami menjual arak untuk 
penghidupan, 
> tak mengerti cinta ataupun kasih." Namun sebenarnya arti tersirat 
adalah 
> "kami hanyalah rakyat kecil (plus dia sendiri adalah wanita) yang 
tak 
> berhak mencintai atau mengasihi orang."
> 
> Sang kaisar lalu menjawab : "Wei shi me zuo li nan an shui bu 
ning?" 
> artinya "mengapa tidak tenang dan tidak bisa tidur?". Yaitu mengapa 
> tidak tenang memikirkan sang kaisar kalau memang sang gadis tidak 
> mengerti cinta. Seterusnya tidak saya karena telah terjawab 
pertanyaan 
> Bung LT.
> 
> Mengapa bisa ada potongan kalimat seperti itu? Karena di zaman 
dulu, 
> wanita tidak boleh/berhak memilih sendiri laki2 yang dicintainya 
sebagai 
> pasangan hidup. Mereka cuma menunggu dijodohkan, jadi kondisi ini 
> dibahasakan menjadi "tak berhak mencintai dan mengasihi orang".
> 
> Hm....ini drama sudah lama sekali. Mudah2an jelas Bung LT.
> 
> 
> Rinto Jiang








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to