Bung Rinto, tulisan saya tepatnya ditujukan sebagai tanggapan kepada 
Henri Lie. Sewaktu saya menuliskan hal itu, sebenarnya saya juga 
tidak yakin mau ditujukan kepada siapa, karena bung Rinto hanya 
memforward saja.

Atau lebih tepatnya ditujukan juga untuk pembaca millist budaya-
tionghoa ini, supaya memperoleh gambaran yang lebih objektive, 
terutama dari sudut lain.

Sewaktu saya membaca forward ini, saya juga agak terharu. Tetapi 
segera saya coba menyadarkan diri saya sendiri.

Menurut saya, SHG dalam hidupnya telah berbuat sesuatu yang ada besar 
maknanya. Tetapi memang sayang sekali, bahwa beliau tidak dikaruniai 
umur panjang. Sekalipun demikian dalam umur yang singkat, beliau 
sudah berbuat lebih banyak daripada seseorang pada umumnya.

Mengenai ketergila-gilaan terhadap SHG, dapatlah saya berikan 
cuplikan seperti dibawah ini:

I only want to say that I am in love with Soe Hok Gie. I wish
I had been born in 1950s...SHG's image has been haunting my life and I
just can't escape from him....God, Help me! 

Sebenarnya dari satu sisi, saya ingin sekali bertanya mengapa HL 
ingin dilahirkan dalam tahun 1950? Apa yang dapat ia perbuat jika 
seandainya ia lahir di th 1950? Apakah ia akan sejalan dengan SHG? 
Mengingat ketergila-gilaan terhadap SHG terjadi setalah HL membaca 
tentang SHG, sedangkan th 1950, belum tentu ia membaca sesuatu 
tentang SHG.

Adalah manusiawi, bahwa seseorang tergila-gila dengan apa yang 
dibacanya, bahkan seringkali dilebih-lebihkan. Tetapi peranan 
objektivitas dan realitas tidak dapat diabaikan begitu saja. Adalah 
lebih berguna jika membaca sesuatu dengan tidak mengabaikan 
objektivitas dan realitas. 

Sewaktu perdebatan dua calon kandidat presiden Amerika Serikat, orang 
biasanya terbengong bengong oleh ucapan sang kandidat presiden. 
Tetapi seorang kandidat presiden yang kemudian menjadi presiden 
Amerika Serikat (CMIIW) dengan tepat mengekspresikan apa yang 
sesungguhnya menjadi objektivitas dan realitas. Dia mengatakan 3 
kata "Where's the beef?".

Dengan objektivitas dan realitas yang sama dapatlah ditujukan juga 
untuk pembaca dan pendengar SHG dan terutama sekali ditujukan kepada 
HL, "WHERE's THE BEEF?". Ungkapan seperti itu walaupun sudah 
berlangsung beberapa dekade, tetapi untuk saat inipun masih relevan 
untuk dipeetanyakan.

Diulasan tentang SHG, memang ada ditunjukkan tentang the beef, yaitu 
poisi-poisinya nan indah. Tetapi memabaca dengan memperhatikan 
peranan realitas dan objektivitas sama sekali tidak dapat diabaikan 
begitu saja.

Salam,

LT.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Hm, Bung LT, tak usah meminta maaf, cuma inti permasalahannya di 
mana 
> yah? Lalu komentar Bung LT itu sebenarnya ditujukan ke siapa? Ke 
saya 
> sebagai forwarder pesan ini? Atau ke Bung Soe Hok Gie yang sudah 
> mendiang, atau ke Bung Hendy Lie yang saya forward pesannya ini?
> 
> Tanda "Fwd" pada judul topik artinya saya hanya sebagai penyampai 
> informasi layanan umum yang belum saya utak atik, modifikasi 
ataupun 
> saya tambahkan tulisan saya di dalamnya, artinya tidak ada yang 
> merupakan tulisan saya di dalam artikel forward tadi.
> 
> Mana tulisan saya pribadi yang menunjukkan saya tergila2 pada 
pribadinya 
> SHG kalau boleh anda menunjukkannya kepada saya.
> 
> 
> Rinto Jiang
> 
> 
> 
> 
> lets_tangoin wrote:
> 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> > > -------- Original Message --------
> > > Subject:       [t-net] Undangan Diskusi Buku CSD [Soe Hok Gie]
> > > Date:       Wed, 8 Jun 2005 00:39:43 +0700
> > > From:       Hendy Lie
> > >
> > >
> >
> > Bung, mohon maaf, saya mau memberi komentar saja. Jangan dilihat 
dari
> > benar atau tidak nya komentar saya ini.
> >
> > saya rasa anda hanya tergila-gila pada pribadinya SHG ini. Ketika
> > anda sadar kembali, yang ada dihadapan anda hanyalah realitas dan
> > objektivitas.
> >
> > Sengaja saya tidak lampiran tulisan anda, karena terlalu panjang.
> > Mohon maaf, karena menurut saya, pandangan anda kabur dan tidak
> > objektive sama sekali. Walaupun anda bertanya dimana tidak 
objektive-
> > nya, saya tidak mempunyai jawabannya. Karena jawabannya kembali 
lagi
> > kepada anda untuk menjadi objektive dan tidak tergila-gila kepada
> > seseorang ataupun sesuatu, terutama kepada seseorang yang telah
> > tiada, atau sesuatu yang sudah hilang.
> >
> > Kembali lagi, yang terutama adalah melihat realitas dan 
objektivitas,
> > yang terkadang sulit dilihat dan sulit dipahami, terutama sekali
> > sulit untuk diterima.
> >
> > Mohon maaf atas komentar ini, kalau ada yang tidak berkenan.
> >
> > Salam,
> >
> > LT.
> >
> >
> >
> >
> >
> >






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to