Sebenarnya, saya pertama tahu nama Soe Hok Gie malah bukan dari koran atau buku di Indonesia, melainkan di satu majalah dari Overseas Chinese of Fujian (Hokkian) berbahasa mandarin yang beredar di sini. Kebenaran satu artikel ada membahas tentang Tionghoa di Indonesia.

Soe Hok Gie adalah dialek Hokkian dari Su Fu-yi, namanya dalam dialek mandarin. Dia tercatat bersama2 dengan nama2 orang Tionghoa Indonesia terkenal lainnya, yang lain tidak asing bagi saya, namun Soe Hok Gie tidak pernah menarik perhatian karena terlalu asing bagi saya waktu itu. Tapi, memang kenyataannya ia juga dikenal di luar negeri.

OOT, Gie-nya Soe Hok Gie adalah yang selalu didengungkan oleh Tantono-heng, "tiong" dan "gie". Kayaknya arti "tiong" dan "gie" ini pernah dipertanyakan oleh Julie-moy di milis beberapa waktu lalu dan belum ada yang menjawab. Tiong itu "kesetiaan" dan Gie sendiri artinya "kebenaran" atau "moralitas". Kebetulan Kwik Kwan Gie punya Gie juga adalah karakter yang sama.


Rinto Jiang




Rinto Jiang wrote:
From: casuya <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Mon Jun 20, 2005  11:56 pm


Resensi Buku Soe Hok Gie oleh Arief Budiman


Ada dua hal yang membuat saya sulit untuk menulis tentang almarhum adik saya,
Soe Hok Gie. Pertama, karena terlalu banyak yang mau saya katakan, sehingga saya
pasti akan merasa kecewa kalau saya menulis tentang dia pada pengantar buku ini.
Kedua, karena bagaimanapun juga, saya tidak akan dapat menceritakan tentang diri
adik saya secara obyektif. Saya terlalu terlibat di dalam hidupnya.
Karena itu, untuk pengantar buku ini, saya hanya ingin menceritakan suatu
peristiwa yang berhubungan dengan diri almarhum, yang mempengaruhi pula hidup
saya dan saya harap, hidup orang-orang lain juga yang membaca buku ini.

Saya ingat, sebelum dia meninggal pada bulan Desember 1969, ada satu hal yang
pernah dia bicarakan dengan saya. Dia berkata, "Akhir-akhir ini saya selalu
berpikir, apa gunanya semua yang saya lakukan ini. Saya menulis, melakukan
kritik kepada banyak orang yang saya anggap tidak benar dan yang sejenisnya
lagi. Makin lama, makin banyak musuh saya dan makin sedikit orang yang mengerti
saya. Dan kritik-kritik saya tidsak mengubah keadaan. Jadi apa sebenarnya yang
saya lakukan? Saya ingin menolong rakyat kecil yang tertindas, tapi kalau
keadaan tidak berubah, apa gunanya kritik-kritik saya? Apa ini bukan semacam
onani yang konyol? Kadang-kadang saya merasa sungguh-sungguh kesepian".

[Deleted]


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




Yahoo! Groups Links

Kirim email ke