Selasa, 28 Juni 2005 21:00 WIB
SMS dari Presiden: Hentikan Penyalahgunaan Narkoba

JAKARTA--MIOL: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan pesan layanan singkat (SMS) kepada pemilik telepon selular. Isinya, permintaan menghentikan penyalahgunaan dan kejahatan narkoba.

"Betul pesan tersebut dari Presiden," kata Juru Bicara Kepresidenan Andi Alifian Mallarangeng di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (28/6) malam.

Sejak Selasa siang banyak anggota masyarakat pengguna telepon selular yang menerima SMS berbunyi: "Stop penyalahgunaan dan kejahatan narkoba sekarang. Mari kita selamatkan dan bangun bangsa kita menjadi bangsa yang sehat, cerdas, dan maju. Presiden RI".

Masyarakat penerima pesan itu banyak yang bertanya-tanya apakah benar SMS itu dari Presiden. Warga yang berlangganan Kartu Hallo mendapatkan SMS itu tanpa nomor pengirim. Pengguna Telepon Flexi tercantum nomor 9949 yang merupakan nomor Presiden untuk dikirimi SMS.

Andi mengakui banyak anggota masyarakat yang menanyakan kebenaran asal SMS itu. Ia menyatakan, pesan dari Presiden itu dalam rangka Hari Anti Narkoba Sedunia. Presiden mengirimkan SMS itu bekerjasama dengan para perusahaan operator telepon selular. Pesan yang baru dikirim Presiden itu, kata Andi, juga merupakan hasil kerjasama dengan operator yang diatur Badan Narkotika Nasional (BNN).

Menurut Andi, masyarakat menyambut baik inisiatif Presiden itu. Itu terlihat dari SMS yang masuk ke nomor 9949, ke staf Presiden dan juga SMS ke Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.

Presiden, kata Andi, melihat mengirim pesan melalui SMS merupakan sarana yang baik dan inovasi baru dalam melakukan komunikasi antara pemimpin dengan rakyat. Sarana baru itu mudah, murah, cepat, dan trendi.

Masyarakat yang ingin menjawab atau menanggapi SMS itu, kata Andi, dapat mengirimkan SMS balasan ke 9949. Yang jadi masalah, ujar Andi, jika ada orang yang mengirimkan SMS mengatasnamakan Presiden, namun orang tersebut bukan Presiden.

Untuk itu perlu dilakukan mekanisme untuk mengetahui apakah pesan tersebut benar-benar berasal dari Presiden. Hal itu dilakukan, karena dikhawatirkan ada pihak yang bisa mengirim pesan semacam itu namun isinya negatif.

Di waktu yang akan datang, kata Andi, jika Presiden ingin menyampaikan pesan melalui SMS, setelah pesan dikirim akan disertai penjelasan dari juru bicara kepresidenan bahwa betul pesan itu dari Presiden. Jika tidak ada penjelasan dari Juru Bicara Kepresidenan, dipastikan pesan itu bukan dari Presiden.

Berdasar data yang ada, telepon selular yang beredar di Tanah Air mencapai sekitar 40 juta nomor.

Mengenai evaluasi SMS yang masuk ke 9949, Andi mengatakan, beberapa hari lagi akan diumumkan hasil evaluasinya. (Ant/OL-02)

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to