Bahasa Tionghoa yang paling banyak dipakai oleh orang Tionghoa Indonesia adalah bhs. Hokkian. Dalam bhs Hokkian, sebutan untuk kakek adalah AKONG (阿公), sebutan untuk nenek adalah AMA (阿媽). Di pulau Jawa, sebutan ini terpengaruh bahasa Jawa dan Sunda menjadi eng-KONG dan e-MA, dengan e: e pepet.
Sebutan untuk kakek buyut dan nenek buyut adalah KONGCOU (公祖) dan MACOU (媽祖).
Kata COU ini dibaca CO seperti bhs. Indonesia, bukan COU karena bhs. Hokkian tidak mengenal diftong OU.
Seharusnya sebutan untuk tokoh yang dihormati di kelenteng adalah KONGCOU (公祖) dan MACOU (媽祖) sama seperti panggilan untuk kakek/nenek buyut.
Penulisan OU ini untuk membedakan dua macam bunyi O Dalam bhs. Hokkian, O yang pertama O seperti bhs. Indonesia ditulis 'OU', yang kedua O seperti bunyi EU bhs. Sunda, ditulis 'O'.
Contoh O (dulu ditulis O atau OO):
- HO 好 (baik)
- KOKO/AKO 哥哥/阿哥 (kakak lelaki)
- TO TEK KENG / TO TIK KING 道德經 (dulu ditulis TOO TEK KENG atau TOO TIK KING, Daodejing: kitab Taoisme)
Contoh OU (dulu ditulis OUW):
- HOU  è™Ž (dulu ditulis HOUW: harimau/macan)
- AKOU/KOUKOU 阿姑/姑姑 (dulu ditulis AKOUW: saudara perempuan papa)
- THOU 兔 (dulu ditulis THOUW: kelinci)
 
Mazu 媽祖 (Hokkian: Macoupo 媽祖婆) adalah tokoh yang berasal dari Meizhou 湄洲 di dekat Putian-Hokkian, hidup pada dinasti Song. Nama aslinya adalah Lim Beknio (Lin Moniang 林默娘). Sejak kecil, ia jarang bicara, karena itu dinamakan Beknio (bek: tidak berbicara, nio: nona). Beknio mempunyai kemampuan memprediksi cuaca di laut. Pada suatu malam ia bermimpi melihat ayahnya yang sedang melaut terkena badai besar, konon dalam keadaan yang tertidur dan bermimpi, jiwanya pergi menyelamatkan ayahnya dan teman kakaknya. Sejak itu Beknio dihomati oleh para nelayan, dan dianggap sebagai dewi penyelamat di laut.
PO pada sebutan Macoupo, berarti nenek. Suatu sebutan untuk menghormati tokoh perempuan.
 
 


harry alim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
rekan rekan terhormat,
 
mungkin masalah ini pernah dibahas sebelumnya, mohon maaf kalau saya tanya ulang.
 
dari dulu saya bertanya tanya apa bedanya dan kenapa demikian?
 
sebutan untuk kakek dan nenek adalah mak dan engkong sedang untuk orang tua kakek dan nenek kita adalah kong co (lafalnya ou) dan mak co (ou)
 
tetapi kalau ke kelenteng kita memanggilnya dengan kong co (lafalnya au) dan mak co (lafalnya au)
 
dan apa hubungannya dengan mazu yang di puja di hokkian dan banyak komunitas tiong hoa di asia tenggara
 
salam,
 
harry alim


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke