Thanks Rinto, buat penjelasannya, akhirnya setelah bertahun2 terjawab juga ..
siip nih milisnya

yg terakhir
maksudku yang jualan yang manggil kita (customer) lao ban :p hehe

tapi oke juga nih, buat nambah wawasan..

thanks


Eddy

On 7/15/05, Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Eddy menulis :

Di Khuntien, sangat jarang panggil KO, biasanya HIA / AHIA (tiociu), saya juga bingung waktu awal di jogja, panggil2 KO (oh ternyata untuk Hokkien, panggilnya ini), jadi lama2 terbiasa juga :)

btw koq bisa begitu ya.. mohon pencerahannya...

Kalo di Singapura, ke hawker/toko, orang yg gak dikenal pasti dipanggil Lau Pan (Boss) , kalo cewek agak muda siau cie hehe...


Rinto Jiang :

Ko dan Hia sama saja artinya, menyebut saudara laki2 yang lebih tua. Keduanya ada di dalam dialek Hokkian maupun Tiochiu.

Ko (Hokkian) = Ko (Tiochiu) = Ge (mandarin)

Heng (Hokkian) = Hia (Tiochiu) = Xiong (mandarin).

Ke toko, pemilik toko otomatis adalah bos toko itu, makanya dipanggil sebagai laoban. Namun jangan semuanya dipanggil laoban, ketemu kasir yah tetap harus dipanggil xiansheng/xiaojie (tuan/nona).

Pada dasarnya, untuk menyapa orang yang tak dikenal, untuk laki2 harus digunakan xiansheng = sinshe (hokkian), untuk perempuan harus dipanggil xiaojie = siocia (hokkian). Untuk wanita sebaya sebaiknya dipanggil furen = hujin (hokkian), yang sudah bersuami dipanggil taitai (dibaca thaithai), hokkiannya juga sama lafalnya.


Rinto Jiang



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS






--
Best Regards,

Eddy

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke