Just sharing pendapat saja.
Revaluasi Yuan sebenarnya tidaklah terlalu material karena cuma 2% saja. Cuma yang harus diperhitungkan lebih lanjut adalah bahwa mulai sekarang Yuan tidak lagi di-peg tetapi mulai dibiarkan mengambang dengan perpatokan pada sekelompok mata uang keras dunia (basket of hard currencies). Itu berarti ke depannya kita bisa ber-ekspektasi bahwa secara perlahan2 Yuan akan terus menguat karena posisi Yuan saat ini adalah sangat under-valued.
Mengenai dampaknya pada perekonomian Indonesia, adalah terlalu prematur untuk menjawabnya apalagi tanpa data transaksi ekspor impor antara Indonesia dan China. Tapi rasanya bagi Indonesia, China sekarang adalah sumber barang-barang murah, seperti dari peralatan elektronik (TV, AC, VCD/DVD player, dll), tekstil, motor, mainan dll. Menguatnya Yuan hanya bisa berarti barang2 tersebut akan menjadi lebih mahal di kemudian hari. Dan apakah ada alternatif supplier ? Rasanya bukan hanya Indonesia, banyak negara sudah sangat tergantung pada produk2 dari China. Artinya no alternatif bok. Tapi sekali lagi, kalau mau lihat dampaknya, agak kompleks, jadi biarkan saja ekonom2 yang menganalisa. Kita balik lagi bahas Budaya Tionghua ... :D
Salam,
Suryadi
Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]>
Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com 25/07/2005 03:51 PM
|
|
Rudy Utomo menulis :
Owe juga ingin mengetahui efek dominonya ke Rp Indonesia....,
(Menurut wapres JK, dgn mahalnya Yuan China, Indonesia akan lebih kompetitif; akan tetapi mengapa
RP nya RI terus diusahakan utk mahal ? bukankah dgn Rp RI lebih yg murah; akan semakin lebih competitive; atawa; utang RI sdh kebangetan, jadinya semakin lemah Rp; semakin banyak utang nya!, dan mengapa utang RI tidak di Peg saja dgn 1Dollar US = Rp 3000)....
Kalau tidak disetujui oleh negara pengutang; di teror saja dgn bom bunuh diri....,
Owe agak bingung dgn Rp Indonesia, dan Yuan China,...
China selalu berusaha setengah mati untuk Melemahkan Yuan,
Sebaliknya Indonesia berusaha setengah mati utk menguatkan Rupiah ???
Apakah artinya: Indonesia ini adalah murni negara pembeli dan China adalah murni negara penjual....,
Bukankah logikanya: semakin murah Rp, semakin mudah RI utk menjual produk export nya ke negara pembeli....Murah Meriah, ???
Atawa logikanya, semakin mahal Rp, semakin mudah RI utk membelik produk import nya dari negara
penjual....Murah Meriah ??? dan juga utang nya semakin ringan ?, no comment lah !!!
rgds/ rudy
Rinto Jiang :
Kompetitif? Tidak begitu menurut saya. Yuan cuma direvaluasi 2%. Menurut perhitungan para ahli, sekarang Yuan itu undervalued 40%. Artinya, kalau dari dulu Yuan tidak pegging (mengikuti) pergerakan USD, nilai Yuan sekarang sudah naik 40%. Namun sekarang cuma naik 2%. Namun tentu saja, Yuan tidak boleh naik 40% soalnya surplus perdagangan yang sekarang tentu saja tetap harus dipertahankan.
Mengapa imbasnya pada Indonesia tidak besar? Komoditi ekspor RRC dan Indonesia itu tak banyak yang sama. Jadi, RRC dan Indonesia itu sebenarnya bukan saingan, namun lebih tepat kalau mutualisme. RRC perlu bahan baku dari Indonesia, Indonesia perlu bahan setengah jadi atau jadi dari RRC. Kalau Indonesia dengan Vietnam, sepertinya lebih klop disebut sebagai saingan.
Menguatkan Rp karena kita masih punya banyak utang luar negeri dalam valuta asing. Kita juga banyak mengimpor dari luar negeri. RRC sebenarnya juga bukan mau melemahkan terus nilai Yuan, karena itu tidak menguntungkan untuk jangka waktu panjang. Sekarang, kebijakan revaluasi Yuan mungkin akan mempengaruhi daya saing produsen besar kecil di RRC yang berkonsentrasi pada ekspor. Namun pemimpin RRC selalu punya pandangan jauh ke depan. Mereka ingin produsen tradisional eksportir ini mulai mencari lahan2 lainnya yang lebih menjanjikan. Artinya, produsen ini dipaksa untuk meng-upgrade tingkat produktivitas mereka dari basis tradisional menjadi basis teknologi tinggi misalnya. Lagipula, revaluasi Yuan ini sesuai dengan kebijakan pemimpin RRC mengerem tingkat pertumbuhan ekonomi mereka yang sudah kelewat panas (over-heating).
Rinto Jiang
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
SPONSORED LINKS
Indonesian languages | Indonesian language learn | Indonesian |
Dari |
YAHOO! GROUPS LINKS
- Visit your group "budaya_tionghua"
on the web.
- To unsubscribe from this group, send an email
to:
[EMAIL PROTECTED]
- Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Disclaimer:
This email may contain privileged and/or confidential information intended only for the use of the addressee. If you are not the addressee, or the person responsible for delivering it to the addressee, you may not use, copy or deliver this to anyone else. If you receive this email by mistake, please immediately notify us.
Opinions contained herein may be the personal opinion of the sender and do not necessarily represent the views of the Company. If you are in any doubt as to whether the opinions are officially endorsed by the Company, please contact our Compliance Dept at (+65) 6225 1228 for clarification.
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
SPONSORED LINKS
Indonesian languages | Indonesian language learn | Indonesian |
Dari |
YAHOO! GROUPS LINKS
- Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
- To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
- Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.