Amoy adalah sebutan orang Barat terhadap kota Xiamen 廈門 (Mandarin).
Asalnya dari E-MUI. Ini adalah dialek Hokkian yang dipakai di Zhangzhou (sebelah selatan Xiamen).
Seperti telah ditulis oleh ibu Yami, E (Xia) berarti: Grand Mansion, MUI (Men) berarti: Gate.
Dalam dialek Hokkian yang dipakai di Xiamen dan Quanzhou (sebelah utara Xiamen), Xiamen diucapkan E-MNG. Dalam dialek Tiociu diucapkan HE-MUNG.
Jadi, MOY dalam nama kota berarti PINTU/GERBANG (門).
 
A-MOI (阿妹) dalam dialek Hakka berarti adik perempuan.
Xiaomei (小妹) dalam bhs. Mandarin. Artinya adik perempuan.
Dalam dialek Tiociu diucapkan SIE MUE. Dalam dialek Hokkian Xiamen diucapkan SIO BE, dalam dialek Hokkian Quanzhou diucapkan SIO BEU, dalam dialek Hokkian Zhangzhou diucapkan SIO MUE. Dalam dialek Hakka diucapkan SIAO MOI.
Jadi, MOI di sini berarti adik perempuan (妹).

salam,
KH

hengky <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
saya gak tau apakah ada beda amoi (akhiran-i) dengan amoy (akhiran-y),
saya tulis amoy supaya akhirannya berbuny-i (homofon) karena i atau y bacanya sama.
jadi, apa artinya amoy menurut kota xiamen di Fujian?
 
sio-moi yang bung rinto maksutidak pernah saya temukan dalam tutur orang tio-ciu di pontianak.(kebetulan saya juga bertutur tio-ciu).
kalau yang dimaksud adalah adik perempuan maka ucapannya adalah : soi-mue, padanan siau-mei dalam mandarin dan soi-moi dalam khek. (saya juga bisa tutur khek)
saya juga gak tau arti e-meng.
 
mohon petunjuk..
hengky

Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Hm, Bung Hengky, amoi yang anda maksud itu bukan amoy yang sama dengan sebutan buat Kota Xiamen di Fujian sana.

Amoi buat wanita muda itu asalnya dari kata xiao-mei (mandarin) = sio-moi (hokkian/tiochiu) yang merujuk kepada adik perempuan.

Amoy di sini adalah romanisasi orang Barat untuk menyebut kata xia-men (mandarin) = e-mui (hokkian) = e-meng (tiochiu).

Jadi, kedua karakter itu sangat berbeda.


Rinto Jiang



hengky wrote:
kalau di pontianak
kata amoy juga dipakai orang khek, dan juga mulai digunakan orang tio cu yang berarti wanita muda
 
hengky

liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ikut nimbrung sedikit,
Kong adalah guang dari propinsi Guangdong, sedang hu
adalah fu yang bisa berarti: 1.ibukota, 2. keluarga
atau 3. keresidenan (wilayah di bawah propinsi di atas
kabupaten), sekarang disebut diqu atau diqushi,
misalnya Guangzhou Shi adalah sebuah diqishi (kota
setingkat keresidenan). Ini adalah asal sebutan bagi
orang Konghu.
Orang barat ketika datang menyebut Guangdong menjadi
Kanton, peleseetan dari bunya Guangdong. Karena
kegiatan mereka berpusat di Guangzhou, ibukota
propinsi Guangdong, maka Kanton yang seharusnya
berarti Guangdong menjadi Guangzhou.

Berbeda dengan Amoy, Amoy adalah dialek Hokkian yang
dibaca Emui, dalam bahasa Inggeris A dibaca E, dan Mui
mendekati Moy , jadi Amoy adalah Emui dalam ejaan
Inggeris. Tapi orang belakangan terutama ditempat yang
tidak berbicara bahasa Inggeris, membacanya seperti
bahasa Indonesia a dan moy.
Catatan: Emui dalam logat Xiamen dan Quanzhou adalah
Emng. Emui adalah logat Zhangzhou. Logat Zhangzhou
pernah jadi standar dialek Hokkian, meskipun kemudian
diambil alih Xiamen, setelah Xiamen menjadi pusat
perdagangan menggantikan Quanzhou dan Zhangzhou.

Salam
LU



Yahoo! Mail
Stay connected, organized, and protected. Take the tour


Start your day with Yahoo! - make it your home page

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian
Dari


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke