NIM menulis:

Konspirasi mengadu domba untuk menciptakan konflik di Indonesia,
seperti dugaan Ibu Tati dan Pak Abdul Hadi, memang sudah terjadi.
History will repeat itself kata Karl Marx. Sekarang ini terjadi
euforia Cheng Ho. Cheng Ho datang ke kepulauan Nusantara dengan
membawa 23,000,- orang dengan ribuan kapal di mana satu kapal besarnya
5 kali besarnya kapal Marcopolo. Padahal di ibukota Majapahit waktu
itu, menurut Dannys Lombard, hanya bermukim 700 kk. Jadi untuk apa
Cheng Ho datang dengan ribuan orang dan kapal? Untuk urusan dagang dan
perdamaian, atau untuk mengancam ? Demikian pula taktik Raden Patah,
menurut buku Slamet Mulyana, ketika menyerang ibukota Majapahit.
Dikepung dulu, baru dipaksa menyerah.


Rinto Jiang:

Nah, ini type tulisan yang kurang jelas mengetahui misi yang diemban Cheng Ho. Kalau Cheng Ho niatnya  adalah intimidasi atau kolonisasi, maka kita bukan jajahan Belanda, tapi jajahan Cina. Logika sederhana ini saja koq tidak bisa dihubungkan sendiri.

--------------------------------------
NIM menulis:

Cheng Ho datang ke kepulauan Nusantara melalui Palembang, yang waktu
itu dikuasai oleh Bajak Laut, akibat lemahnya Kerajaan Majapahit. Dia
menangkap seorang bajak lauk keturunan Hokkian dan dibawa ke daratan
China untuk dipancung mati. Dia datang ke kepulauan Nusantara
sebenarnya untuk menagih pajak pada orang-orang keturunan China yang
kabur dari daratan China 6-7 abad sebelumnya.

Sejak Abad ke-8, banyak orang-orang tionghoa melarikan diri ke
negara-negara di selatan daratan China karena kemiskinan atau kalah
dalam politik dan kekuasaan. Ekspedisi Cheng Ho dikirim untuk
'menagih' pajak/upeti pada orang-orang pelarian ini.

Rinto Jiang:

Palembang dikuasai bajak laut karena Sriwijaya telah lemah saat itu. Beberapa tahun setelah tidak menerima kabar dari Sriwijaya, Kaisar Ming meminta Cheng Ho sekaligus meninjau keadaan Sriwijaya dan mencari tahu mengapa tidak ada utusan dari Sriwijaya ke Tiongkok lagi.

Menagih pajak apa? Misi Cheng Ho berlayar sebenarnya adalah salah satu proyek "maklumat adikuasa" dari Tiongkok yang memang besar di masa tersebut. Misi Cheng Ho sebenarnya tidak ada efek positif ekonominya sama sekali, dibuktikan dengan dihentikannya misi Cheng Ho setelah pelayaran ke-6-nya. Pelayaran ke-7 adalah pelayaran terakhir, sepeninggal Cheng Ho, kaum Konfusianis istana mengusulkan kepada kaisar untuk menghentikan seluruh misi ke luar yang dianggap memboroskan anggaran negara. Para pelaut dan anggaran negara kemudian dialihkan untuk proyek irigasi dan pembangunan Kanal Besar di pedalaman. Kalau benar misi Cheng Ho buat menagih pajak, mana mungkin misi profit seperti ini ditinggalkan dan dilarang untuk selanjutnya.

---------------------------------------------
NIM menulis:

Dulu Soekarno sangat mendukung politik China sejak kunjungan beliau ke
China. Ada buku yang menulis bahwa Zhao En Lai waktu itu mengajak
Soekarno mengunjungi Musium di Beijing dan mempersilakan Soekarno
mengambil benda-benda seni untuk dibawa pulang. Pada malam harinya,
Soekarno disuguhi wanita-wanita cantik. Begitulah cara/taktik Zhao En
Lai untuk 'membeli' Soekarno. "Kenali musuhmu" begitulah kata Sun Tzu,
ahli perang dari China jaman dulu.

Rinto Jiang:

Nah, ini lagi. Terlalu mengecilkan Bung Karno. Bung Karno terkenal akan pemikiran anti-imperialisme dan kolonialisme-nya. Jadi segala yang berbau Barat itu ia tidak suka. Itu makanya, sewaktu Tiongkok komunis barusan merdeka, Indonesia langsung mengakui kemerdekaan mereka (tahun 1950). Bukan Tiongkok nasionalis yang waktu itu masih resmi mewakili Tiongkok di PBB maupun di kalangan internasional. Filipina yang menjadi pangkalan bercokol AS di Asia Tenggara juga terbukti menjadi pusat koordinasi Permesta. Malaysia yang dianggap bersekutu dengan Inggris juga dimusuhi. Jadi ini bukan hanya gara2 ada disuguhi wanita atau bukan.

-------------------------------
NIM menulis:

Tahun 1970-an, Hembing pergi ke China dan mendapatkan 'red carpet
service' dari pemerintah China. Pertanyaannya, siapa kah Hembing
sehingga waktu itu bisa mendapatkan 'red carpet service' sedangkan
jaman itu untuk masuk ke daratan China, sangat sukar mendapatkan ijin.
Pulang dari China, Hembing memeluk Islam. Padahal agama Islam, seperti
agama-agama lain di China, sangat ditekan secara sosial dan politik.
Kok bisa begitu ?

Jadi ketika euforia Cheng Ho sekarang terjadi, apalagi perayaan
kedatangan Cheng Ho itu dibiayai oleh pemerintah China dan dibalut
dengan sentimen bahwa Cheng Ho juga membawa misi Islam ke pulau jawa,
haruslah kita waspadai. Bagaimana sebuah Pemerintahan yang melarang
warga negaranya sendiri untuk beragama dan beribadah, bisa membiayai
suatu perayaan yang dibalut warna agama di negara lain. Ada konspirasi
kah di balik semua ini ?


Rinto Jiang:

Pertanyaan saya, pembaca mau digiring ke mana? Kurang ngerti saya dengan paragraf di atas.
Ini juga menunjukkan ketidakmengertian akan perayaan 600 tahun kedatangan Cheng Ho secara mendalam. Pusat panitia perayaan ini sebenarnya adanya di Singapura. Tiongkok tidak campur tangan dalam panitia perayaan kali ini. Kalau benar Cheng Ho membawa misi Islam ke Jawa kenapa pula harus dinihilkan?

Sejak 1982 pun, sebenarnya kebebasan beragama di Tiongkok sudah mulai dikendorkan pengawasannya. Kalau penulis pernah ke Ningxia, Qinghai yang mayoritas penduduknya adalah suku muslim Hui, pembaca mungkin akan menyadari bahwa Tiongkok bukan seperti Tiongkok zaman revolusi dulu. Di sana mesjid itu megah2, orang Hui yang berwajah Cina itu sholat lima kali sehari, juga lebih toleran. Lain dengan di Indonesia yang katanya negara paling agamis di dunia namun penuh dengan clash antar agama. Konspirasi apa coba? Indonesia mau dipecahbelah? Mau dijajah Cina dengan label Islam? Kayaknya menguak konspirasi tingkat tinggi, tapi ini kelihatan sekali super naif-nya.


Rinto Jiang


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture


YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to