Pak Xuan Tong, 

Terima kasih sekali atas pandangan2nya. Thread email2 ini sudah saya cc-kan
ke teman2 baik saya yang selama ini sering membahas masalah ini
bersama-sama.


[XT] 

> Maaf , saya beranggapan tidak ada yang asli dalam agama Buddha
> sekarang ini.
> Agama Buddha dari mahzab manapun pasti mendapatkan pengaruh serta
> penyesuaian dengan lingkungan sekitar dan budaya sekitarnya.
> Bisa anda amati dengan cermat mahzab-mahzab yang ada.

[MH]

Setuju sekali pak, terutama kami generasi muda yang pengetahuan tentang
sejarah tionghoa yang kurang sekali. Di sekolah, lebih banyak diajarkan
sejarah Siddharta Gautama dan beberapa paritta yang umum. Kami sama sekali
belum pernah melihat Kitab Suci Tri-Pitaka yang lengkap, yang ada sekarang
adalah yang dikutip sepenggal2 dan disajikan dalam bab-bab dalam buku agama
Buddha seperti yang diajarkan disekolah2.


[XT]

> Sebenarnya yang dimaksud "dewa" itu adalah tokoh sejarah yang layak
> mendapatkan penghormatan.
> Ini sesuai dengan kitab Li Ji yang mengatakan bahwa mereka yang
> berjasa bagi masyarakat itu layak dihormati.
> Jadi bedakanlah antara "dewa" sebagai tokoh sejarah dengan "dewa"
> dalam lingkup mitos.
> Yang disebut maskot itu mungkin tepatnya disebut tuan rumah.
> 
> Guan Yin atau Avalokitesvara itu jelas merupakan bodhisatva dalam
> mahzab Mahayana. Hanya saja bentukNya sudah berbeda. Misalnya
> Avalokitesvara dalam bentuk pria bisa anda temukan di candi
> Mendut ,Jawa Tengah. Sedangkan Avalokitesvara Tiongkok memiliki
> wujud wanita seperti yang kita lihat sekarang ini. Jadi rasanya
> tidak tepat menggunakan istilah "dewi" bagi Guan Yin Pu Sa.
> Banyaknya istilah mengenai "dewa" dalam bahasa mandarin dan jenis-
> jenis perbedaan itu setahu saya tidak ada dalam khasanah bahasa
> Indonesia sehingga diterjemahkan secara bebas menjadi "dewa".
> Aslinya wujud Avalokitesvara adalah pria dan mengenai perubahan
> wujud ini pernah dibahas dimilist ini.
> Mungkin perbedaan mahzab yang anda anut membuat sedikit bingung.
> 
> Contohnya adalah penggunaan istilah kelenteng secara umum adalah
> tempat ibadat orang Tionghoa tanpa mencoba memilah kelenteng dari
> agama apa. Masalah ini juga pernah dibahas dimilist ini.
> 
> Atau juga sempat ada penggunaan istilah geredja bagi tempat ibadat
> orang Tionghoa. Misalnya gereja Boeloe yang jika kita gunakan bahasa
> sekarang adalah kelenteng Boeloe.
> Sepanjang yang saya tahu geredja Boeloe didirikan oleh ibunda dari
> alm.Y.A Ashin Jinnarakhitta.
> 
> Saya hanya menambahkan sedikit pandangan saya , ibadah agama Buddha
> yang sebenarnya mungkin sulit ditemui. Hal ini saya katakan karena
> mengingat sudah adanya pengaruh budaya Yunani yang mempengaruhi
> Buddhism sejak abad ke 2 sebelum Masehi.
> Saran saya , beribadahlah sesuai mahzab yang anda yakini tapi ingat
> pula bahwa ada tradisi dan budaya yang melandasi mahzab tersebut.
> Dan belum tentu tradisi serta budaya tersebut adalah yang terbenar
> atau termurni. Murni dan benar adalah menurut anggapan mereka yang
> merasa murni dan benar tapi belum tentu bagi orang lain.
> Mungkin anda bisa menggalang rasa hormat terhadap budaya serta
> tradisi etnis anda sebagai identitas etnis.

[MH]
Terima kasih pak atas sarannya, dan memang ini yang saya lakukan dalam
kesehariannya. Saya juga tidak pernah terpikir sama sekali untuk
membandingkan atau menjelek-jelekan mahzab Buddha yang lain, hanya sekedar
ingin mengetahui/ berdiskusi tentang ajaran Buddha yang sebenarnya itu
bagaimana, sehingga kami yang muda dapat menjelaskan kepada anak-anak kami
paham Buddhisme yang berkembang di dunia dan khususnya di Indonesia.

Saya selalu menganggap bahwa semua cara atau mahzab itu sama baiknya,
sama-sama memuliakan sang Pencipta. Cara dan metode adalah terserah kepada
pribadi yang menjalankan.

Saya pribadi sekarang lebih suka beribadah disebuah vihara kecil (cetiya)
dekat rumah saya. Cetiya ini cukup unik, karena tidak terdapat satupun
patung dewa/dewi. Hanya sebuah altar dengan tempat hio yang besar. Tanpa
atap. Saya juga tidak jelas ini masuk mahzab yang mana? :-)


Salam,
Min Hui





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke