Memperingati peristiwa berdarah 1965.
 
Sudah 40 tahun, sejak tahun 1965 Indonesia dibikin gunjang ganjing dalam perkara apa yang dinamakan peristiwa Gestapu. Sejak 1998 ada angin segar yang meniup ditanah air dengan adanya kekuatan baru yang menamakan dirinya kekuatan reformasi. Kekuatan reformasi yang menumbangkan kekuasaan "mother of all tyrannies" yang dikepalai oleh dedengkot Suharto, memelopori era baru dengan pengangkatan salah kaprah presiden ke 3 Habibie. Suatu salah langkah yang akan memakan banyak korban dan waktu yang berharga hilang!
 
Kita loncat menilik sebentar kiprahnya presiden SBY, terutama beliau yang sempat mengirim Jusup Kalla ke Afrika Selatan. Apa perlunya Wapres itu kesana?. Apakah bisa diharapkan Wapres ini membawa pulang studi bandingnya, membawa pulang :caranya bagaimana menuntaskan perkara pelecehan HAM seperti yang telah dilakukan oleh Afrika Selatan?Aku sangat kuatir bahwa jawabannya : Tidak!
 
Kembali ke persoalan dedengkotnya "mother of all tyrannies" Suharto. Selama 30 tahun lamanya dia menebar rayab yang berjibun banyaknya. Jumlahnya ber-divisi besarnya, ada divisi para koruptor dan ada divisi penjagal, peleceh HAM , ini untuk menunjukan satu dua dari sejibun banyaknya rayap yang oleh dedengkotnya Orba diasuh dan dipelihara.
 
7 tahun lebih rakyat Indonesia menunggu adanya usaha dari 4 pest controller(HBB,GD,MGW+SBY) untuk membasmi rayab yang berjibun jumlahnya. Jangan bilang perkara Gestapu bisa dituntaskan dan diketahui siapa sebenarnya yang mendalangi peristiwa berdarah ini, .....bahkan perkara seorang pahlawan Munir seorang, satu jiwa saja tidak tertunaskan.
 
Berapa jumlah uang dan waktu sudah dikorbankan untuk mencari pest controller guna membasmi para rayab tapi rupanya pest rayab ini bertambah banyak jumlahnya, sekalipun sudah ada 4 p[est controller yang dipilih dan diberi tugas untuk membangun negara dan meletakkan pondasi bagi penegakkan supremasi hukum. Tapi apa lacur ternyata 4 pest controller, yang ditugasi membasmi rayab itu ternyata cuman 4 worthless, useless "pest controller"
 
Aku mengajukan sebuah petisi kepada Bpk SBY yang masih punya waktu 4 tahun lagi untuk jadi pest controller yang berguna.
 
40 tahun sudah rakyat Indonesia di bikin kusut jiwa dan pikirannya karena peristiwa berdarah yang penuh dengan misteri. Kita harus mengajukan petisi agar perkara berdarah ini bisa diungkap.
 
Harry Adinegara


Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Movies: Check out the Latest Trailers, Premiere Photos and full Actor Database.

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke