Warga Tionghoa Diimbau Jangan
Resah
Berkait dengan Isu
Kerusuhan Lewat SMS
Bekasi, Kompas - Seluruh komponen masyarakat Bekasi, yang
didukung ulama dan tokoh masyarakat serta pemerintah, menjamin keamanan
warga keturunan Tionghoa ataupun warga non-Muslim yang hidup dan berdiam
di Kota Bekasi.
Warga keturunan Tionghoa diimbau agar tidak resah atau
takut, dan sebaliknya, meminta seluruh masyarakat Bekasi menolak segala
bentuk provokasi dan upaya memecah-belah kerukunan melalui isu suku,
agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dukungan dan imbauan itu tertuang dalam kebulatan tekad
komponen masyarakat Bekasi yang dibacakan Ketua Umum Forum Betawi Rempug
(FBR) Fadholi El Muhir seusai silaturahmi keamanan dan ketertiban
masyarakat di halaman Markas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Kamis
(10/11) malam.
Silaturahmi ini difasilitasi Polres Metro Bekasi menyusul
beredarnya pesan singkat (SMS) yang berisikan ancaman terhadap warga
keturunan Tionghoa.
Dalam kesempatan itu mantan Presiden Abdurrahman Wahid
hadir dan memberikan pesan-pesan yang intinya, meminta masyarakat tidak
mudah terpancing dan terprovokasi isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Abdurrahman Wahid, yang lebih sering disapa Gus Dur, juga menyatakan,
media pesan singkat, yang disebarluaskan melalui telepon seluler ini,
dibuat dengan tujuan menebarkan teror.
Itu (perbuatan) orang gila, ngapain diurusin. Itu maunya
mengadu domba antara kita. Kalau kita sampai takut, berarti niatnya
berhasil, kata Gus Dur menjawab pertanyaan Ny Endang Candra, seorang ibu
yang bersuamikan seorang warga keturunan Tionghoa Muslim, yang mengaku
resah setelah membaca pesan singkat tersebut.
Selain dihadiri ratusan warga keturunan Tionghoa di
Bekasi, pertemuan dan silaturahmi kemarin juga diikuti belasan organisasi
massa setempat, antara lain, Ikatan Putra Daerah (Ikapud), Persatuan Orang
Betawi (POB), Persatuan Umat Islam (PUI), Garda Umat Islam (Gamis), dan
FBR. Pertemuan kemarin juga dihadiri unsur Musyawarah Pimpinan Daerah
(Muspida) Kota Bekasi.
Di sela-sela pertemuan, Kepala Polres Metro Bekasi
Komisaris Besar Edward Syah Pernong mengungkapkan bahwa pihaknya kini
sedang menyelidiki siapa pembuat pesan singkat berisi provokasi dan
hasutan
itu.(cok)