Topik tentang EQ bisa dibaca dalam majalah Fortune (display until 16 January 06) yang berjudul:
 
"ARE CHINESE EXECUTIVES SMARTER THAN THEIR AMERICAN COUNTERPARTS?"
 
 Sebelum aku ketengahkan tulisan dengan topik tersebut diatas, aku sempat bertanya...apakah survey semacam ini punya kredibilitas yang bisa dijadikan panutan atau sedikitnya dipegang sebagai patokan buat pelbagai hal dalam mengolah soal EQ dalam kaitannya dengan para executives?
 
Kalau benar, maka aku teringat akan usaha2 "tempo doeloe" oleh mbah Harto dalam era Orba-nya yang pingin menghilangkan segala tanda2  etnis Tionghoa baik itu kebudayaan, bahasa dan ciri2 biologis(dengan cara asimilasi- gaya LPKB). Betapa sedihnya apabila usaha asimilasi ini sampai berhasil, apalagi bila dikaitkan dengan essensi,apa yang ditulis dalam tulisan dibawah ini soal EQ orang Tionghoa.   Apa2 sebetulnya bisa dianggap sebagai sifat positip yang diemban oleh orang Tionghoa, yang sebetulnya bisa digunakan untuk pembangunan negara, tapi  dengan asimilasi akan dilenyapkan. Suatu langkah yang tidak manusiawi dan melanggar HAM. 
 
+++Are Chnese executives smarter than their American counterparts?+++
 
One recent study suggests that when it comes to emotional intelligence, or EQ, the answer is yes. EQ measures the ability to blend REASON  with FEELING.
This summer 3000 Chinese executives from the public and private sectors were surveyed by TalentSmart, the leading provider of emotional intelligence tests. The appraisal measures what people do and say in the workplace, and in all four catagories  ----self-awareness, social awareness, self-management, and relationship management---the Chinese executives outscored American businessmen who have taken the test. In the first two catagories the results were statistically insignificant, but when it comes to self-management and relationship-management, the Chinese scored about 15 points higher.
"It was surprising to see such a large gap" says Travis Bradberry, the president and co-founder of TalentSmart. "Self-management and relationship-management are so important to an executive's job performance that this finding does not bode well for U.S. competitive advantage in the global economy"
 
Emotional intelligence scores on a scale of 100:
 
Self-awareness
China.................................83
U.S..................................81
 
Social awareness
China.....................            83
U.S..................................80
 
Self-management
China....................................84
U.S. ...... .......................69
 
Relationship-management
China..................................82
U.S.............................66     
 
Konklusinya program asimilasi adalah program amburadul dan alhamdullilah sekarang sudah deldel duwel. Amburadul karena program ini tidak menilik dan menyikapi nilai2 positip suatu etnis tertentu dalam hal ini(topik ini) tentang etnis Tionghoa. Ini bukanlah suatu sikap chauvinistis tapi bisa dibilang tiap etnis itu mempunyai kelebihan2nya sendiri dalam hal2 tertentu. 
Jadi sebaiknya "kelebihan", atau nilai2 positip orang Tionghoa itu bisa dignakan untuk pembangunan negara. Tapi untuk meng-exploit "kelebihan"(hal2 positip) yang dipunyai oleh etnis Tionghoa, negara harus dibenahi dan hukum ditegakkan. Bila negara ada dalam kondisi deldel duwel, maka semua nilai positip suatu etnis baik itu etnis Tionghoa atau etnis(suku) lain tidak akan mendatangkan manfaat. Malahan bisa2 karena negara deldel duwel kelebihan ini, nilai positip in bisa menjadi niali yang negatip. 
Ibaratnya "benih" yang baik dan bagus harus ditanam atau disediakan tempat ,disediakan  lahan yang memadai, yang subur , agar benih jadi tanaman yang subur dan berkembang , yang achirnya  bisa dinikmati oleh banyak orang.  
 
Jadi rubah dulu negara yang deldel duwel jadi negara yang ber-keadilan dan menjunjung tinggi2 supremasi hukum. Dalam negara yang ber-hukum tidak ada satupun etnis yang berani atau diperbolehkan main kayu.Alhamdullilah!
 
Harry Adinegara.               

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke