Dear All,

Kalau ingin membahas agama seharusnya melihat dari sudut pandang agama
tersebut. Kelenteng adalah tempat ibadah umat kong hu cu / buddha, jadi anda
seharusnya melihatnya dari sudut agama kong hu cu / buddha. Jika anda
membahasnya dari sudut pandang agama lain tentu saja jadi bahan perdebatan
yang seru dan tidak akan selesai karena telah didoktrinasi agama anda yang
menganggap agama lain ataupun kebudayaan peribadatannya tidak benar.

Dengan demikian PASTI agama dan peribadatan anda adalah yang paling BENAR
dan agama lain TIDAK BENAR.
Jadi kesimpulannya anda harus memelihara agama anda dan tidak perlu
memperdulikan agama lainnya apalagi memberikan komentar terhadap agama lain
dari sudut agama anda. ANEH.......... (GAK TAU KOK KASIH KOMENTAR, ISENG
YAH)




Piter Lim


  -----Original Message-----
  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of andre susanto
  Sent: 13 Januari 2006 8:08
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Klenteng yang serem


  Kalau begitu dapatkah disimpulkan bahwa klenteng itu
  seram dan remang-remang karena penghuni klenteng itu
  sendiri takut akan sinar yang lebih terang dari lilin
  atau takut pada matahari,

  jadi penghuninya itu jelas-jelas setan setan yang
  disembah sebagai dewa oleh orang-orang, karena sebagai
  legenda dewa-dewa itu sebelumnya adalah manusia juga,
  yang setelah mati....( jadi setan ) ia dijadikan dewa
  oleh....... orang-orang yang menyembahnya.
  Karena yang menjadikan ia dewa bukan Tuhan, melainkan
  manusia yang masih hidup pada zaman itu sama seperti
  kita pada zaman ini.

  --- JD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > Ini spekulasi saya saja tentang suasana serem yang
  > tipikal di klenteng.
  >
  > Klenteng khan sudah eksis lama sekali sebelum orang
  > tahu listrik. Di
  > jaman sebelum ada listrik itu, tentu saja
  > orang-orang sana menggunakan
  > lilin buat penerangan. Fungsi lilin ini pertama-tama
  > sekali yach tentu
  > saja untuk penerangan. Tapi kemudian orang pun sadar
  > bahwa lilin biasa
  > itu baunya nggak enak, sehingga mereka pun meramu
  > bahan lilin supaya
  > jika terbakar baunya itu jadi harum. Situasi ini
  > bertahan lama sekali,
  > paling tidak cukup lama untuk terekam ke dalam
  > memori kita.
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke