Bung Alfred Shi yg sahabat.

Dunia berputar cepat. Kekinian post modernisme, menjadikan yg 
kemarin modern, kini kuno.  Kekinian tetap yg sudah, sedang dan akan 
berlanjut terus adalah "globalisasi", walau expedisi school of 
thought nya  tetap berkelana mencari wujud baru. Sehingga buku buku 
John Naisbaitt or Alvin Toefler diparuh awal globalisasi, oke oke 
saja sebagai entry for biginner, tetapi tidak untuk menjawab 
perubahan zaman yg berlangsung cepat.

Pertanyaan anda baik sekali, tentang The World System, mata 
pelajaran postdoctoral study bidang geopolitic - geo strategy yang 
multi spacial dan kwantum-dinamis, sehingga pakar sekelas Huntinton 
dan Francis Fukuyama saja bisa salah menilai the world dynamics ini. 
Thomas L Fiedman mungkin lebih logis menjelaskan wacana Globalisasi, 
begitupun tetap terlihat bagaimana pergeseran school of thought nya 
sejak pertama dia menulis "The Lexus and The Olive Tree" sampai 
ke "The World is Flat".  

Tetapi seliar apapun eksplorasi pemikiran Thomas Friedman ini, dia  
sama sekali tidak berani menyentuh The One World Order, The New 
World Order, The One World Government, The Shadow Government, dan 
hanya  membungkusnya dalam euphemisme "the electronic heart " dalam  
fiction "The Lexus and The Olive Tree".  Dia nyaris sama sekali 
tidak berani menyebut Illuminati dan Freemason sebagai "the puppet 
masters behind the screen" yg mengatur aktifitas dunia pasca cold 
war. Kita taunya lakon lakon sejenis " Alllende dibuang, Pinochhet 
di sayang, lalu ditendang" adalah CIA. Padahal producer nya adalah 
Illuminati dan Fremason ini.

Juga World system itu begitu pelangi, apalagi jika dilihat dari kaca 
mata kiri yang anti globalisasi. Tulisan tulisan Joseph Stiglitz, 
David C Corten, Paul Krugman, dkk adalah penyeimbang. Di Indonesia, 
pemikiran seperti ini diwakili oleh Sritua Arief, Revirson Baswir, 
Faisal Basri, Kwik Kian Gie disatu sisi berhadapan dengan Mafia 
Barclay dan derivativenya spt Srimulyani, Boediono dll. 

Referensi menggunakan John Naisbitt sebaiknya jangan, juga tidak 
Francis Fukuyama or Huntinton. Kesalahan Francis Fukuyama dalam 
bukunya "The End of History"  dia mengatakan dengan hancurnya 
fasisme di WW II, dalam larutnya komunisme dalam pasar bebas, maka 
kapitalisme menjadi the last man winner. Tetapi kenyataan 
menunjukkan, super empowered angry man model Bin Laden via 911 
bombing disertai munculnya terrorisme internasional, lebih 
memusingkan penguasa tunggal dunia ini. Belum lagi mengkristalnya 
Euro dan SCO, membuat dunia yg semula bipolar, lalu menjadi unipolar 
sesaat, dan sekarang malah tripolar. 

Sementara soal barat menguasai timur, sebaiknya tidak bersandar ke 
Huntington, "The Clash of Civilization nya", sebab realita tidak 
sesederhana itu. Kesalahan Huntinton adalah, dia terlalu 
menyederhanakan dunia dalam tiga blok budaya,  Sinic, Islam dan 
Barat, sementara "western" itu sendiri terbagi atas WASP yg anglo 
protestan, Euro yg cendrung regular kapitalism dan Pax Romana yg 
cendrung social market capitalism, nota bene tidak pernah bersatu. 
Juga menyatukan Islam dalam satu polar adalah kesalahan besar sebab 
Sunni – Syiah tidak pernah bisa damai, belum lagi Wahabi – Syalafi. 
Bahkan yg sama sama Sunni saja sulit bersatu kayak NU – Muhammadyah. 
Begitu juga soal Sinic yg tunggal. Bagaimana  menjelaskan 
pertarungan Mainland yang KCT dgn Taiwan yg KMT, belum lagi "the 
swings chineses diaspora" yg ada di seluruh dunia mau dikelompokkan 
ke mana, masuk cina daratan atau atmosfer falungong?. Itu di narasi 
besarnya, di peta kecil nya, lihat saja social mapping 
para "tionghoa" di milis ini sebagai contoh, begitu heterogen, 
multiple stratified/classified

Tulisan terobosan dari Kaplan dalam "The Coming Anarchy" yg sgt 
brilyan, justru kurang dilirik, padahal justru pelan pelan hal 
inilah yg terjadi. Bagi negara negara yg gagal menyambut freemarket 
democracy, maka mereka akan terpaksa masuk ke freemarket 
cleptocracy, apalagi bila di pandu oleh economic hitman model John 
Perkins. Sementara dibidang budaya, tanpa pandang barat atau timur, 
Globalisasi tanpa filter protektive, membuat anda sekalian tidur 
sebagai orang Cina, Indian, Arab, Mexico atau apalah, dan akan 
terkaget kaget, melihat anak anak mu kelihatannya seperti Tantowii 
Yahya yang koboi ngindon keesokan harinya. Dan yang paling 
mengerikan dari globalisasi ini adalah, "super empowered angry man". 
Kaum marjinal dunia yang kalah become hungry and angry. Bahan active 
untuk suicide bomber. Dan dari angel kaum anti globalisasi, 
Globalisasi adalah MLM model, dimana masyarakat level atas, menari 
diatas jasad strata dibawahnya, tanpa ada batas timur atau barat. 
Exploitation der lhome par lhome. Conqueror withoutborder.  

Thangoubheng
in
Wonderland









.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to