Pak ChanCT dan Pak Karang_Terjal yg baik, Maaf, saya gabungkan saja email bapak berdua karena apa yang ingin saya sampaikan adalah murni pendapat pribadi; atau mau dianggap pendapat pendamping terserah bagaimana penilaian masing-masing.
Saya yang lahir jauh setelah hiruk-pikuk antara Indonesia - Tiongkok tentang masalah penyebutan bangsa atau keturunan tionghoa / cina di Indonesia memandang hal ini merupakan masalah masa lalu; jangan / tidak perlu lagi isu ini membebani generasi berikutnya sehingga bisa menimbulkan lagi gesekan2 yang tidak perlu. Seperti yg saya utarakan sebelumnya, dalam isu "tionghoa atau cina", masyarakat tionghoa/cina Indonesia terbagi atas: yang sangat keberatan kalau dipanggil dengan cina dan yang tidak keberatan mau dipanggil cina atau tionghoa. Pemerintah dan birokrat mulai dari jaman Gusdur hingga sekarang sudah boleh dibilang dalam acara dan surat resmi sudah menggunakan istilah Tionghoa. Kecuali negara, ada yang masih memakai China, ada yang menggunakan Tiongkok. Ini merupakan hal yang menggembirakan, akan tetapi di grass-root masih banyak yang belum dapat merubah serta-merta akibat kebiasaan masa lalu yang masih melekat. Yang saya tekankan disini adalah ketulusan. Buat apa mempertahankan suatu nama/panggilan bila tidak dibarengi ketulusan? Pertanyaan Sdr. Karang_Terjal agar menghimbau teman2 saya dari suku lain untuk menggunakan tionghoa sudah dijalankan mereka walaupun kadang kelepasan karena kebiasaan sejak lama yang terpelihara. Buat saya dan teman2 yang sudah bergaul, minum mabuk bersama, teriak rame2 saat nonton English Premier League, saling bantu saat acara sosial, dll. kami tidak lagi mempermasalahkan apakah Joko, Acong, atau Sitorus. Barangkali member yang sering kumpul dengan teman2 suku lain dapat memberi/menambahkan komentar. Saya juga bisa mengerti dan paham sekali banyak saudara tionghoa kita yang SANGAT KEBERATAN di panggil dengan sebutan cina, dan saya sangat menghormati pendapat/pandangan tersebut yang berdasarkan sejarah masa lalu, makanya kami juga menghimbau agar teman2 pelan-pelan meninggalkan sebutan cina terutama terhadap tionghoa senior. Demikian pendapat saya, saya juga mohon pandangan senior2 apakah pandangan saya ini salah dan bagaimana sebaiknya. Salam, Min Hui > -----Original Message----- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ChanCT > Sent: Monday, February 13, 2006 9:40 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com; Tionghoa-Net > Subject: [budaya_tionghua] Re:Min Hui Re: istilah TIONGHOA > > Bung Min Hui yb, > > Mungkin bung kurang mengikuti diskusi istilah Cina-Tionghoa yang telah > terjadi beberapa hari ini. Tidak apa, saya mencoba menjelaskan sekali > lagi, begini sederhanya: > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/