http://www.radiovoxpopuli.com/news_view.asp?id=254
Warga Keturunan Tionghoa akan Kembali Tempati Kawasan A.Y. Patty 14-Feb-2006, Ivanno Passal - Ambon SEBELUM konflik menghantam Kota Ambon, kawasan jalan A. Y. Patty di kota ini merupakan ruas jalan yang paling ramai dengan lalu lalang warganya. Bahkan ada yang menyamakannya dengan kawasan Malioboro di Yogyakarta. Kemiripan kedua lokasi tersebut yakni menjadi pusat perbelanjaan dan tempat interaksi sosial. Tapi sejak konflik pecah pada 1999, kawasan ini menjadi rawan ditempati, bahkan untuk sekedar dilintasi. Terutama karena lokasinya berada di zona yang membatasi (ketika segregasi akibat konflik terjadi) kawasan Muslim dan Kristen. Sejak tahun 1999 itu, warga yang menempati kawasan A.Y. Patty, yang mayoritas keturunan Tionghoa lari meninggalkan rumah mereka. Ada yang sempat memboyong harta benda yang dimiliki namun ada yang bangunannya hangus terbakar. Bahkan ada yang sudah rata karena kerasnya konflik yang berkepanjangan selama beberapa tahun tersebut. Lalu setelah sempat menjadi kawasan "mati" karena berbahayanya, belakangan sejumlah bangunan kosong di kawasan tersebut ditempati pengungsi. Kini, setelah kawasan A.Y. Patty mulai ramai dengan berbagai aktivitas perekonomian, para warga keturunan Tionghoa pemilik bangunan di kawasan ini mulai terpikir untuk kembali mendiaminya. Terkait dengan keinginan tersebut, Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler, BA kemarin menyatakan, akan mengupayakan pada bulan Maret 2006 nanti, semua warga keturunan Tionghoa kembali ke kawasan tersebut, sebagaimana sebelum konflik 1999 terjadi. Menurut Hadler, untuk kawasan-kawasan A.Y. Patty, Kemakmuran dan A.M Sangaji, saat ini sudah dalam proses pengembalian, sehingga bulan Maret nanti, warga keturunan Tionghoa ini sudah dapat menempati lokasi-lokasi tersebut. Guna menyelesaikan masalah tersebut, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan pertemuan, antara Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku. Selanjutnya Pemda akan mensosialisasikan rencana tersebut lewat pembentukan tim yang akan melibatakan Dinas Sosial Kota Ambon dan para Camat, namun tetap disesuaikan dengan data pengungsi yang ada. Tapi menurut Hadler, Pemda akan terlebih dahulu menyelesaikan masalah pengungsi yang hingga kini belum tuntas. "Namun, untuk melakukan semua itu, pastinya membutuhkan sosialisasi yang telah ditetapkan bersama, serta akan dijalankan selama sebulan penuh. Tim akan bekerja ekstra, baik dalam pemulangan para pengungsi yang hingga kini masih menempati gedung-gedung di jalan A.Y. Patty maupun di lokasi jalan Kemakmuran," paparnya. Lebih lanjut Hadler jelaskan, di lokasi-lokasi tersebut ada pengungsi dan kelompok "pasrah". Mereka semua itu akan dapat rumah di kawasan Kate Kate, dan akan dipindahkan kesana dalam waktu dekat. Hadler menambahkan, tim terpadu yang dibentuk juga melibatkan TNI/Polri, karena ini terkait dengan pengeluaran warga pengungsi maupun kelompok "pasrah", yang hingga kini belum mau keluar dari lokasi-lokasi tersebut. "Dengan dikeluarkannya mereka dari lokasi-lokasi itu, akan langsung dilakukan penyegelan pada bangunan-bangunan yang ada. Kami harap seluruh warga keturunan Tionghoa yang akan kembali, saat lokasi tersebut sudah dikosongkan, dapat langsung mengadakan aktivitas baik itu perekonomian maupun yang lainnya, sebagaimana keinginan mereka selama ini. Ini perlu dilakukan agar tidak memberi ruang bagi mereka-mereka yang tidak berhak atas bangunan-bangunan itu, untuk kembali menempatinya," jelas Hadler. Disinggung soal warga yang pengungsi maupun kelompok "pasrah" yang terkesan tidak jelas dan selama ini menempati gedung-gedung di kawasan A.Y. Patty, Hadler tandaskan, hal tersebut akan dikoordinasikan dengan pihak terkait. "Yang pengungsi, akan ditangani, sedangkan warga bukan pengungsi, akan diberi pemahaman soal kondisi keamanan yang sudah membaik, agar mereka dapat segera mengosongkan lokasi AY Patty," lanjutnya. "Jadi, sesegera mungkin dalam bulan ini, akan dilaksanakan sosialisasi. Dengan begitu, pada bulan Maret mendatang, sudah dapat selesai dan warga keturunan Tionghoa dapat kembali menempati bangunan mereka," terang Hadler.(vp) [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/