Sobron Aidit :

O B R O L A N   M A L A M
( Mau Pulang ke Kandang
  dan Sarang )


Alhamdullilah dan Puji Tuhan. Kemaren pembantu ( PRT ) yang kami 
tunggu-tunggu sudah satu bulan ini - mereka bertiga datang ke Cibubur. 
Mereka datang dari Tegal - Pekalongan. Mbok Siti dengan suaminya dan seorang 
lagi, wanita muda yang akan ikut pindah ke Jonggol dengan keluarga Marko. 
Saya sebenarnya sangat kuatir - jangan sampai bunda Onto ini akan hidup 
sendirian begitu saya pulang nanti. Coba bayangkan,- anak-cucu-mantunya akan 
pindah minggu depan ini. Sedangkan saya lusa hari Kemis pulang ke Paris.

Nah, bunda Onto akan sendirian - betul-betul sendirian di rumah yang begitu 
bersar dengan pekarangan yang juga besar. Dan anehnya - bunda Onto sendiri 
tak secuilpun merasa kuatir akan menjalani hidup sendirian. Dia benar-benar 
wanita hebat! Tidak tergantung orang lain sedikitpun. Saya masih ingat benar 
- dia secara sendirian mengusir rampok - yang sedang merampok dan mau 
menjarah barang-barangnya di rumah di Cibubur. Ketika itu ada lima orang 
maling - masuk rumahnya. Dan begitu dia tahu - bunda Onto berteraik dengan 
sekuat-kuatnya meneriakkan " maling...maling...hayo pergi....lekas 
pargi,,,saya akan bekuk kalian satu-satu dan akan saya 
pukuli..habis..habisan....",-

Dan maling yang yang berlima itu benar-benar tidak menyangka wanita tua yang 
dengan badan kurus itu begitu berani memegang linggis dan mengusir para 
maling itu...dan lalu berhamburanlah mereka melarikan diri. Satpam yang 
tengah berjaga di rumah penjagaan MANDALA ASRI di sebelah rumah kami - 
terkagum-kagum akan keberanian bunda Ontosoroh ini.

Kami lebih kuatir dari dirinya sendiri pabila dia akan sendirian hidup di 
rumah dan pekarangan sebesar itu. Tetapi dia tenang saja. Dan tadi malam - 
tiga orang yang akan hidup bersama bunda Onto akan bersama di satu rumah. 
Mbok Siti sebagai PRT - suaminya sebagai tukangkebun menggantikan Pak Idup 
yang sudah " di PHK-kan". Saya sangat sedih mendengar dan mengetahui Pak 
Idup sudah di PHK-kan. Dan saya cari di mana dia bekerja. Ternyata Pak Idup 
sudah bekerja pada seorang pemilik rumah yang jauh lebih kaya dari dugaan 
kami. Pak Idup mendapat gaji 450.000 rupiah satu bulan. Dan kerjanyapun 
tidak berat. Saya lihat badannya agak gemukan dan kulitnya tidak sehitam 
dulu ketika bekerja di kami.

"Oh Tuan Westerdam...kapan datang.....', sapa Pak Idup ramah sekali. Dia 
hanay tahu nama saya Tuan Wersterdam - maksudnya Tuan dari Amsterdam. Saya 
tinggali beberapa lembaran uang buat beli rokok kesukaannya ji sam su = 
234,-

Jadi saya bisa dengan tenang meninggalkan bunda Onto lusa ini. Karena sudah 
ada PRT yang akan sama-sama hidup bersama di satu rumah dan pekarangan besar 
itu. Saya berpendapat dalam hati - bunda Ontosoroh samasekali jangan sampai 
tinggal sendirian di rumah ini. Dia itu kurang sehat - banyak penyakitnya. 
Ketika saya mengingat semua ini - rupanya ada persamaan yang akan saya 
hadapi dua tiga hari lagi.

Begitu saya sampai di Paris - sayalah yang akan hidup sendirian - sepi 
sendiri - hening dan beku. Dan saya akan begitu ingat Jakarta - Bandung - 
Flamboyant - cafe kesukaan kami nongkrong santai dengan Ndukku. Dan saya 
harus berteladan pada bunda Ontosoroh - harus berani hidup sendirian - tidak 
pernah tergantung orang lain - merasa selalu bisa hidup di mana saja,-

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Jakarta,- 21 Febr 06,-







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke