Kami Bicara
----- Original Message -----
From: harsutejo
To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, February 26, 2006 10:20 PM
Subject: [HKSIS] Bedah buku 'Kami Bicara'
Kami Bicara
Kembang Setaman Prosa dan Puisi
Penerbit: Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta
Redaktur: Koesalah Soebagyo Toer, Putu Oa Sukanta, Martin Aleida, Toga
Tambunan, dengan Editor Pelaksana: Harsutejo
Dalam salah satu mata acara Pagelaran Seni Budaya Karya-Karya Mereka Yang
Dibungkam 22 sd 26 Februari 2006, maka pada 23 Februari jam 19.00 telah
diadakan bedah buku tersebut di atas. Buku ini menghimpun karya para korban
tragedi 1965 yang selama ini boleh dibilang dicekal dalam berbagai macam
bentuk.
Sebagai dijelaskan oleh Koesalah Soebagyo Toer, selama ini LBH Jakarta telah
melakukan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) yang sedang dalam proses
di Pengadilan Jakarta Pusat. Di samping itu dipandang perlu adanya prakarsa
lain utamanya di jalur budaya. Hal ini diwujudkan dengan pagelaran seni budaya,
di antaranya dengan penerbitan buku di atas. Buku ini menghimpun tulisan 33
orang sastrawan dan penulis yang masih hidup maupun yang telah meninggal
(seperti Bachtiar Siagian, Utuy Tatang Sontani, Sulami), yang bermukim di
Indonesia maupun di luar negeri, dari sekitar 80 orang yang direncanakan hendak
dihimpun. Rentang waktu karya itu sejak 1965 sampai saat ini, bersifat lintas
angkatan dan umur, dari seorang yang boleh dikata pemula seperti R Jukin Ardi
sampai sastrawan kaliber dunia Pramoedya, dengan keragaman genre.dan mutu.
Selanjutnya Koesalah menyebutkan bahwa judul buku ini menunjukkan arti lebih
luas daripada sekedar mengartikulasikan kata-kata, tapi juga merupakan ungkapan
pikiran, perasaan, harapan serta kehendak untuk berkomunikasi. Semuanya
bersaksi bahwa dalam keadaan apa pun mereka yang dibungkam tetap bekerja dan
berkarya.
Dua orang pengulas, Sides Sudiarto, seorang wartawan senior dan Darsono,
seorang doktor filsafat dan dosen sampai pada kesimpulan yang mirip, bahwa
rekonsiliasi politik tak bisa terlalu diharapkan dari pihak pemerintah pasca
Orde Baru ini. Dikatakan bahwa terlalu mengharapkan rekonsiliasi politik akan
membuahkan kekecewaan. Yang penting kaum terbungkam dan yang mendapatkan stigma
buruk tetap berkarya dan berupaya, atau dengan kata lebih gagah tetap berjuang.
Putu Oka Sukanta menekankan bahwa kaum tersisih ini berbicara dengan media
budaya.
Acara diselingi dengan pembacaan puisi dan musik oleh Franky Sahilatua. Hari
itu Galeri Cipta II TIM Jakarta dipenuhi oleh pengunjung, baik mengikuti
diskusi, menikmati pameran lukisan maupun pameran buku-buku yang sudah terbit
dan naskah belum terbit dari kaum terbungkam serta penjualan buku (Harsutejo).
Berita dan Tulisan yang disiarkan HKSIS-Group, sekadar untuk diketahui dan
sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan, tidak berarti pasti mewakili pendapat
dan pendirian HKSIS.
SPONSORED LINKS American family home insurance American family home insurance
company Home loan for low income family
Family home finance Family home business Family home evening
--------------------------------------------------------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS
a.. Visit your group "HKSIS" on the web.
b.. To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
--------------------------------------------------------------------------------
[Non-text portions of this message have been removed]
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
