Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya 
memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang 
dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". Maksudnya 
bukan yang standar.
Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi 
militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak dimasuki 
orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer 
mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA.

Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena 
kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo salah.

Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju hijau 
seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa dia 
walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara betulan. 
Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan kemedan 
perang. 
Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya?
Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja sama 
mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini agak 
> memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam 
generalisasi.
> 
> Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan 
sesuatu 
> hal yang disebut tidak lazim.
> Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat 
> terakhir Marsekal Pertama.
> Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau tidak 
> salah pangkat terakhir Mayor.
> Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan 
Darat, 
> kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. 
> Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa orang 
> Tionghoa yang masuk TNI.
> 
> Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar 
baik 
> terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota keluarga. 
> Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar pekerjaan 
> ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan 
apakah 
> ada diskriminasi. 
> Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah anggota 
> TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup 
> banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. 
> 
> Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut 
attitude 'low 
> profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja manapun 
> sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. Dengan 
> bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa tidak 
> suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan tidak 
> menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan 
ayah 
> saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan basah'.
> 
> Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak 
> mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan 
> personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya 
suatu 
> posisi yang kerap dianggap sulit untuk diraih seorang Tionghoa, 
> apalagi ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui jalur 
> Militer sukarela.
> 
> Apakah ada penghargaan di TNI terhadapa Tionghoa? Secara 
keseluruhan 
> saya tidak tahu, tapi yang jelas walaupun sudah pensiun hingga 
saat 
> ini ayah saya masih sering dipanggil mengajar ke SESKO.
> 
> Akhirnya, kembali ke pertanyaan mengapa orang CIna tidak tertarik 
> jadi tentara? nah karena pertanyaan sangat bersifat stereotipikal, 
> jawabannya juga mungkin harus demikian....maaf ya
> 
> mungkin karena adanya pandangan stereotipikal bahwa masuk TNI itu 
> hanya untuk orang pribumi, lalu orang Tionghoa hanya bisa dihargai 
> sebagai tentara bila berprofesi sebagai dokter.
> Lalu mungkin ada sangkutan juga (kecil barangkali) bahwa untuk 
masuk 
> AKABRI ada rahasia umum  bahwa perlu koneksi, nah biasanya pada 
> proses ini terjadi 'perang bintang' alias siapa yang koneksinya 
> lebih 'berbintang' lebih sukses. Mengingat biasanya orang Tionghoa 
> (lagi-lagi mengeneralisasi) punya hubungan yang lebih terbatas 
> dengan para 'bintang', mungkin dari segi koneksi mereka sudah 
> kalah 'tempur'.
> 
> Demikian......maaf kalau ada yang tidak berkenan.
> 
> santhitjio
> anak kolong
>










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to