Hi..hi.. pak moderator, saya cuma mau numpang nyeletuk aja ya... Apakah "gontok-gontokan" di milis seperti ini adalah bagian dari "budaya tionghoa ?" sekali lagi mohon maaf ya.. cuma mau ikutan memberikan pandangan/pertanyaan seputar nama milis "budaya tionghoa" atau kerennya "Chinese Culture".
Saya sempat terbawa "arus" dalam hal menanggapi pembicaraan RUU APP sampai sempat menuliskan "agama tertentu" yang sangat tabu utk dibicarakan sih.. Namun setelah saya pikir-2 benar juga... toh masalah RUU APP, kewarganegaraan, LPKB atau entah apa itu yang menyangkut politik, koq nggak terdengar nyambung dengan judul milis ya... Mungkin judul milis ini bisa lebih nyambung dengan pembicaraan seputar kebudayaan, tarian, musik, lukisan, bahasa/peri-bahasa,makanan, tata krama, kebiasaan/adat-istiadat, feng shui dan yang seputar hal-2 tsb lah. Sekali lagi maaf nih buat pak moderator dan pembaca yg budiman, mungkin saya salah dari pengamatan yang sempit ini. Berdasarkan pengalaman hidup saya banyak dari etnis tionghoa (entah di Indonesia maupun diluar) rasa kebangsaan/persatuan sesama etnis sepertinya kurang ya.. satu sama lain sangat mudah saling gontok-gontokan hanya karena hal-2 kecil (mungkin salah krn hanya dari pengamatan yang sempit). Namun saya mau berbagi cerita ketika bekerja dgn perusahaan Korea (dinegeri asing) dimana antara sesama korea mereka kompak, saling dukung, misal ke dokter orang korea, ke bengkel milik orang korea, ke supermarket milik orang korea, ke toko milik orang korea (selama barang/jasa yang dibutuhkan dimiliki oleh orang korea dan beda harga walaupun SEDIKIT lebih mahal tidak masalah) beberapa orang yang saya kenal di Indonesia, bahkan ada antara saudara kandungpun mereka lebih rela belanja dari orang lain lebih mahal harganya, daripada ke saudara sendiri. He..he.. aneh juga sih..padahal hubungan mereka baik-2 saja... (ini juga hanya dari pengamatan yang sempit sih).... Nah.. saya rasa hal-2 tsb mungkin lebih mencerminkan "Budaya" Tionghoa ketimbang yang menyangkut urusan politik, karena utk yang satu ini tidak mengenal budaya atau etnis... entah orang tsb kulitnya merah, putih, kuning, coklat, hitam, abu-2, hijau atau biru.... kalo bicara politik cuma ada 2 prinsip : 1. Bila menguntungkan/sejalan = KAWAN 2. bila merugikan/tdk sejalan = LAWAN Semoga pandangan ini bermanfaat... Oh ya... pak moderator, ada baiknya juga penulis dihimbau utk menghapus semua/sebagian dari tulisan-2 sebelumnya agar tdk memenuhi milis.. pusing bacanya.. Ban-ban kamsiah [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/