----- Original Message ----- 
From: Han Hwie Song 
To: Jonathan Goeij ; Tionghoa-net ; Nasional-list ; K. Prawira ; C.T. Chan 
Sent: Thursday, March 23, 2006 5:49 AM
Subject: Re: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian 
duapuluh satu)


Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu)

 

Kebanyakan teman-teman baru saya di Surabaya, dikenalkan oleh teman-teman saya 
yang lama, terdiri dari generasi muda. Generasi muda bersemangat, aktive, 
dinamis, cepat, mudah mengikuti jaman, tetapi masih kurang pengalaman. Orang 
senior mempunyai pengalaman, tetapi agak hati-hati, kurang cepat, 
mempertahankan status-quo, dan agak "konservative". Maka saya melihat kerjasama 
yang baik antar kedua kader ini harus mendapatkan pujian. Terutama pujian ini 
harus diberikan pertama-tama pada para senior yang mau menyerahkan posisi 
penting pada tenaga muda untuk memimpin ormas INTI Jawa Timur dan Surabaya. 
Dimana perlu diberi advis oleh pemimpin senior yang berpengalaman.  Pujian ini 
saya dengar tidak saja dari Surabaya, tetapi juga dari teman-teman di Jakarta 
dan Surabaya. 

Di Jakarata ini kali ada beberapa anak-anak muda yang saya kenal melalui 
milist-milist ingin bertemu dengan saya. Pemuda-pemuda yang datang mengunjungi 
saya ternyata lulusan insinyur dari universitas dalam negeri dan diantara 
mereka ada satu pemuda yang mengajar matematika di universitas swasta. Juga ada 
beberapa generasi tua masing-masing insinyur dan guru besar pensiunan 
farmacologi berkujung menemui saya. Sampai keponakanku Iwan berkata pada 
istrinya:"lihatlah kawan-kawan Yi-Jang ini terdiri dari segala umur, dari mudah 
sampai senior." 

Di Indonesia saya masih sempat menilpon Sdr. Min Hui beberapa kali, saya 
gembira bisa berkongkow dengan beliau meskipun tidak bertemu muka. Saya 
menyayangkan bahwa saya hanya dapat bercakap dengan sdr. Benny Setiono melalui 
telpon saja. Ini disebabkan karena waktu saya di Jakarta hanya singkat banyak 
keluarga yang berdatangan mengunjungi saya; sehingga tidak dapat bertemu muka 
dengan pak Benny, namun saya berjanji kemudian, kedatangan saya, saya akan  
"bermalam" dirumah beliau untuk berkongkow sampai jauh malam, insyah Allah 
dapat terlaksana!

Sebagai seorang Hua Yi kelahiran Indonesia, jiwa, pandangan dan sifat saya 
merupahkan segi tiga dan pada setiap ujung terdapat nama-nama Indonesia, 
Tiongkok dan Belanda. Dengan ini kunjungan saya melibatkan kesibukan saya untuk 
bekerja sebagai jembatan antar universitas Indonesia dan universitas Belanda 
chususnya dalam bidang ilmu Kedokteran, yang saya berharep memberikan kontrbusi 
memajukan ilmu kedokteran Indonesia, chususnya dalam bidang kardiologi. Ini 
kali saya telah berkunjung ke rumah sakit "Harapan Kita" selama setengah hari 
bertemu dengan beberapa guru besar yang simpatik dan makan bersama dengan 
mereka. Hubungan pengalaman pekerjaan exchange of know how antar universitas 
saya sudah mempunyai pengalaman dalam menghubungkan universitas Belanda dan 
RRT. 

Baiklah saya ceritakan mengenai pertemuan saya dengan teman-teman saya. Saya 
berpendapat "Kongkow" dengan teman yang mengerti sifat masing-masing, seperti 
membaca puluhan buku, mengapa demikian? Ini karena teman yang baik saling 
bertukar pikiran dan pengalaman, yang terachir ini jarang ditulis dalam 
buku-buku. Disampingnya berkongkow dengan santai dengan humor dan menghargai 
nuansa, perbedahan halus masing-masing. Pembicraan yang mengembirakan hati 
masing-masing. Dalam bahasa mandarin dibedahkan antara Suohua bicara, 
konversasi dan Tanhua (kongkow), yang terachir ini jalan pembicaraan dalam 
suasana yang santai, menyenangkan, kadang-kadang diselingi dengan humor dan 
lebih mengenai penghidupan sehari-hari dan kurang zakelijk. Untuk mensukseskan 
Kongkow memerlukan beberapa faktor diantaranya ialah persahabatan, waktu yang 
senggang dan suasana yang tenang. Maka saya lebih baik menggunakan sebutan 
Kongkow dari pada konversasi. 

Kita harus menikmati hidup apalagi kalau kita sudah berumur. Kita harus tahu 
dengan siapa kita sedang berkongkow. Dari pengalaman saya dapat saya katakan 
bahwa pada setiap suasana dibutuhkan teman yang tertentu. Untuk bicara dengan 
orang yang senang seni, kita harus mengerti tentang kesenian, untuk menikmati 
bunga-bunga kita memerlukan kebersamaan dengan wanita, atau teman-teman yang 
romantis, untuk menikmati gadis-gadis cantik sewaktu mudaku, memerlukan 
teman-teman yang bisa menahan diri, untuk menikmati perjalanan, vakansi 
membutuhkan teman yang bisa bicara buat berkongkow, untuk membicarakan filosofi 
membutuhkan teman yang suka membaca buku, untuk membicarakan poltik membutuhkan 
teman yang aktive dalam masyarakat, etc.etc. setiap kesempatan membutuhkan 
teman yang cocok.

Dr. Han Hwie-Song

Breda, 6-3-2006  Holland


[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke