:)) ..

wo sendiri tidak ngerti soal falun gong, hanya dengar dilarang di cina, dan
sekarang ditambah lagi berita yang se-akan2 patut mendapat dukungan dari
women semua, tapi aneh juga, yah, sebaiknya pemimpin falun gong nya
sendirilah, yang tampil secara jantan di depan umum, lalu berdebat langsung
dengan pemerintah cina nya secara terbuka.

yang wo sesalkan, kenapa pemimpinnya falun gong, yang bisanya hanya selalu
mengorbankan pengikut2nya saja untuk maju, yang jadi penerima penderitaan
penindasan pemerintah cina saja, ayo dong tampil didepan umum, dan bela dong
kalau merasa sendirinya sudah benar mah, yang tidak selalu hanya bisa
mengorbankan pengikutnya untuk menjadikan tumbalnya saja.

maaf, kalau ada kata2 yang tidak berkenan, yang hanya karena sudah en-nek
mendengar tentang penindas ke falun gong teh.

:)) ..



----- Original Message -----
From: Hai Jin <[EMAIL PROTECTED]>
To: Budaya Tionghua <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, March 29, 2006 9:02 PM
Subject: [budaya_tionghua] Stop Kamp konsentrasi Sujiatun


> Rekan-rekan anggota milis BT,
>
> Perkenankanlah saya untuk mengutarakan suara hati nurani saya sekali
> lagi. Saya tidak bermaksud untuk mengungkit masalah Falun Gong atau
> mengundang perdebatan dengan anggota milis lain, ataupun membuat
> marah. Yang ada didalam pikiran saya adalah demi kemanusiaan.
>
> Mungkin sebagian anggota milis sudah mengetahui berita akhir-akhir ini
> yang mengemparkan di China yakni tentang keberadaan kamp konsentrasi
> rahasia di Sujiatun, Shenyang, provinsi Liaoning. Hati saya sungguh
> sedih membayangkan penderitaan orang lain yang mengalami penyiksaan
> begitu kejam.
>
> Saya memberanikan diri untuk mengabarkan tentang kejahatan di Sujiatun
> ke milis ini (dengan resiko mungkin saya akan ditertawain, dimarahi,
> ataupun diolok-olok), adalah sekali lagi mengetuk hati nurani
> teman-teman sekalian, dengan berbagai cara agar membantu menghentikan
> kekejaman ini. Cara-cara yang bisa digunakan adalah menandatangani
> petisi (bila memungkinkan), memberitahu kepada semua orang tentang
> kejahatan ini sehingga kejahatan bisa dikekang. Dan yang paling
> penting adalah hati nurani kita tidak menyetujui dengan kekejaman
> ini. Ini adalah cara yang paling damai untuk melawan kejahatan.
>
> Negeri Tiongkok, tanah leluhur orang-orang Tionghoa sedang mengalami
> tragedi yang paling kelam. Rakyatnya yang tidak melakukan kesalahan
> dan tidak bersenjata, namun harus menghadapi penyiksaan yang tak
> berdasar hanya karena mereka percaya pada Sejati, Baik dan Sabar.
> Pengacara Gao Zhisheng dan rekan-rekannya, yang ingin membela rakyat
> yang tak bersalah itu, juga mengalami tekanan berat dan ditindas.
> Dimanakah keadilan bagi rakyat Tiongkok? Tragedi rakyat Tiongkok
> kapan akan berakhir? Waktu yang akan menjawabnya.
>
> Namun, apakah kita hanya berdiam diri saja? Melihat namun tidak
> melihat, mendengar namun tidak mendengar, takut kepentingan kita
> mengalami kerugian? Atau takut sang penguasa yang sangat bengis?
> Ataukah hati nurani kita sendiri sudah tumpul?
>
> Dari sejarah kita mengetahui tentang pembunuhan dan pembantaian
> manusia di kamp konsentrasi Nazi, killing fieldnya Vietnam,
> pembantaian orang Nanjing oleh tentara Jepang, dan masih banyak lagi
> di seluruh dunia, semua orang mengutuk dan berharap agar tragedi
> tidak terulang kembali. Sekarang tragedi sedang terjadi di negeri
> Tiongkok yang notabene adalah negeri leluhur dari Budaya Tionghoa
> ini.
>
> Ini hanya sekedar unek-unek saya.
>
> Latar belakang kamp konsentrasi rahasia di Sujiatun:
>
> Menurut seorang mantan jurnalis, bahwa di Sujiatun terdapat sebuah
> kamp konsentrasi rahasia. Didalam kamp tersebut terdapat krematorium
> dan banyak dokter yang tinggal didalam sana. Pintu gerbangnya selalu
> tertutup, dan selama 2 sampai 3 hari tidak ada seorangpun atau
> kendaraan yang lalu lalang. Diperkirakan ada 6.000 praktisi Falun
> Gong ditahan di sana. Praktisi FG yang ditahan di penjara Dabei, Kamp
> Kerja Paksa Masanjia dan penjara lainnya dikumpulkan di Sujiatun.
> Praktisi disiksa kemudian organ tubuh mereka diambil untuk dijual ke
> pasar untuk mendapatkan keuntungan. Pada saat pengambilan organ,
> seringkali si korban belum mati, sehingga membuat penderitaan yang
> sangat luar biasa. Setelah pengambilan organ, kemudian jasadnya
> dikremasi untuk menghilangkan bukti. Diperkirakan sekitar 4.000
> praktisi sudah dieksekusi.
>
> Sedangkan keterangan dari satu saksi mata lagi sudah saya kirim ke
> milis ini pada tanggal 24 Maret 2006.
>
>
> Salam perdamaian untuk seluruh makhluk hidup.
>
> Hai Jin
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke