Membahas mengenai Falun Gong, saya perhatikan rekan-rekan banyak 
yang salah faham karena belum be communicative (seperti kata bung 
TR. alexander). Saya sering memperhatikan mereka dari jauh maupun 
dekat apa yang mereka lakukan, juga lumayan mengikuti berita (walau 
tidak setiap hari). Di dunia ini, banyak orang tertindas oleh 
penguasa. Sudah terlalu banyak ketidakadilan. Di kantor saya ada 
satu orang praktisi Falun Gong, dia orang yang baik dan ramah, saya 
mencoba bertukar pendapat panjang lebar dengannya mengenai beberapa 
hal yang mengganjal di hati saya, ada masalah apa antara partai 
komunis China dan Falun Gong, termasuk beberapa hal yang dituduhkan 
didalam milis budaya tionghoa yang saya ikuti. 

Mengenai masalah penganiayaan Falun Gong oleh partai komunis, selama 
beberapa tahun ini, ada banyak orang Tionghoa yang tidak mengerti 
fakta sebenarnya selalu beranggapan bahwa penganiayaan memang sudah 
semestinya, penyebabnya ialah partai tersebut didalam penguasaannya 
terhadap negara Tiongkok selama setengah abad telah mengindoktrinasi 
seperangkat kebudayaan partai dari partai tersebut kepada orang-
orang Tionghoa,  yang membuat orang-orang Tionghoa disaat memandang 
masalah, memikirkan masalah juga dalam perilakunya sebagai manusia, 
selalu mengikuti jalan pikiran yang berpijak diatas kebudayaan 
partai tersebut, yang memang berniat diciptakannya.    Orang-orang 
Tionghoa yang telah dirubah dengan pikiran semacam ini, cara mereka 
memandang masalah, memikirkan masalah, juga pola tingkah-lakunya, 
sudah sama sekali bukan seperti manusia yang wajar. Dibawah efek 
dari kebudayaan partai semacam ini, orang-orang sekali berbicara 
tentang negara asing, yang dijadikan titik tolak dalam kesadarannya 
ialah "negara kapitalis yang beroposisi dengan partai komunis". 
Sekali ada orang yang membicarakan tentang masalah yang eksis dari 
negara Tiongkok, titik tolak dari kesadaran orang-orang Tionghoa 
dalam memandang masalah tersebut ialah "kekuatan anti Tionghoa". 
Bahkan disaat ada orang sekali berbicara tentang "partai komunis 
Tiongkok", maka ada yang beranggapan yang sedang dibicarakan adalah 
negara Tiongkok. Sekali ada orang berbicara tentang "bangsa 
Tionghoa", maka juga ada yang merancukannya menjadi satu 
dengan "partai komunis Tiongkok" didalam pikirannya. Yang lebih 
parah lagi, setiap kali disaat akan menyelesaikan suatu masalah, 
yang pertama-tama dipikirkan ialah menguasai seseorang, dengan 
seperangkat cara memaksa, menyerang, mengadakan kampanye, melakukan 
penindasan dan pertempuran.

Kebudayaan partai semacam ini telah membuat pikiran dan budaya orang-
orang Tionghoa menyimpang sampai taraf macam apa? Bahkan orang-orang 
dalam tingkat pusat PKC sendiri juga tidak dapat melepaskan diri 
dari penyimpangan pikiran, perilaku dan budaya semacam ini. 
Dikarenakan penyimpangan pikiran manusia semacam ini, juga telah 
memberikan PKC dengan mudah menemukan alasan yang sah bagi berbagai 
penindasan mereka yang tiada hentinya terhadap rakyat Tiongkok. 
Kendati hari ini disaat slogan "partai kami selalu benar" sudah 
tidak efektif lagi, untuk dapat mempertahankan kedudukan yang legal 
dari kekuasaan PKC, mereka sekali lagi mengalihkan kerancuan semacam 
ini dengan memanfaatkan dan membangkitkan gairah patriotisme orang-
orang Tionghoa, tiada hentinya menggembungkan rasa patriotisme 
mereka, merancukan pengertian "tidak ada partai komunis maka tidak 
ada negara Tiongkok", "mencintai negara adalah mencintai 
partai", "mencintai partai adalah mencintai negara". Dengan tiada 
hentinya merancukan pikiran orang-orang, mengelabui orang-orang 
Tionghoa secara berulang-ulang. 

Setelah kegagalannya dalam penganiayaan terhadap Falun Gong, mereka 
melontarkan lagi "Falun Gong bersekongkol dengan kekuatan anti 
Tionghoa". Setelah Falun Gong menyingkap fakta penganiayaan oleh 
PKC, mereka lagi-lagi menghasut rakyat dengan mengatakan "Falun Gong 
tidak mencintai negara", sehingga praktisi Falun Gong didalam 
menyingkap penganiayaan, didalam mengklarifikasi fakta benar-benar 
telah melihat, ada sebagian orang Tionghoa bahkan mendengar pun 
tidak mau – mereka benar-benar menganggap apa yang dikatakan oleh 
partai pasti benar, apa yang dikatakan oleh pemerintah PKC pasti 
benar, menganggap Falun Gong benar-benar adalah seperti apa yang 
dipropagandakan oleh PKC.

Orang-orang Tionghoa, orang-orang di dunia sebaiknya melihat sejenak 
partai yang mereka percayai, yang selalu menggemborkan diri "agung, 
mulia dan benar", sebenarnya merupakan barang semacam apa. Setelah 
surat kabar "Dajiyuan" memuat "sembilan komentar tentang partai 
komunis", PKC bereaksi dengan mengatakan "Falun Gong berpolitik". 
Memang begitu, asalkan siapa saja membicarakan partai tersebut, maka 
langsung disandangkan etiket berpolitik, untuk mengelabui orang-
orang Tionghoa. Sesungguhnya kesan yang menakutkan dan makna negatif 
dari "berpolitik" semuanya juga merupakan kebudayaan partai yang 
diindoktrinasi oleh partai tersebut kepada orang-orang Tionghoa. 
Penyingkapan terhadap orang jahat dan partai jahat, adalah untuk 
menghentikan penganiayaan jahat, adalah untuk menyadarkan dan 
menolong mahluk hidup yang dikelabui oleh kejahatan. Bukan bertujuan 
untuk merebut kekuasaan dari pemerintah. 

Tujuan paling utama dari publikasi "sembilan komentar", yaitu ingin 
mengekspos watak hakiki PKC, supaya sekelompok manusia di dunia yang 
dikelabui oleh PKC dapat melihat dengan jelas akan PKC, mengenali 
dengan jelas akan kejahatan PKC, ketika orang-orang di dunia sudah 
mengenalinya, tentu akan tahu bahwa ia itu jahat, maka tidak lagi 
bekerja sama dengannya, tidak lagi mendukungnya. Tujuan praktisi 
Falun Dafa melakukan hal ini bukan untuk menjatuhkan partai jahat. 
Lebih-lebih bukan ingin meraih suatu kekuasaan. Praktisi Falun Gong 
menyingkap dia adalah supaya orang-orang melihat jelas watak 
hakikinya, jangan lagi memberi dukungan padanya menganiaya Falun 
Gong.

Olah raga bukan kedok bagi Falun Gong karena memang betul-betul 
mereka berolahraga, perangkat latihan Qigong mereka cukup banyak, 
ada 5 (gerakan dan meditasi) dan dilatih kurang lebih dua jam setiap 
harinya, dan manfaat kesehatan memang ada. Sebelum penganiayaan 
dimulai oleh PKC, Falun Gong tidak pernah mengatakan apa apa 
mengenai PKC, tidak ada pendapat. (1992 – 1999) Namun begitu 
penganiayaan dimulai dan difitnah habis habisan melalui seluruh 
saluran media ke seluruh dunia, dan orang yang berlatih banyak yang 
ditangkap dan kemudian disiksa hingga tewas, barulah mereka berusaha 
mengungkap fakta sebenarnya kepada dunia dan memohon agar semua 
orang baik hati diseluruh dunia untuk membantu mendesak PKC 
menghentikan penganiayaan pada rakyat, karena mereka sendiri tidak 
berdaya, suara mereka tidak pernah didengar. Beberapa pihak kemudian 
timbul tanda tanya, apakah baru kali ini PKC melakukan penganiayaan 
kepada rakyat Tionghoa, mengapa begitu sadis? Buku "9 Komentar" 
merekam sejarah bahwa ternyata PKC bukan sekali ini saja (dalam 
kasus Falun Gong) menganiaya rakyat Tionghoa, melainkan sudah sejak 
awal PKC berdiri.

Sejarah Pembunuhan PKC dari masa ke masa:
-       Landeform, kampanye kontra revolusi (1950-1952)
Sasaran : tuan tanah, petani kaya, penganut kepercayaan dan agama. 
Jumlah korban : 2,4 – 5 juta jiwa
-       Gerakan "Biarkan seratus bunga bermekaran, seratus aliran 
bersaing suara" (1957). Sasaran : intelektual dan penganut agama 
Kristen. Jumlah korban : 300 – 500 ribu jiwa
-       Lompatan Jauh ke depan (1955-1961) Sasaran : Warga Desa
Jumlah Korban : 30 – 40 juta jiwa
-       Revolusi Kebudayaan (1966-1976)
Sasaran : Warga kota, elite partai, penganut agama dan kepercayaan. 
Jumlah Korban : 7 – 8 juta jiwa
-       Pembantaian massal di lapangan Tiananmen (1989)
Sasaran : mahasiswa pro demokrasi. Jumlah korban : 600-3000 jiwa
-       Penindasan terhadap Falun Gong (1999-sekarang)
Jumlah Korban : lebih dari 2500 jiwa

Demikian orang-orang menjadi jelas, ternyata pembunuhan manusia 
secara besar-besaran sudah biasa berkala dilakukan oleh PKC terhadap 
rakyat. Melihat praktisi Falun Gong hanyalah melihat mereka 
mengungkap fakta penganiayaan, tidak hanya terhadap Falun Gong, tapi 
semua yang ada didalam sejarah. Masyarakat harus mengenali jelas apa 
itu PKC, karena bagi seseorang mendukung suatu pembunuhan yang 
dilakukan PKC adalah berbahaya, dimana pembunuhan dosanya sangat 
besar, apalagi diikuti dengan segala bentuk fitnah dan pembohongan 
publik untuk mendiskreditkan korban. Masyarakat ada yang mengikuti 
PKC mengatakan Falun Gong berpolitik, tapi mengungkap fakta sejarah 
dan penganiayaan bukan berpolitik tapi untuk melihat jelas siapa itu 
PKC, sudah sedemikian banyak membunuh rakyat dan mengajarkan rakyat 
suatu faham yang menyangkal keberadaan Tuhan (dalam sejarah, banyak 
pemeluk agama yang ditindas oleh PKC). Tapi ada juga masyarakat yang 
menjadi jelas, dan karenanya tidak lagi mau mendukung PKC melakukan 
penganiayaan, tak lagi membelanya, sebagian ada yang mundur dari PKC 
agar terbebas dari dosa-dosa yang dilakukan PKC. Ini adalah suatu 
efek dari pengungkapan fakta, bagaimanapun orang-orang yang telah 
melepaskan diri dari PKC akan tidak lagi menanggung dosa pembunuhan 
manusia yang dilakukan PKC karena sudah bukan lagi menjadi 
elemennya. Sebetulnya ini bagus untuk orang-orang itu sendiri.  Jadi 
itu hanyalah efek dari pengungkapan fakta. Falun Gong tidak 
bertujuan menggulingkan partai komunis atau menjadi oposisi, hanya 
mengungkap fakta kejahatannya agar manusia mengenali mengapa partai 
komunis menganiaya Falun Gong. Politik bukan tujuan karena politik 
adalah sangat kotor, mengejar nama, uang dan kekuasaan, yang mana 
adalah yang harus dijauhi oleh orang Xiulian (orang yang 
berkultivasi) seperti Falun Gong. Pun pula Falun Gong tidak benci 
pada PKC, karena benci juga sesuatu hal yang harus disingkirkan oleh 
orang Xiulian. PKC–lah yang berusaha membentuk opini publik 
mengatakan Falun Gong benci PKC dan ingin menggulingkan 
pemerintahan, hanya karena Falun Gong mengungkap fakta. Karena PKC 
tidak mau dibuka keburukannya, inginnya terus membunuh, dan juga 
mendapat keuntungan karena membunuh.  Padahal, tujuan mengungkap 
fakta adalah agar kekejaman segera dihentikan, bukan menjatuhkan 
sang pelaku. Orang-orang banyak yang salah faham dan tidak mengerti. 
Tidak ada dukungan dana dari manapun, dan tidak dipengaruhi negara 
manapun. Semua tuduhan itu dilontarkan PKC yang tidak senang 
kejahatannya diungkap, maka dengan segala cara berusaha menjatuhkan 
Falun Gong. Banyak orang sungguh-sungguh percaya pada PKC dan oleh 
karenanya sangat membenci Falun Gong. Saya tidak menyarankan 
praktisi Falun Gong pergi ke Tiongkok karena disana mereka pasti 
langsung ditangkap dan disiksa, seperti Charles Lee, orang Tionghoa 
yang pulang ke daratan untuk memohon agar Falun Gong jangan disiksa, 
begitu tiba di bandara langsung ditangkap dan dijebloskan ke 
dipenjara, dengan bantuan berbagai organisasi HAM barulah akhirnya 
setelah tiga tahun dibebaskan.  Pulang ke Tiongkok dalam keadaan 
Falun Gong masih ditindas adalah sia-sia.  Penganiayaan terhadap 
Falun Gong bukan dimulai sejak mereka mengungkap fakta, melainkan 
sudah duluan dilakukan PKC sejak 1999. Tidak dapat dikatakan sebagai 
sebuah resiko dari sesuatu hal. Juga penganiayaan dilakukan secara 
sembunyi sembunyi. 











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to