Steeve Haryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Biasanya kalau lagi iseng mikirnya yang juah...h banget.Cuma jarang seperti kawan ulysee yang iseng terus mikir tentang negara ini, Hebat juga ... iseng lagi nnt dapet gelas d ...;) Kalau buatku, Dulu waktu kita sekolah dasar dapet yang namanya syarat membuat negara, terus kayaknya sekarang tidak relevan lagi d... Negara tanpa pemerintahan pun bisa bikin negara.Pemerintahan tanpa dukungan rakyatnya pun juga tetap jadi pemerintahan.Ujungnya asal yang penting P(ercaya) D(iri) saja.Bukan begitu kawan. kalau dibilang percaya sama pemerintahan sekarang, saya rasa masih ngambang kawan.karna disaat rakyat kita dapat bencana, mereka teriak juga untuk minta tolong kpd pemerintah.Yg jelas2 udah kaga percaya adalah kepada polisi, kalau ada tabrakan dua mobil di jalan raya sering kali disaat polisi menghampiri yang notaben membantu menyelesaikan malah yang ada mereka menyingkir dan menyelesaikan snd. Bentuk kepercayaan rakyat kepada pemerintahan tidak lebih dari kacang garing:'mau dipercaya syukur kaga yah kaga apa2 yang penting pas pemilu gue menang d ...' Kalau seorang konfusius memerintah di indonesia ini, saya rasa juga puyeng.Kaga tau dari mana yang harus diperbaiki dulu.Entah berapa keturunan yang dibutuhkan untuk menuntaskan masalah klasik dan menyelesaikan masalah baru.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ...deleted...> > Nah, jadi mikir, kondisi pemerintahan Indonesia sekarang. > > * Makanan kayaknya belon berlebih, tapi sedikit yang bilang kurang. > > * Perlindungan, masih ada walaupun untuk itu kita harus keluar duit > tambahan { engggg, panggil polisi khan ada tarifnya noh } Hehehe, > maksudny perlindungan negara sehingga kita masih bisa sekolah, ke pasar > dan main internet kali yeh. Masih ada lah. > > * Nah justeru kepercayaan kepada pemerintah, kayaknya itu yang sudah > nyaris punah dari masyarakat. Tapi Indonesia masih berdiri tuh,sekalipun > tanpa kepercayaan rakyat. > > Jadi konfusius yang salah? bahwa yang terpenting bukanlah kepercayaan? > > atau gue yang salah, bahwa sebetulnya banyak dari rakyat Indonesia > masih percaya kepada pemerintahnya, berhubung gue kurang percaya maka > gue menggeneralisir masyarakat yang kurang kepercayaan kepada > pemerintah? > > atau, apakah kebijakan klasik sudah terlalu klasik sehingga cocok di > masa lampau tapi tidak bisa diterapkan di jaman modern? ...deleted... Ikutan nimbrung....:-) Kalo menurut saya sih yang penting kita percaya dulu, artinya bahwa kita mulai dengan saling percaya. Bahwa kemudian yang kita percayai tidak dapat dipercayai lagi itu kan soal lain, tetapi marilah kita mulai dengan saling percaya dulu. Kalo gak percaya yah, kita (siapun orangnya) juga harus ngasih selosi bagaimana mengajukan suatu rancangan yang dapat "DIPERCAYA". Mungkin bisa melalui jalur politik di partai misalnya atau organisasi masyarakat atau perwakilan lain yang diakui kelayakannya untuk mengajukan rancangan. Ini sekedar saran aja, tetapi saya PERCAYA bahwa pakar kita dapat mengarahkan hal ini, sehingga apa yang kita akan sampaikan untuk mengubah keadaan betul-betul efektif dan efisien. mmmm....mengenai polisi, saya berpendapat begini: Polisi kan hanya manusia biasa yang sebetulnya juga mencari nafkah buat diri dan keluarganya, walau mereka selalu mengatakan bahwa mereka mengayomi masyarakat. Jadi sama barangkali seperti karyawan biasa yang harus menutup lubang gali lubang karena gaji pas-pasan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita pernah mengecek sekaligus peduli bagaimana lembaga kepolisian kita diberi nafkah/tunjangan, apakah gaji mereka wajar ato tidak? Saya berani mengatakan bahwa gaji mereka sangat minim, sementara tugas mereka bergelut dengan medan yang keras dan penuh resiko. Nah...kembali kepada gaji...!!! Pemerintah kita memang belum bisa memberikan gaji yang besar kepada polisi kita, karena sebagian anggaran juga harus didistribusikan ke bagian yang lain yang juga memerlukan dana, sementara anggaran negara kita terbatas. Misalnya kalau mau nambah anggaran yah...mungkin harus utang negeri lagi?? Atau pajak pengahasilan diperbesar ?? Nah hal ini kalau dilakukan pemerintah tentu akan sangat berat karena pada akhirnya juga akan memberatkan beban rakyat.Jadi gimana..??? Menurut saya, hal ini harus kita atasi bersama...!!! Misalnya setiap orang harus membayar pajak dengan benar, trus kalo kita bisnis besar jangan suka menyelundupkan barang la.....:)). Atau kalau jadi pengusaha kayu janganlah menjadi pengusaha kayu ilegal. Karena kalau kita mulai dengan usaha ilegal, maka selanjutnya akan timbullah ilegal-ilegal baru. Peraturan ilegal, surat ilegal, petugas ilegal dst dst..nya yang tidak akan habis mata rantainya. Kalau kesemuanya ini bisa diusahakan secara LEGAL, mungkin akan menolong memambah anggaran pemerintah bukan hanya untuk membiayai kepolisian, tetapi semua sektor akan kebagian. Dan langkah yang paling ekstrim adalah marilah kita semua yang berpenghasilan diatas Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) memberikan sumbangan ekstra sekian persen dari gaji kita membantu personil kepolisian. Bagi mereka yang memberikan sumbangan seperti harus didaftar sebagai warga yang berpartisipasi dalam tugas kepolisian. Jumlah masyarakat yang berpengahsilan diatas Rp 5.000.000,- , mungkin jauh lebih besar dari jumlah personil kepolisian diseluruh Indonesia. Jadi dengan sumbangan yang relatif kecil karena dipikul bersama-sama akan ringan dan uang yang terkumpul juga akan banyak. Setidak-tidaknya personil kepolisian juga akan merasa tersentuh oleh bantuan kita ini. Masyarakat juga akan merasa langsung memiliki kepolisian dan akan tahu banyak persoalan-persoalan umum kepolisian, sehingga pemahaman akan lebih konprehensif... :- )). Kalau tidak, maka setiap kali melihat kendaraan yang disetop polisi kita akan selalu berburuk sangka. Lalu.....apakah ada negara yang melakukan hal ini ?? Saya tidak sendiri belum tau, tetapi kalau ini dipraktekkan maka menurut saya dampaknya akan sangat luas bukan hanya di negara kita saja, tetapi juga dunia internasional akan berubah pandangannya terhadap kita. Negara ini dapat diibaratkan suatu tubuh manusia (secara ilmu anatomi kedokteran). Jadi kita harus mulai cek satu persatu bagian mana yang bermasalah ( sakit)lalu kita serahkan kepada ahlinya untuk memperbaikinya. Kalau dokter yah..dokter spesialisnya la....:-)). Jadi kronis atau tidaknya penyakit kita serahkan kepada dokter ahli saja, dengan asumsi kita harus PERCAYA DOKTER...:-)). Di negeri Tiongkok jaman dulupun sama, kalau ada apa-apa yang tidak diketahui oleh kaisar, biasanya dia mencari orang ahli untuk masalah itu lalu diundang ke istana. Ini juga mencerminkan bahwa kaisarpun selalu demokratis kan. Walau kita tidak hidup dijaman kaisar lagi tetapi pola seperti ini juga dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua, karena alam demokrasi merupakan alam yang dicita-citakan oleh setiap orang pada saat ini dan MUNGKIN juga dimasa datang. salam, Nasir Tan --------------------------------- How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/