7:21 AM 4/18/2006 Dear kawan - kawan KT, adakah yang menyaksikan metrotv semalam perihal pagelaran seni yang di adakan oleh yayasan buddha tzu chi? Indah bukan? Seandainya kita yang sedang yang berada disini bisa seperti mereka, tanpa SKBRI, dsb. Anggaplah manusia itu seperti adanya manusia.Jangan dibatasi oleh apapun juga, baik itu agama atau platform yang lain.
Kadang heran kawan - kawan KT, Manusia bisa bersatu disaat melihat kelemahan yang sama.Tetapi disaat mereka melihat kelebihan yang sama, justru disanalah terjadi perpecahan. Kawan - kawanku yang budiman, Apakah ada unsur politik dalam pagelaran seni tersebut? Mudah2an tidak, bagi orang tertentu melihatnya menjadi bagian dari kaki tangan politik tetapi kalau kita melihat secara seni dan budaya, unsur tersebut tidak pernah terlihat. Sampai sejauh manakah kita melihat bahwa segalanya ada unsur politik? TIDAK JELAS. Politik adalah buah tangan manusia dengan kekuasaan yang mutlak dibalik itu semua. Disaat terlahirnya seorang anak manusia mereka sudah mendapat pelajaran dalam dua hal,yakni perbedaan jenis kelamin dan sekaligus menandakan status politik dari orangtuanya. Pengakuan sebuah negara terhadap warganya diatur dari mulai manusia terlahir.Semestinya hanya pengakuan sebagai warga negara dan bukan mengatur agama / aliran pula. Berangkat dari tulisan di salah satu media net mengenai beberapa golongan mendatangi departement agama. Apakah dalam zaman seperti sekarang ini, masih relevan yang dikatakan adanya departement agama yang nota ben mereka bertugas mengembangkan pengetahuan IPTEK berbarengan dengan pemahaman agama? Alhasil lihat sekarang? justru departement agama tidak mengetahui perkembangan agama2 di indonesia, dimana demo untuk mengakui keberadaan mereka makin marak.Agama - agama yang telah besar dan menjadi sangat geram melihat nya, alhasil mereka mengumpat dengan mengatakan 'aliran sesat' ... jangankan kongfucu yang puyeng mengatur negara ini, Yang kuasa pun enggan rasanya. Seandainya kita bisa melihat lambang dari negara kita, di sila pertama adalah bintang, maka masuk akal kah kalau lambang bintang itu dikatakan sebagai simbol agama tertentu sehingga harus diwujudkan dalam departement agama ? Seorang komunis pun memakai lambang Bintang dalam benderanya. Sepertinya nama departement agama diganti dengan departement KeTuhanaan dan berfungsi bukan untuk legitimasi dari pengakuan agama yang akan berkembang di NKRI melainkan menjadi lembaga riset yang melihat sampai sejauh mana mereka bs membantu dan melestarikan ke Bhinneka an kita semua .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/