Dalam semua kamus bahasa Tionghoa Mandarin, keputusan
Hanyu Pinyin selalu dilampirkan, di sana tertera
disahkan oleh Sidang Pertama Kongres Rakyat Nasional
pada tgl. 11 Pebruari 1958.
Penulisan zaman dulu dari kanan ke bawah terus ke
kiri. Dengan masuknya teknologi, misalnya ilmu kimia,
maka menjadi sangat sulit menuliskan rumus2 kimia,
bayangkan menulis NaOH2 dari atas ke bawah. Muncullah
aliran yang ingin merubah tulisan dari kiri ke kanan
seperti huruf latin. Keputusan pemerintah diberlakukan
tidak lama setelah RRT berdiri. Kabarnya Taiwan juga
merubah sistim ini baru-baru ini (tolong konfirmasi
dari sdr. Rinto Jiang yang berada di Taiwan).
Jepangpun kalau menulis buku science dari kiri ke
kanan. Tentu banyak yang pro dan kontra, tapi sebagai
pemakai kita tak punya pilihan.
Salam

--- Hung wicaksana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> nah, ada yg tahu sejarah phing ying sekarang, mulai
> dari kapan ? terus  ada yg tahu ngak sejarah, dulu
> huruf khan ditulis dari kanan ke kiri,  dan sekarang
> dari kiri ke kanan.
> 
> liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:        Huruf
> Tionghoa,
>   Melalui sejarah yang panjang huruf Tionghoa telah
>   berubah beberapa kali dari jiaguwen sampai yang
> kita
>   lihat sekarang. Padahal partai komunis baru
> berdiri
>   tahun 1921! Jadi jelas perubahan huruf adalah
> sebuah
>   evolusi kemajuan, makin lama makin praktis sesuai
>   tuntutan zaman.Lihat dokumen-dokumen zaman Qin
>   Shihuang kita tak akan mampu membacanya. Sudah
>   hurufnya lain, hurufnya berbeda dari satu tempat
> ke
>   tempat lain. Huruf ma kuda misalnya kabarnya
> sampai
>   ada 20 macam. Hal ini bukan merupakan kebanggaan
> tapi
>   merupakan kekacauan.
>   Penyederhanaan huruf Tionghoa dalam abad 20 sudah
>   merupakan proses sosial, masyarakat sendiri
> menciptakn
>   huruf yang disederhanakan, celakanya tiap orang
> tiap
>   daerah menciptakan sendiri huruf sederhana. Untuk
>   mencegah kekacauan ini maka pemerintah RRT khusus
>   membentuk panitia untuk menstandarisasi huruf yang
>   disederhanan. Yang kemudian disahkan setalah
> melaui
>   percobaan puluhan tahun. Tahun 1956 kabinet
>   mengumumkan daftar pertama huruf yang
> disederhanakan,
>   setelah melalui masa percobaan, dimana banyak
> usulan
>   maupun kritikan masuk tahun 1984 konsep terakhir
>   dipublikasi dan disahkan.
>   Taiwan menolak konsep ini bukan alasan budaya atau
>   pendidikan, tapi alasan politik. Masakah kita
> tidak
>   tahu, yang mengadakan politik de-sinifikasi atau
>   Qu-Zhonguohua (membuang segala sesuatu yang berbau
>   Tionghoa) adalah pemerintah Taiwan di bawah Chen
>   Suibian. Ia ingin mengganti bahasa nasional dari
>   Mandarin menjadi Hokkian. Ini tidak berarti ia
> cinta
>   Hokkian, ia sendiri tak mau  memgakui bahwa ia
> adalah
>   turunan orang Kheq dari propinsi Hokkian,
> maksudnya
>   agar tak ada konunikasi antara rakyat Taiwan dan
>   Tiongkok daratan. Dialek Hokkian hanya berpenduduk
>   sekitar 5% saja dari seluruh rakyat Tiongkok
>   Tidak ada hubungan kaligrafi dengan penyederhanaan
>   huruf.
>   Semoga menjadi jelas.
>   
>   --- kanaria_chandra <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>   
>   > Sedikit membahas mengenai pen"simpel"an huruf
>   > mandarin dari kalangan 
>   > seni dan budaya Tionghoa, terutama dari seni
>   > kaligrafi Tiongkok. 
>   > 
>   > Dari pencinta budaya Tionghoa, terutama
> kaligrafi,
>   > pernah berdiskusi 
>   > mengenai hal ini, dan saya ingat sekali ungkapan
>   > salah seorang 
>   > master kaligrafi Tiongkok di Indonesia, mengapa
>   > dalam seni kaligrafi 
>   > tidak pernah menggunakan huruf simpel.
>   > 
>   > Kaligrafi Tiongkok (huruf huruf mandarin) telah
> ada
>   > sejak ribuan 
>   > tahun, semua huruf mengandung arti yang
> mendalam,
>   > dan bernilai seni 
>   > tinggi (satu-satunya huruf/bahasa di dunia yang
>   > dijadikan seni 
>   > kaligafi hanya huruf mandarin), memang setiap
>   > garisnya bermakna, 
>   > contohnya huruf apa digabung dengan apa
> membentuk
>   > suatu arti baru. 
>   > Adalah Cangjie, leluhur bangsa Tiongkok yang
>   > menciptakan huruf huruf 
>   > ini sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu. 
>   > 
>   > Adalah sangat disayangkan bahwa pada tahun 1949,
>   > partai komunis 
>   > tiongkok yang saat itu berkuasa, menyuruh
> beberapa
>   > orang mengganti 
>   > huruf-huruf bernilai sejarah dan kebudayaan
> tinggi
>   > ini, dengan huruf 
>   > yang disingkat, simpel dan banyak yang
> kehilangan
>   > makna, artinya 
>   > sudah jauh, banyak yang tidak logis, menjadi
>   > berantakan. Sungguh 
>   > sudah tidak bisa dipakai dalam kaligrafi, karena
>   > banyak yang 
>   > menyalahi kaidah aturan dan teori. Bila kita mau
>   > mempelajari 
>   > kaligrafi, terdapat kamus kamus kuno bahasa
> mandarin
>   > yang sangat 
>   > berharga nilainya, para master kaligrafi sangat
>   > senang apabila 
>   > generasi penerus dapat melestarikannya, semua
> ada
>   > aturannya, tidak 
>   > bisa sembarangan. 
>   > 
>   > Ada juga master kaligrafi yaitu Prof. Song, yang
>   > menjelaskan bahwa 
>   > dalam penulisan kaligrafi Tiongkok mengandung 4
>   > unsur penting yaitu :
>   > -(goresan)
>   > -(konstruksi) 
>   > -(aturan main)
>   > -(irama)
>   > 
>   > Sama seperti seni lukis dan seni musik, seni
>   > kaligrafi (huruf 
>   > mandarin) adalah memang kebudayaan yang
> diturunkan
>   > dari langit 
>   > kepada manusia, sejak ribuan tahun lampau
>   > dilestarikan dari leluhur 
>   > kepada anak cucu. Bahkan bangsa Yunani kuno
>   > mempunyai Dewa kesenian. 
>   > Manusia dapat menciptakan seni lukis yang indah,
>   > baik di aliran 
>   > Timur (Tiongkok) maupun Barat, semua inspirasi
> dan
>   > keahlian 
>   > berkaitan erat dengan kepercayaan pada Tuhan dan
>   > Dewa. Bila kita 
>   > menyaksikan karya para maestro seni lukis Barat
>   > seperti Leonardo Da 
>   > Vinci, Michaelangelo, mereka dapat melukis
> dengan
>   > indahnya, begitu 
>   > nyatanya, Yesus Tuhannya, pemandangan surgawi
>   > seperti malaikat dan 
>   > Dewa Dewi, seperti dalam gereja gereja di Eropa,
>   > manusia menggambar 
>   > Dewa yang agung dan menyebarkan energi belas
> kasih,
>   > hasil karya 
>   > demikian membawa manfaat bagi manusia,
> menimbulkan
>   > niat pikiran yang 
>   > baik dan mulia. Tentu dalam menciptakan suatu
> karya
>   > seni lukis juga 
>   > ada aturannya, bagaimana membentuk warna,
> proporsi
>   > melukis manusia, 
>   > komposisi terang gelap, melukis cahaya, dan
> membuat
>   > karya secara 
>   > keseluruhan tampak seperti hidup, indah
> mengagumkan,
>   > keahlian 
>   > semacam ini adalah hasil belajar selama puluhan
>   > tahun dari 
>   > kebudayaan yang sudah tercipta sejak lampau.
>   > Sebenarnya lukisan yang 
>   > seperti aslinya (aliran realis) barulah yang
> dapat
>   > dikatakan indah 
>   > dan bermakna. Seperti lukisan Raden Saleh dan
>   > pelukis Bali yang 
>   > sering melukis alam yang indah. Namun orang
> sekarang
>   > ada yang 
>   > melanggar aturan-aturan dalam seni lukis,
> membuat
>   > coretan kuas kian 
>   > kemari dan cipratan cipratan tinta diatas
> kanvas,
>   > tidak jelas apa 
>   > yang digambar, lalu dijual dengan harga tinggi,
>   > disebut karya 
>   > lukisan abstrak. Ada juga yang melukis serba
> kelam,
>   > melukis mahluk 
>   > mahluk aneh dan kawat berduri. Dari sisi manapun
>   > tidak ada yang 
>   > dapat menjelaskan darimana keindahannya,
>   > dibandingkan dengan karya 
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke