--- In [EMAIL PROTECTED], "odeon_cafe"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

hari ini, saya mengikuti karnaval bhineka
tunggal ika yang digagas ratna sarumpaet.
ekspresi budaya ditampilkan oleh sederet
perwakilan di atas truk terbuka. mulai dari
kaum banci dengan ekspresi menggoda bahkan
sampai ada yang membawa ular piton bro...

tarian tapanuli, papua, jawa, reog dll
tampil dengan semarak. yang menarik adalah hadirnya
golongan Tionghoa yang diwakili oleh Perhimpunan
INTI. sekitar 30 pemuda-pemudi tionghoa
dengan konstum berwarna merah menjadi
daya tarik tersendiri.

tampak hadir sederet wanita cantik spt
Rima Melati, Ayu Utami, Artika Sari Dewi
dan ke 3 teman putri Indonesia-nya. panggung
dipandu oleh Rieke Diah Pitaloka yang tampak
lebih cantik hari ini ditemani oleh Rebeka
Tumewu dan si kurus Olga Lyda yang tampil
dengan wangi dan hmm...giginya ternyata kuning,
tapi tetap manis sekali bro.

Inul tampil dengan pernyataan menolak RUU APP.
penolakan RUU APP tetap mendominasi aksi ini.
para aktivis tampak senang dengan aksi kali
ini, entah kenapa...tapi yang paling cantik
tetap ibu Shinta Nuriyah Wahid.

sebelum menuju bunderan HI, saya sempat
'mampir' di aksi WALHI dalam rangka 'hari bumi'
di depan istana. aksi WALHI hanya terdiri
dari sekitar 40 aktivis. masih lebih banyak
pagar betis polisi. persis seperti aksi
sri bintang pamungkas yang disindir masih
lebih banyak wartawan-nya.

sambil berbincang-bincang kecil dengan
seorang intel polri di barisan belakang
demonstran, saya mengamati dengan seksama orasi
WALHI tentang ekspansi imperialis dan proliferasi
kemiskinan ke dunia III termasuk Indonesia.
semangat retorik penuh kebencian terhadap
penindasan tergambar penuh makna.

tetapi yang berbeda untukku adalah dimasukannya
Tiongkok ke dalam list kaum imperialis dan
sebab kemiskinan rakyat Indonesia bersama-sama
dengan Jepang, Amerika, Uni-Eropa, Inggris dan
Australia.

masuknya Tiongkok ke dalam list imperialis ini
sangat berbeda dengan demo-demo di era 98-2002
yang kerap saya ikuti. karena sudah lama tidak
mengikuti aktivitas gerakan, saya cukup kaget
mendapati bahwa Tiongkok masuk daftar musuh.
paling tidak, seingat saya, Tiongkok tidak pernah
disebut-sebut oleh lingkaran buruh, petani,
miskin kota dan PRD dalam orasi keras mereka
di masa lalu.

pesatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang
saat ini menempati ranking ketiga terbesar dunia
plus ekspansi produk tekstil, manufaktur,
elektronik Tiongkok sampai merambahnya industri
pertambangan besar menjadi sebab dimasukannya
Tiongkok ke dalam list penyebab kemiskinan.

setau saya, volume perdagangan antara Tiongkok-RI
tidaklah terlalu besar. baik dalam level G to G
maupun P to P. paling tidak, Jepang, Amerika dan
uni Eropa masih jauh lebih dominan terhadap
penguasaan sumber-sumber daya alam Indonesia,
thus, pemiskinan rakyat Indonesia.

dan masuknya investasi RRT ke Indonesia juga atas
permintaan pemerintah. bahkan JK yang dikenal
anti-tionghoa pun pernah mengajak pengusaha Tiongkok
agar berinvestasi ke Indonesia untuk memanfaatkan
nilai tukar rupiah yang melemah. plus dibukanya
berbagai hubungan antara ASEAN-Tiongkok spt
Dewan Bisnis Asean-China di era Megawati-Zhu Rongji.

saya menakutkan, dimasukannya Tiongkok sebagai sumber
kemiskinan rakyat berakibat pada menjalarnya
semangat anti-tionghoa Indonesia.

para perusuh, orang miskin yang lapar, provokator,
pembuat onar memerlukan pelampisan amarah.
tionghoa indonesia adalah target terbuka yang
terjangkau kemarahan.

berbeda dengan Amerika, Jepang, Eropa yang tidak
terjangkau oleh kemarahan rakyat dan kelompok
islam garis keras.
  

what should we do?


Sub-Rosa II

--- End forwarded message ---









.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke