Bung Siauw Yi yb,

      Tidak banyak yang bisa saya ketahui akan klenteng Tay Kak Sie di Semarang itu, dibawah ini ada tulisan di Kompas. Yang menyatakan klenteng ini dibangun pada tahun 1771 saja, lain keterangan tidak ada.

      Atau mungkin kawan-kawan lain bisa memberikan bantuan?

      Salam,
      ChanCT

      http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/03/jateng/32314.htm
      Jumat, 03 Maret 2006 
    
    
    

      MARI MENCARI KESADARAN DI KELENTENG TAY KAK SIE DI SEMARANG...!


      Tanggal 2 bulan 2 tahun 2557 atau tanggal 1 Maret 2006, bertepatan dengan ulang tahun Kongco Hok Tek Tjing Sien atau Dewa Bumi. Tidak ketinggalan, Kelenteng Tay Kak Sie di Semarang pun ikut larut dalam perayaan itu.

      Kelenteng Tay Kak Sie merupakan kelenteng yang dihormati karena kebesarannya. Menurut penuturan pemerhati budaya Tionghoa Gan Kok Hwie, Rabu (1/3) di Semarang, kelenteng ini adalah yang terbesar, terutama di Kawasan pecinan Semarang, baik fisik maupun isinya.

      Ajaran Tri Dharma menjadi napas ritual di tempat ini. Penganut Buddha, Khonghucu, dan Tao berdampingan mengisi kembali kesadarannya. Seperti makna dari nama kelenteng itu, Tay Kak Sie. Tay berarti maha atau agung dan kak artinya kesadaran. Sementara sie adalah vihara atau kelenteng. Keberadaan kelenteng ini diharapkan mampu membantu umat mencapai kesadaran tinggi.

      Setiap kelenteng memiliki dewa utama yang dianggap sebagai tuan rumah. Dewi Kwan Im menjadi tuan rumah di Kelenteng Tay Kak Sie. Selain itu, masih ada 16 dewa lain yang dipuja mewakili ketiga agama di situ.

      Pendirian kelenteng ini tak lepas dari keberadaan tempat pemujaan (paseban) Dewi Kwan Im yang dibangun jauh sebelumnya. Paseban itu dibangun oleh komunitas Tionghoa, setelah mereka direlokasi pemerintah Belanda ke lokasi yang sekarang dikenal sebagai kawasan pecinan. Sebelumnya, mereka bermukim di daerah Simongan dekat Kelenteng Sam Poo Kong atau Gedong Batu.

      Seiring perjalanan waktu, paseban itu makin ramai. Bahkan, perjudian dan pertunjukan seni yang muncul sempat memicu perkelahian massal. Untuk meredamnya, tempat ibadah dipindahkan di lokasi kebun cabai atau lombok dalam bahasa Jawa, di tepi Sungai Semarang. Tepatnya pada tahun 1771 Kelenteng Tay Kak Sie dibangun.

      Hingga sekarang, kebesaran dan kewibawaan kelenteng yang terletak di Gang Lombok ini tetap diakui. Selain karena pengaruhnya bagi masyarakat, kemegahan bangunannya juga terkenal. Ukiran dan ornamen dengan detail mengagumkan menghiasi setiap sudut bangunan dengan simbolisasi agung.

      Sejak di luar kelenteng, perhatian akan tersedot pada keindahan detail yang ditampilkan di atap bangunan utama. Ornamen naga yang melambangkan kebesaran menjadi penghias utama. Bentuk manusia, hewan, dan tumbuhan menghiasi bagian bawahnya seolah berkisah tentang alam semesta.

      Detail lukisan, relief, dan patung pemujaan juga tertata indah di dalam ruangan utama dan dua ruangan lain di sayap bangunan. Asap hio yang terbakar dan memenuhi ruangan menambah kesakralan kelenteng dan kekhusyukan umat yang sedang berdoa.

      Meski tak kurang dari sepuluh kelenteng ada di Semarang, Kelenteng Tay Kak Sie tetap menjadi yang utama. Tak mengherankan jika umat Tri Dharma dan masyarakat umumnya tetap tertarik mengunjunginya. Bahkan, ribuan orang memenuhi kelenteng ini saat digelar acara ritual besar. (Sugihandari/Litbang Kompas)
    

  ----- Original Message -----
  From: raharjo irawan
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, April 26, 2006 1:57 PM
  Subject: Mohon bantuan.


  Semarang, 26 April 2006.


  Dengan hormat,

  Pertama kali, ijinkanlah saya memperkenalkan diri,
  saya bernama Irawan Raharjo ( Siauw Yi )dari Semarang.
  Saya sedang tertarik sekali untuk mengetahui sejarah
  Tionghoa di Semarang.

  Dokter, menurut buku tulisan Liem Thian Yoe yang
  berjudul Riwajat Semarang, ada disebutkan banyak
  dokumen mengenai Tionghoa Semarang dari klenteng TAY
  KAK SIE yang dibawa oleh seorang pejabat Belanda (
  maaf, namanya saya lupa ) ke negeri Belanda.

  Apakah Dokter pernah mendengar / melihat dokumen itu
  di Belanda ?

  Demikian perkenalan saya, atas perhatiannya, saya
  mengucapkan terima kasih.


  Hormat saya,
  Irawan R



  ___________________________________________________________
  Switch an email account to Yahoo! Mail, you could win FIFA World Cup tickets. http://uk.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke