Pak Pram belum meninggal...coba tanyakan bung Heri Latief

salam

danardono





--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Sobron Aidit" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Sobron Aidit :
>
>
>
>
> S E L A M A T  J A L A N  P R A M O E D Y A  A N A N T A   T O E R
>
>
> Betapa terasa sedihnya saya mendengar berita meninggalnya Pram -
saya merasa
> kehilangan - kehilangan seseorang yang sangat jadi panutan saya.
Saya
> mengenal Pram dari sejak tahun 1949 ketika usia saya baru saja 14
tahun dan
> duduk di kelas Taman Dewasa di Taman Siswa. Antara saya dan
keluarga Pram
> sudah terjalin rasa persahabatan dan kekeluargaan dekat sekali.
Dan
> kebetulan dua adik Pram, Koesaisah dan Koesalah satu kelas dengan
saya di
> TD. Ini lebih mengikatkan lagi tali kekeluargaan itu.
>
> Rumah Pram sudah bagaikan rumah saya sendiri. Bagaimana ketika
kami belum
> makan pagi dengan Joebaar Ajoeb, kami berdua cari makan-pagi di
rumah Pram -
> dan kami diterima dengan sangat ramah oleh Bunda Mimi - istri
Pram. Ketika
> saya setiap kali datang ke Jakarta - tak pernah sekalipun saya
melewatkan
> waktu buat tidak ke rumah Pram.
>
> Pram sudah menjadi rumah keluarga bagi saya. Bulan Februari yang
lalu -
> persis ketika hari lahirnya yang ke 81, saya dengan teman-teman
saya datang
> ke rumah Pram - rasanya sangat baru sekali. Rasanya terlalu cepat
Pram
> perginya - saya tentu saja belum puas buat berbincang-bincang
dengan Pram.
>
> Yang saya paling mengagumi Pram yalah keberaniannya yang luar
biasa. Dia
> berkali-kali menolak panggilan dari Kejaksaan Agung buat menghadap
ke
> Kejaksaan,- Dia tidak pernah mau - tidak pernah datang buat
memenuhi
> panggilan Jaksa Agung. Saya kira tidak seorangpun yang seberani
Pram buat
> menolak panggilan Kejaksaan. Satu-satunya yang saya kira begitu
berani hanya
> Pram.
>
> Pantas saja kepada angkatan muda selalu dia menekankan agar
berani - berani
> sekali lagi berani. katanya lagi jangan jadi peternak! Tukang
beternak -
> hanya bikin anak saja! Pram sangat keras - sangat tegas tetapi
penuh
> kejujuran.
>
> Dengan kepergian Pram ini, kita orang Indonesia - termasuk para
sastrawannya
> - merasa begitu kehilangan. Semoga Pram diterima dengan baik di
sisi Tuhan
> sesuai dengan amal-ibadahnya. Kepada keluarga yang ditinggalkan,
semoga
> dapat mengatasai rasa berduka-cita ini. Selamat Jalan Pram -
beristirahatlah
> dengan tenang di alam lain,-
>
> ------------------------------------------------------------------
>
> Paris,-  29 April 06,-
>







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke