Saya prihatin sekali dgn kenyataan semacam ini.
Kalau yang terpelajar saja seperti ini,
bagaimana dgn yg tidak terpelajar?

Saya juga setuju yang bersalah harus dihukum.
Pembunuhan yang disertai penyiksaan semacam itu mungkin pas
buat hukuman mati. (Kecuali kalau yang berbuat ratusan orang kali ya...)

BTW ada yang punya data nggak, berapa orang perusuh Mei 98
yang ditangkap dan diberi hukuman?



On 5/10/06, marthajan04 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya setuju untuk menyeret dan menghukum mati saja majikan kejam
> seperti ini. Kalau perlu saya akan ikut nandatangani kalau ada
> petisinya supaya menghukum mati pelakunya.
> Selain rasa kemanusiaan terhadap pembantu itu, juga majikan
> keturunan tionghoa (?) seperti ini terlalu berbahaya dibiarkan
> hidup. Berbahaya untuk tionghoa2 lainnya yang tidak salah apa2.
> Maka marilah kita tionghoa2 jangan merasa kasihan dan solider pada
> sipelaku penganiayaan ini. Tegakkan hukum. Tolak beramai-ramai kalau
> sampai keluarganya nyogok pejabat untuk pembebasannya.
>
> Tapi saya mengecam tindakan mahasiswa yang menyandera itu. Sudah
> mahasiswa tapi masih cupet saja otaknya. Bukannya menyeret pelaku
> malah orang enggak tau apa2 diciduk. Apa mereka bisa bertanggung
> jawab kalau nanti ada provokator yang menyusup dan membunuh si
> sandera itu supaya terjadi lagi gegeran seperti th.1998?
>
>
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Golden Horde" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> >
> > Metrotvnews.com, Makassar:
> > Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Kota
> > Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar unjuk rasa menyusul kabar
> > tewasnya seorang pembantu rumah tangga di tangan majikannya.
> Sambil
> > berorasi, mahasiswa juga menggelar razia terhadap kendaraan yang
> > melintas di depan kampus UIN Makassar untuk mencari warga
> keturunan.
> > Dalam aksi itu, dua kendaraan sempat dicegat oleh puluhan
> mahasiswa.
> > Saat insiden itu terjadi, sempat terjadi kericuhan.
> >
> > Seorang warga keturunan dipaksa turun dari mobilnya dan langsung
> > digiring oleh mahasiswa ke gedung rektorat. Kemudian warga
> keturunan
> > bernama Frans itu dilepas setelah sebelumnya dipaksa untuk
> mengecam
> > pembunuhan terhadap pembantu rumah tangga oleh majikannya
> tersebut.
> > Frans mengucapkan hal itu sambil berdiri di atas kursi yang
> > disediakan mahasiswa di depan kampus UIN Makassar. Selain itu,
> > mahasiswa juga sempat menyandera satu unit mobil.
> >
> > Sementara itu, seribu personel kepolisian yang merupakan gabungan
> > dari empat kepolisian resor di Sulawesi Selatan dikerahkan untuk
> > mengamankan kawasan di sekitar Jalan Gunung Lati Mojong, Kota
> > Makassar. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi
> > mengisolasi serta mensterilkan kawasan Jalan Gunung Lati Mojong.
> >
> > Sementara itu, berdasarkan pantauan Metro TV, pusat-pusat
> > perbelanjaan maupun pertokoan di Kota Makassar sejak pukul 12.00
> > WITA hingga saat ini masih ditutup oleh para pemiliknya. Mereka
> > khawatir akan terjadi kerusuhan di Kota Makassar setelah terjadi
> > kerumunan sekitar seribuan massa di kawasan Jalan Gunung Lati
> Mojong.
> > (AMR)
> >
> > http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=16331
> >
>
>
>
>
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>


--
Jual foto digital anda di internet!
http://submit.shutterstock.com/?ref=6953


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke