ya Mas Putu, perseteruan Soekarno vs Soeharto
merupakan polemik politik terpenting sepanjang
sejaran Indonesia.

kerumitan perseteruan tersebut mungkin salah
satu konflik paling delicate di arena politik.
keduanya tampak sangat berhati-hati dan saling
menahan diri. paling tidak, pilihan untuk
tidak menumpahkan darah dipilih oleh Soekarno.
sayangnya, pilihan beliau ternyata meminta
korban darah lebih banyak.

andaikata, Soekarno berani mengambil sikap
tegas terhadap gerakan Soeharto dan melancarkan
total war maka sejarah tentu akan lain. divisi
diponegoro, brawijaya, polri, KKO dan AURI
di belakang Soekarno. adanya pengikut soekarno
yang anti PKI spt Hadi Subeno tentu sangat
loyal terhadap Bung Karno.

diantara pergumulan dasyat itu, Tionghoa
berada di tengah-tengah tanpa daya. tetapi ketika
saya liat sejarah dan berimaginasi seandainya
Soekarno mengambil sikap tegas mungkin Tionghoa
tidak akan bernasib semalang ini.

sudah terbukti, bung Karno tidak rasis dan tidak
anti-tionghoa. pertanyaan munculnya PP-10 itu
di zaman soekarno harus dilihat kelihayan
kelompok-kelompok rasis anti-tionghoa dan anti
bung Karno untuk merebut dominasi ekonomi.

alhasil, PP-10 memicu kemandekan ekonomi. exodus
tionghoa sebanyak seratus ribu akibat PP-10 tidak
menghasilkan dampak perbaikan ekonomi. karena
para penggagas PP-10 tidak mau menggunakan
fund & resource domestik untuk semata-mata kepentingan
ekonomi. pandangan mereka selalu rasis dan
mengincar tionghoa. padahal Tionghoa merupakan
tenaga produktif domestik yang bisa sangat
bermanfaat untuk stabilitas ekonomi-politik.

harap Mas Putu dapat memahami bahwa dengan
membicarakan 'masalah cina' spt motive dibalik
keluarnya PP, Inpres, Keppres, UU anti Tionghoa
itu bukan dengan maksud untuk balas dendam,
menjelek-jelekan Indonesia atau maksud buruk
lainnya.

semata-mata sebagai usaha untuk memperbaiki
negeri ini. tionghoa selalu loyal dan bermaksud
baik terhadap NKRI. kita tidak bisa lepas dari
NKRI. kita punya sejarah bersama. lihatlah,
sedemikian disakiti tapi Tionghoa tetap bertahan
dan loyal terhadap NKRI. adakah suku bangsa lain
yang sedemikian loyal terhadap NKRI selain Tionghoa
ini??

kita hendak membangun NKRI sebagai negeri yang
makmur, sejahtera, adil bebas dari rasisme.
kita hendak membuat NKRI bermartabat dan bisa
dibanggakan di arena internasional. jangan spt
Jerman atau Amerika yang tetap tidak bermartabat
karena rasisme.

Sub-Rosa II

--- In [EMAIL PROTECTED], "Putu Budiastawa"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Oke, Bung Odeon_Cafe yb,
>
> Saya baru mengerti duduk permasalahannya. Terus terang, saya tidak
tahu Keppres2 itu. Terima kasih telah memberikan penjelasan kepada
saya.
> Memang pd jaman itu Pak Harto secara penuh memegang kendali TNI-
AD, sedangkan Tiga Angkatan lainnya (termasuk Polri) terkesan ragu-
ragu.
> Masuk akal!
>
> Salam,
> PB
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: odeon_cafe
>   To: [EMAIL PROTECTED]
>   Sent: Friday, May 12, 2006 4:59 PM
>   Subject: KT Tionghoa dipaksa ganti nama
>
>
>   Mas Putu yang baik,
>
>   Dalam merespon kebijakan Orde Baru terhadap Tionghoa harus benar-
>   benar melihat konteks dan motif politik dibelakang Inpres,
Kepres, UU
>   yang dikeluarkan itu.
>
>   Walau bagaimana pun, mayoritas anak Bangsa ini masih memiliki
etika
>   dan keluhuran moralitas tinggi. Karena itu, mayoritas anak
Bangsa
>   tidak akan bersepakat dengan Orde Baru apabila pak Harto
memutuskan
>   untuk mengadobsi kebijakan super-represif a la Nazi Hitler.
>
>   Di samping kekuatan Orde Baru pun tidak sebanding dengan
kekuatan
>   Nazi Hitler. Sehingga apabila Pak Harto nekat menempuh kebijakan
>   super-radikal maka dapat dipastikan dunia internasional akan
segera
>   bertindak.
>
>   Oleh karena itu, seluruh kebijakan yang sebenarnya bersifat
represif
>   anti-Tionghoa dikemas dengan eufimisme.
>
>   Contohnya, Keppres No. 240 thn 1967 tentang KEBIJAKSANAAN POKOK
YANG
>   MENYANGKUT WARGA NEGARA INDONESIA KETURUNAN ASING.
>
>   Dari judul Keppres ini saja sudah dengan licin dirancang, yaitu
>   menggunakan term `keturunan asing' padahal Keppres ini secara
khusus
>   ditujukan untuk Tionghoa.
>
>   Lebih jauh, Pak Harto membuka pasal 1 Keppres No. 240 sbb:
>
>   "Warga Negara Indonesia keturunan asing adalah sama kedudukannya
di
>   dalam Hukum pemerintahan dengan Bangsa Indonesia lainnya"
>
>   Dilanjutkan Pasal 2:
>
>   "Warga Negara Indonesia keturunan asing adalah Bangsa Indonesia
yang
>   tidak berbeda dalam hak dan kewajiban dengan Bangsa Indonesia
>   lainnya"
>
>   Dengan sangat jelas dikatakan bahwa WNI keturunan Asing (baca:
>   Tionghoa) memiliki hak dan kewajiban yang sama.
>
>   Dan dalam ilmu demokrasi, salah 1 hak seorang warga-negara
adalah
>   mengajukan keberatan, protes dan keberatan atas satu regulasi
yang
>   dikeluarkan oleh kepala negara, pemerintah dsb.
>
>   Saya berimaginasi seandainya saya pada saat itu memprotes
>   dikeluarkannya Keppres No.240, SE 06/1967, Inpres No.14/1969
tentang
>   pelarang adat istiadat, kepercayaan dan agama Cina untuk
ditampilkan
>   di muka umum, dsb maka sudah barang tentu saya akan dikatakan
>   berhianat, tidak loyal, ekslusif, sekali cina tetap cina dan
>   dimasukan ke RTM untuk menerima penyiksaan berat.
>   Nyatanya, Tionghoa memiliki hak yang sedikit dan kewajiban yang
>   lebih.
>
>   Lebih jauh, Mas Putu bisa melihat bahwa eufimisme bahasa Hukum
yang
>   sebenarnya dikhususkan untuk merepresi Tionghoa yang dibuat oleh
Pak
>   Harto lewat Keppres No. 123 thn 1968 tentang PERPANJANGAN
BERLAKUNYA
>   PERATURAN GANTI NAMA.
>
>   Pasal 2 berbunyi:
>
>   "dengan perpanjangan masa berlakunya Keputusan Presidium Kabinet
>   No.127/U/Kep/3/1966 tersebut maka bagi anggota ABRI yang memakai
nama
>   Cina prosedur ganti namanya sebagaimana diatur.diperpanjang pula
>   sampai dengan bulan Desember 1968".
>
>   Di Keppres no.123 ini, Pak Harto hendak menyerang anggota ABRI
>   keturunan Tionghoa untuk dipaksa secara resmi mengganti nama
Tionghoa-
>   nya menjadi nama-nama Indonesia.
>
>   Usaha ini perlu diambil oleh Pak Harto untuk membersihkan
angkatan
>   bersenjata dari orang-orang loyalis Soekarno. Banyak Tionghoa
yang
>   sangat loyal terhadap Pemimpin Besar Revolusi, Penyambung Lidah
>   Rakyat: Bung Karno.
>
>   Pak Harto, awalnya hanya menguasi bagian terbesar angkatan darat
>   saja. Kepolisian, angkatan udara dan laut sepenuhnya berdiri di
>   belakang Bung Karno. Di tubuh angkatan darat, nama-nama spt Amir
>   Mahmud, Jend. Ryacudu dsb tercatat sebagai pendukung Soekarno.
Tetapi
>   jenderal-jenderal spt Amir Mahmud lantas menjadi loyalis Orde
Baru
>   setelah Soekarno dipukul jatuh.
>
>   Lucunya, Keppres tentang perpanjangan waktu pergantian nama ini
>   didahului oleh penjelasan umum yang mengatakan:
>
>   "bahwa hasrat dari warga negara Indonesia yang memakai nama Cina
guna
>   memenuhi Keputusan Presidium Kabinet tersebut ternyata sangat
besar
>   hingga dipandang perlu untuk mengeluarkan Keputusan Presiden
guna
>   memperpanjang masa berlakunya."
>
>   Harap perhatikan pasal penjelasan di atas.
>
>   Dari mana Pak Harto bisa ngomong kalo "hasrat ganti nama itu
besar"?
>   udah survei? Memang sih, ada gerakan ganti nama massal yang
>   dipelopori oleh tokoh-tokoh LPKB spt ganti nama massal di
lapangan
>   banteng dan sukabumi. Tapi semua itu terjadi dibawah todongan
senjata
>   dan ancaman mau dibunuh. Masak mau mati konyol gara-gara nama
saja?
>   Kok bisa gara-gara nama saja dibunuh.
>
>   Bagaimana menurut Mas Putu??
>
>   Sub-Rosa II
>
>
>
>
>
>
>   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Putu Budiastawa"
>   <myboedi@> wrote:
>   >
>   > Hi, Ce Uly. Tul!
>   >
>   > PB
>   >   ----- Original Message -----
>   >   From: ulysee
>   >   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
>   >   Sent: Friday, May 12, 2006 11:53 AM
>   >   Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: WARGA KETURUNAN DISANDERA
>   MAHASISWA UIN MAKASSAR
>   >
>   >
>   >   Mumpung udah ruwet sekalian gue juga nimbrung ah,
>   >
>   >   -----Original Message-----
>   >   From: ardian_c [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>   >   Sent: Thursday, May 11, 2006 3:41 PM
>   >   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
>   >   Subject: [budaya_tionghua] Re: WARGA KETURUNAN DISANDERA
>   MAHASISWA UIN
>   >   MAKASSAR
>   >
>   >   hehehehe
>   >   saya ikutan ngejawab ahhhhhhhhhhh
>   >
>   >   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Alvin Daniel"
>   >   <alvindaniel_net@> wrote:
>   >
>   >   <skip>
>   >
>   >   > serta dilarang menggunakan 'tiga nama' di KTP di jaman
eyang
>   >   > Harto?
>   >   >
>   >
>   >   AC: hmmmmmmmmm kalu nurut catetan seh dah ribuan taon gak
tjoema
>   baru
>   >   100 ataw 200 taon
>   >   sebenernya penggagas pelarangan penggunaan 3 nama seh itu
yang
>   >   usulin namanya LPKB dimana banyak org tionghoa jg jadi
pengurusnya
>   >
>   >   UL: Sebenernya kata DILARANG itu tercantum dimana? Sebab di
>   beberapa
>   >   undang undang menyangkut soal NAMA gue belon pernah nemu itu
soal
>   >   DILARANG.
>   >   Yang kedengeran, ada yang MENGANJURKAN ganti nama, ada yang
>   KETAKUTAN
>   >   dipersulit dan buru buru ganti nama, ada yang MEMFASILITASI
dengan
>   >   mengeluarkan undang undang ganti nama buat yang mau ganti
nama.
>   >
>   >   Eh, kalau iya DILARANG, kenapa itu Kwik Kian Gie kok enggak
>   dimasukin
>   >   penjara gara-gara enggak ganti nama?
>   >   Terus lagi, bapaknya khan gembongnya LPKB toh? Kok kaga
duluan
>   ganti
>   >   nama, kenapa coba?
>   >
>   >   Ogah ngajak berantem, tapi kalau ngajak mikir boleh khan?
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>   >
>   >   .: Kunjungi website global : http://www.budaya-
tionghoa.org :.
>   >
>   >   .: Untuk bergabung :
>   http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>   >
>   >   .: Jaringan pertemanan Friendster : budaya_tionghua@ :.
>   >
>   >
>   >
>   >   SPONSORED LINKS Indonesia  Culture  Chinese 
>   >
>   >
>   > ---------------------------------------------------------------
-----
>   ----------
>   >   YAHOO! GROUPS LINKS
>   >
>   >     a..  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
>   >      
>   >     b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
>   >      [EMAIL PROTECTED]
>   >      
>   >     c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo!
Terms
>   of Service.
>   >
>   >
>   > ---------------------------------------------------------------
-----
>   ----------
>   >
>   >
>   >
>   >
>   > ---------------------------------------------------------------
-----
>   ----------
>   >
>   >
>   >   No virus found in this incoming message.
>   >   Checked by AVG Free Edition.
>   >   Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.5.5/334 - Release
Date:
>   08/05/2006
>   >
>   >
>   > [Non-text portions of this message have been removed]
>   >
>
>
>
>
>
>
>   Demi masa depan NKRI dan golongan Tionghoa maka mestinya kita
saling menghargai satu sama lain
>
>
>
>   SPONSORED LINKS Social sciences  Computer science  Science
education 
>         Social science book 
>
>
> -------------------------------------------------------------------
-----------
>   YAHOO! GROUPS LINKS
>
>     a..  Visit your group "Kampoeng_Tionghoa" on the web.
>      
>     b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
>      [EMAIL PROTECTED]
>      
>     c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms
of Service.
>
>
> -------------------------------------------------------------------
-----------
>
>
>
>
> -------------------------------------------------------------------
-----------
>
>
>   No virus found in this incoming message.
>   Checked by AVG Free Edition.
>   Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.5.5/334 - Release Date:
08/05/2006
>








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke