Tentu saja hukuman mati itu ya melalui pengadilan yang adil tanpa
adanya lurukan massa yang datang kepengadilan apalagi dengan teriak
alahu akbar.
Yang saya maksud, kalau terbukti dia menyiksa prtnya sampai mati,
hukuman mati juga setimpal untuk kejahatan yagn dia lakukan terhadap
orang lain itu, tidak peduli terhadap prt atau siapa saja deh. Nyawa
ganti nyawa.
Lagian juga kalo dia masuk penjara, apa enggak lebih mengerikan
lagi? di penjara dia bisa dibalas dendam sama narapidana pri yang
tidak terima terhadap perlakuan dia kepada prt pri.

yang di Indo, tolong dong, gimana kisah selanjutnya si majikan
pembunuh ini? sudah diadilikah? apa ada massa mahasialan yang
ngeluruk kepengadilan dan teriak2 lagi?

MJ





--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ronny Winarto"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ikut omong ya
>
>
> Klo menghukum mati koq rasa2nya menghakimi terlalu jauh, menurut
saya lebih
> baik serahkan aja pada pihak aparat yang berwenang disana.
Sesuaikan dengan
> KUHP, mengenai hukum apa yang patut dia terima. Sama seperti bila
kaum 'non
> tionghoa' melakukan hal serupa. Bila tidak, apa bukannya menambah
panjang
> daftar diskrimnasi perlakuan hukum pada orang tionghoa, udah
ngurus apa-apa
> dipersulit, cari makan dipersulit, mau gini dipersulit, payah khan
>
> Klo emang ada yang nyogok, ya itu salah aparatnya koq mau disogok,
jangankan
> orang tionghoa, wong mereka sendiri yang berduit pun akan menyogok
aparat
> biar dapet hukuman ringan, ini PR yang harus diselesaikan, biar
tidak ada
> nyang nanya kenapa koq enteng hukumannya????
>
> Saya sependapat dengan anda mengenai mahasiswanya yg cenderung
> kekanak-kanakan dan arogan, namanya MAHA SISWA, tapi tindakannnya
kayak MAHA
> PREMAN
>
> apa emang klo yang melakukan bukan tionghoa, apa mereka mau
nyandera gitu,
> main sandera-sanderaan,main lempar-lemparan, main serbu, main
keroyok,
> katanya kaum intelektual, tapi seperti gerombolan kaum liar yang
baru keluar
> dari hutan, dewasa dikit lah, masa mahasiswa koq inteleknya ditaruh
> belakang, emosinya aja didulukan, lah klo gitu apa bedanya mereka
sama
> preman
>
>
>
>
> ronny
>
>
> --- marthajan04 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Saya setuju untuk menyeret dan menghukum mati saja
> > majikan kejam
> > seperti ini. Kalau perlu saya akan ikut nandatangani
> > kalau ada
> > petisinya supaya menghukum mati pelakunya.
> > Selain rasa kemanusiaan terhadap pembantu itu, juga
> > majikan
> > keturunan tionghoa (?) seperti ini terlalu berbahaya
> > dibiarkan
> > hidup. Berbahaya untuk tionghoa2 lainnya yang tidak
> > salah apa2.
> > Maka marilah kita tionghoa2 jangan merasa kasihan
> > dan solider pada
> > sipelaku penganiayaan ini. Tegakkan hukum. Tolak
> > beramai-ramai kalau
> > sampai keluarganya nyogok pejabat untuk
> > pembebasannya.
> >
> > Tapi saya mengecam tindakan mahasiswa yang
> > menyandera itu. Sudah
> > mahasiswa tapi masih cupet saja otaknya. Bukannya
> > menyeret pelaku
> > malah orang enggak tau apa2 diciduk. Apa mereka bisa
> > bertanggung
> > jawab kalau nanti ada provokator yang menyusup dan
> > membunuh si
> > sandera itu supaya terjadi lagi gegeran seperti
> > th.1998?
> >
> >
> >
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Golden
> > Horde" <ha19wir@>
> > wrote:
> > >
> > >
> > > Metrotvnews.com, Makassar:
> > > Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)
> > Makassar, Kota
> > > Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar unjuk rasa
> > menyusul kabar
> > > tewasnya seorang pembantu rumah tangga di tangan
> > majikannya.
> > Sambil
> > > berorasi, mahasiswa juga menggelar razia terhadap
> > kendaraan yang
> > > melintas di depan kampus UIN Makassar untuk
> > mencari warga
> > keturunan.
> > > Dalam aksi itu, dua kendaraan sempat dicegat oleh
> > puluhan
> > mahasiswa.
> > > Saat insiden itu terjadi, sempat terjadi
> > kericuhan.
> > >
> > > Seorang warga keturunan dipaksa turun dari
> > mobilnya dan langsung
> > > digiring oleh mahasiswa ke gedung rektorat.
> > Kemudian warga
> > keturunan
> > > bernama Frans itu dilepas setelah sebelumnya
> > dipaksa untuk
> > mengecam
> > > pembunuhan terhadap pembantu rumah tangga oleh
> > majikannya
> > tersebut.
> > > Frans mengucapkan hal itu sambil berdiri di atas
> > kursi yang
> > > disediakan mahasiswa di depan kampus UIN Makassar.
> > Selain itu,
> > > mahasiswa juga sempat menyandera satu unit mobil.
> > >
> > > Sementara itu, seribu personel kepolisian yang
> > merupakan gabungan
> > > dari empat kepolisian resor di Sulawesi Selatan
> > dikerahkan untuk
> > > mengamankan kawasan di sekitar Jalan Gunung Lati
> > Mojong, Kota
> > > Makassar. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
> > diinginkan, polisi
> > > mengisolasi serta mensterilkan kawasan Jalan
> > Gunung Lati Mojong.
> > >
> > > Sementara itu, berdasarkan pantauan Metro TV,
> > pusat-pusat
> > > perbelanjaan maupun pertokoan di Kota Makassar
> > sejak pukul 12.00
> > > WITA hingga saat ini masih ditutup oleh para
> > pemiliknya. Mereka
> > > khawatir akan terjadi kerusuhan di Kota Makassar
> > setelah terjadi
> > > kerumunan sekitar seribuan massa di kawasan Jalan
> > Gunung Lati
> > Mojong.
> > > (AMR)
> > >
> > > http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=16331
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
>
>
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Untuk bergabung :
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
> Yahoo! Groups Links
>









.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke