Xuan Tong Lao she ¡V Guru Xuan tong,

Seperti yang saya katakan, anda benar-benar seekor
Naga yang menyembunyikan diri. Pertanyaan anda nampak
begitu bersahaja, namun begitu sarat makna. Terus
terang, untuk menjawabnya saya harus memeras kepala
hingga hampir pecah (belum tentu benar lagi
jawabannya). Sungguh suatu kehormatan besar, bisa
berjumpa dan belajar dari anda. Tolong jangan
tertawakan jawaban saya.

Bangsa Tiongkok kuno membagi alam dunia ini menjadi
dua (2). Alam wadag (materi) dan alam halus (roh).
Bangsa Tiongkok menganggap manusia dalah makluk paling
mulia diantara segala ciptaan. Roh manusia yang masih
hidup disebut Qi ®ð. Supaya sistematis, maka mari kita
tunda dulu pembahasan menenai Qi ini di lain waktu.
Bangsa Tiongkok kuno mengelompokkan penghuni alam roh
sebagai berikut:

1. Gui °­ atau arwah, yaitu roh manusia yang telah
mati.

2. Shen  ¯«atau Gui Shen °­¯« atau Gui °­ yang
bersifat Shen ¯« atau Gui yang belum pernah hidup
sebagai manusia. Shen atau Gui Shen ini terdiri dari: 


2.1 Roh pencipta dan penopang alam semesta yaitu Tian
Shen ¤Ñ ¯«, Shen Di¯«¦a dan Shang Shen¤W¯«,
istilah-istilah ini ada dalam kitab Si Shu dan Wu
Jing. Di dalam kitab Si Shu dan Wu Jing, Gui Shen atau
Shen biasanya digunakan untuk Roh Tuhan.

2.2. Roh-roh yang tunduk kepada Roh Pencipta yang
disebut Bai Shen¦Ê¯«.

Ketika menjelaskan tentang makluk halus (roh), Mozi
membaginya menjadi:

1.Tian Gui¤Ñ°­ untuk Roh Pencipta. Sedangkan untuk
Shang Di sebagai Penguasa Alam Semesta, digunakan
istilah Shang Di Gui Shen ¤W«Ò°­¯«.

2.Shan Shui Gui Shen ¤s¤ô°­¯« untuk roh yang tunduk
pada pencipta 

3. Gui °­ untuk arwah orang mati. 

Dengan fakta-fakta tersebut, maka penting sekali untuk
memperhatikan roh mana yang dimaksud ketika membaca
kitab-kitab Tiongkok kuno. Saya pernah melakukan
survey dan berdiskusi dengan para Tianglo di beberapa
klenteng mengenai hal ini dan mendapat ajaran bahwa
Tian Shen¤Ñ ¯«, tidak pernah dibuatkan gambar dan
patungnya, dan tidak pernah diundang untuk memasuki
tubuh manusia. 
    
Xuan Tong Lao she ¡V Guru Xuan tong,

Saya tidak mampu mengerjakan semua soal yang anda
berikan! Jadi, di sini saya hanya akan membahas
ayat-ayat dari kitab Lun Yu (Sabda Suci) saja. Di sini
saya kutip ayat-ayat tersebut secara lengkap dengan
menggunakan terjemahan MATAKIN, untuk kemudian kita
analisa satu persatu. Keempat ayat ini banyak
digunakan oleh orang-orang untuk membuktikan Kongzi
bukan Nabi, hanya seorang guru besar, seorang humanis,
seorang filsuf, seorang ahli etika, karena Kongzi
menolak ibadah dan berhubungan dengan makluk halus
(roh). Juga digunakan untuk membuktikan bahwa bangsa
Tiongkok kuno menyembah arwah leluhur. 
 
1. Menghormati Roh dari Jauh

jing gui shen er yuan zhi ·q°­¯«¦Ó»·¤§

Hwan Thi bertanya tentang seorang yang bijaksana. Nabi
menjawab, ¡§Ia mengabdi kepada rakyat berdasarkan
kebenaran. Ia menghormati roh-roh ¡§tetapi dari
jauh.¡¨ (dengan hormat yang murni). Demikianlah
seorang bijaksana.Lun Yu 6:22 Yong ye di liu

Roh-roh dalam ayat ini adalah: Gui Shen °­¯«
Jing ·q artinya: menghormati
Yuan »· artinya: jauh 
Er ¦Ó artinya: dan, walaupun, tetapi. Kata ini
biasanya untuk menunjukan kontras antara dua hal.
Zhi ¤§ artinya: dia, itu. Kata ini biasanya untuk
menghubungkan dua hal. 

Apa yang dimaksudkan dengan menghormati Gui Shen dari
jauh? Perhatikan, yang dimaksud dalam ayat ini adalah
¡§menghormati,¡¨bukan menyembah. 

Masalah utama menafsirkan ayat ini tergantung dengan
menafsirkan er¦Ó. MATAKIN menafsrikannya sebagai
¡§tetapi,¡¨saya pribadi menafsirkannya sebagai
¡§walaupun,¡¨ sehingga bagian ayat tersebut berbunyi,
¡§Ia menghormati Gui Shen walaupun jauh.¡¨ 

2. Menyembah arwah

Nabi bersabda, ¡§Bersembahyang kepada rokh yang tidak
seharusnya disembah, itulah menjilat. Lun Yu 2:24 Wei
zheng di er

Roh yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah: Gui °­
Ji ²½ artinya: menyembah

Ini hanya masalah tata bahasa Indonesia, namun dengan
mempertimbangkan betapa ketatnya pembatasan pada
upacara berkabung, menguburkan dan memperingati hari
kematian (untuk mencegah terjadinya penyembahan arwah
manusia?), saya akan menterjemahkan ayat ini sebagai,
¡§Menyembah arwah orang mati, itulah menjilat!¡¨ 

3. Berani mati lu ya?

Kwi-lo bertanya bagaimana cara mengabdi kepada ¡§para
Rokh?¡¨ Nabi bersabda, ¡§Sebelum mengabdi kepada
manusia, betapa dapat mengabdi kepada para rokh? Lun
Yu 11:12 Xian jin di shi yi

Li luo wen shi Gui Shen§õ¸ô°Ý¨Æ°­¯« ?
wei neng shi ren ¥¼¯à¨Æ¤H, yang neng shi gui²j¯à¨Æ°­¡H

gan wen si ´±°Ý¦º¡H

Para Rokh yang ditanyakan oleh Kwi-lo adalah Gui
Shen°­¯«
Rokh yang dimaksudkan oleh Nabi adalah: Gui °­

Xuan Tong Lao she ¡V Guru Xuan tong, anda tahu, setiap
kali membaca ayat ini saya pasti ngakak, karena
terbayang mimik muka almarhum nenek saya waktu bilang
¡§Cin ka si! (Sungguh berani mati!)¡¨ Kemudian
coba-coba membayangkan mimik muka Kongzi waktu
mengucapkannya dan wajah Li-luo (kwi-lo) waktu
ditegur. Sering terpikir juga untuk menanyakan kepada
para penterjemah MATAKIN, kenapa kalimat ¡§gan wen si
(sungguh berani mati!)¡¨ tidak diterjemahkan? Tanpa
mengurangi rasa hormat, mari kita terjemahkan ayat
tersebut ala hai hai. Coba anda bayangkan, Kwi-lo
dengan mimik bangga bertanya, ¡§Kongzi, gimana caranya
berhubungan dengan Gu Shen?¡¨ Dengan mata melotot,
dahi berkerut, Kongzi melirik sambil bergumam,
¡§Berurusan sama orang hidup aja gak mampu, mau
berurusan sama orang mati?¡¨ lalu sambil mendengus
Kongzi bilang, ¡§hmmm, Sungguh Berani mati!¡¨ Anda
perhatikan ayat ini baik-baik, yang ditanyakan Kwi-lo
adalah tentang ¡§berhubungan dengan Gui Shen,¡¨ namun
Kongzi menjawab dengan ¡§berhubungan dengan Gui
(arwah).¡¨ Kesimpulannya? Kongzi tahu yang sebenarnya
ditanyakan Kwi-lo adalah berhubungan dengan arwah
orang mati, bukan Gui Shen, Tuhan.      

4. Sembahyang? Yang wajar-wajar sajalah!

Ji ru zai ²½¦p¦b¡Aji shen ru shen zai ²½¯«¦p¯«¦b

Pada waktu sembahyang kepada leluhur, hayatilah akan
kehadirannya dan waktu sembahyang kepada Tuhan Yang
Maha Rokh, hayatilah pula akan kehadiranNya. Nabi
bersabda, ¡§Kalau aku tidak ikut sembahyang sendiri,
Aku tidak merasa sudah sembahyang¡¨ Lun Yu 3:12

Tuhan Yang Maha Rokh dalam ayat ini adalah Shen ¯«
Ji ²½ artinya: menyembah
Ru¦p artinya: seolah-olah 
Ru chang¦p±` artinya seperti biasa atau sewajarnya
Ru shi ¦p ¹ê artinya sesuai fakta, apa adanya
Zai¦b artinya: di, ada, ada di. Kata ini menunjukan
lokasi atau tempat. 

Ketika membaca kitab Tiongkok kuno, lebih mudah untuk
memahami kitab yang ditulis oleh Mozi daripada
kitab-kitab Si Shu, Wu Jing maupun Dao De Jing.
Mungkin karena Mozi adalah seorang Arsitek dan
insinyur, ketika menjelaskan sesuatu, belia
menjelaskannya dengan sitematis dan detil. Sedangkan
kitab lainnya, sastranya tinggi dan banyak puisinya.
Xuan Tong Lao she ¡V Guru Xuan tong, dari empat soal
yang saya kerjakan, nampaknya soal ini yang paling
sulit. Sudah 5 jam saya kutak-katik, namun tetap belum
puas dengan jawaban saya, namun saya menyimpulkan
bahwa dalam ayat tersebut tidak disinggung sama sekali
masalah sembahyang kepada leluhur. Ji Ru Zai, Ji Shen
Ru Shen Zai. Bolehkah saya menerjemahkannya sebagai,
¡§Sembahyanglah di tempat sembahyang, sembahlah Shen
di tempat menyembah Shen.¡¨ 

Nah, Xuan Tong Lao she ¡V Guru Xuan tong, saya sudah
mengerjakan soal yang anda berikan, semoga hai hai
tidak mengecewakan walaupun masih perlu banyak
belajar.

Go ho, hai hai


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to