Di bawah ini catatan perjalanan Harry Alim sianseng yang ke-VII dalam
'menapak-tilasi' lokasi-lokasi cersil di Tionggoan

Foto-foto seputar Tiang An (Ch'ang An, sekarang Xian) dapat dilihat
dengan meng-klik: http://forums.indoforums.info/viewtopic.php?t=5935

Wasalam.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tidak sering Xian dijadikan setting sebuah cerita, untung akhirnya ingat
juga.
Ya, Xian pada waktu masih bernama Tiang An (Ch'ang An), dijadikan setting 
beberapa episode cerita "Pendekar Aneh", sebuah karya
Liang Ie Shen, yang dianggap salah satu dari tiga karya terbaik menurut
pengarangnya sendiri. "Pendekar Aneh" bercerita tentang nasib Lie It, yang
tragis dan menyedihkan. Begitulah keahlian Liang Ie Shen dalam mengolah
'tragedi'.

Xian, waktu itu kota Tiang An, adalah ibukota Dinasti Tong (T'ang), cerita
ini mengambil setting sejarah episode beberapa tahun terakhir pemerintahan
"Bu Cek Thian", seorang selir yang kemudian menjadi permaisuri dan
terakhir mengambil alih kekuasaan.
Ceritanya tentang empat orang yang terjalin percintaan, Lie It si tokoh
pria, seorang pangeran dinasti Tong, dengan Siangkoan Wan Jie,
perempuan berotak encer yang dicintai Lie It, Tiangsoen Pek, perempuan
yang mencintai Lie It dan tetapi dalam posisi 'underdog', dan akhirnya
menjadi isteri Lie It, dan Bu Hian Siong, perempuan kosen yang mencintai
Lie It tetapi berseberangan pihak dengan Lie It.

Di samping perjalanan hidup empat orang yang terjalin, ini juga kisah
bagaimana memahami Bu Cek Thian. Benarkah dia seorang kaisar wanita
yang kejam, ataukah seorang kaisar wanita yang sangat 'brilian' dan 'tidak
jahat', melainkan seorang yang tindakannya 'benar' hanya saja 'tidak mudah
dipahami dengan 'sesaat'.
Melalui ke empat tokoh dengan watak yang berbeda-beda inilah pikiran
dan tindakan Bu Cek Thian diurai dan dipahami.
Ya, di manakah letak Bu Cek Thian dalam sejarah? Baik atau jahat? Bahkan 
batu peringatan yang didirikan untuknya waktu meninggal dunia dibiarkan 
'kosong', karena bingung harus menulis 'pujian' atau 'cercaan'.
Ya, inilah salah satu wanita cantik yang mengubah sejarah manusia.

Seperti biasa gaya Liang Ie Shen, tidak menampilkan seseorang sebagai
'super hero', tetapi nasib yang tragis dan menyedihkan.
Semoga saja buku ini masuk dalam daftar cetak ulang WLG.

Xian juga menjadi setting lagi dalam "Kisah Bangsa Petualang" dan
sambungan ceritanya "Tusuk Kundai Kumala'. Keduanya karya Liang Ie
Shen juga.

Xian sekarang demikian ramai, ada beberapa mall di jalan-jalan utama yang 
menghiasi kota ini.
Jutaan turis, baik domestik maupun mancanegara datang setiap tahun
menjamin kelangsungan hidup mall-mall ini.

Sejarah ratusan tahun sebagai ibukota dinasti Qin, Han Barat dan Dinasti
Tong selalu menjamin munculnya daya pikat.
Akomodasi segala kelas banyak tersedia, transportasi baik darat maupun
udara tersedia ke banyak jurusan, memudahkan pengaturan jadwal.

Jalan toll menghubungkan ke beberapa tempat tujuan wisata, sehingga
waktu tempuh jadi pendek.
Beberapa pilihan disediakan untuk turis, mulai dari naik bis umum, 'guided
tour lokal', 'guided tour mancanegara', 'private tour' dan bisa 'taxi'.

Dengan fasilitas infrastruktur yang sangat bagus, Xian juga disiapkan dan
sudah mulai sebagai kota universitas dan lembaga riset ilmu pengetahuan
yang bagus dan canggih.

Kota yang sekarang, berdiri di atas plot yang didirikan pada waktu Dinasti
Beng (Ming), setelah beberapa ratus tahun diabaikan sejak keruntuhan
Dinasti Tong.
Tetapi di sini pulalah kurang-lebih terletak Tiang An ibukota Dinasti Tong,
Dinasti Han dan Dinasti Cin, juga dinasti sebelumnya.

Di kota inilah Sie Djin Kwie disambut setelah menang perang ke Timur
(Ceng Tang), di kota ini pula Tong Sam Cong memulai perjalanan ke Barat (See 
Yoe).
Derap pasukan Sie Djin Kwie berganti deru mobil yang tiada putus.
Ada yang mengatakan jalan lebar yang memotong kota ini dari Utara ke
Selatan dan Timur ke Barat, adalah juga jalan lebar yang dulu memotong
kota Tiang An. Cukup lebar, agar prajurit dapat berbaris.

Entah mana yang lebih ramai sekarang atau dulu?
Hanya saja kalau dulu bukan oleh suara mobil tetapi oleh suara unta yang
datang dari jauh, dari Persia. Karena yang disebut jalur sutera melalui kota 
Tiang An.
Sutera yang diproduksi di daerah Souw Ciu, Kang Lam dibawa ke Tiang
An untuk akhirnya berantai sampai ke Eropa.

Xian terletak di lembah yang subur sepanjang sungai Wei.
Salju yang jatuh di musim dingin, di musim semi lumer ke tanah endapan
lumpur dari debu yang tertiup dari gurun.
Endapan lumpur debu ini meciptakan kohesi yang kuat yang menahan air
sehingga datangnya musim hujan.

Tidak aneh jadilah ini lembah subur yang sudah dihuni manusia sejak ribuan
tahun lalu seperti di tunjukkan di Ban-po Village.
Lembah yang sekaligus melahirkan Bu Cek Thian dan Yo Kui Hui.
Di Xian banyak nona cerdas dan cantik siap menjadi 'bu cek thian' atau 'yo
kui hui' modern...

Tembok kota didirikan lagi, penuh melingkari kota.
Memandang ke tembok kota, teringat Siang Yang, kota yang juga
melengkapi lagi tembok kotanya, sebuah kota yang sarat sejarah, kota yang
dulu dibela mati-matian oleh Kwee Ceng.

Salam,

Harry Alim.

[Non-text portions of this message have been removed]




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke