Dear bung Skalaras yb, 
   
  berkali-kali Haji Muhamad Jusuf Kalla membuat ulah. berkali-kali pula ia 
memperlihatkan kualitas kepemimpinannya yang rendah, kualitas humaniternya yang 
minim dan tidak dimilikinya sikap seorang negarawan. itulah pemimpin kita saat 
ini. 
   
  dilihat dari sisi positif dari fenomena Wakil Presiden Jusuf Kalla, kita 
mendapatkan sebuah pelajaran politik yang amat berharga. thanks to Mr. Kalla. 
at least, kita bisa belajar untuk sangat berhati-hati saat memilih "calon 
pemimpin RI" di masa depan. 
   
  sekarang mari kita teliti sekelumit pribadi JK. semoga pelajaran ini bisa 
membuat kita semua berdewasa dalam politik sehingga tidak tertipu untuk kedua 
kalinya di pilpres mendatang. 
   
   
  JK, bernama kecil Ucu, dilahirkan di Watampone, Sulawesi (bukan Jawa) pada 
tanggal 15 Mei 1942. dilihat dari latar belakang pendidikan, JK tidak 
main-main. ia tercatat sebagai lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin 
Makasar, (1967) The European Institute of Business Administration 
Fountainebleu, Prancis (1977). tidak ada catatan tentang nilai IP beliau. 
sayang sekali. semoga saja ia lulus dengan angka baik. dia putra kedua dari 17 
bersaudara lelaki dan perempuan dari sang ayah yaitu Haji Kalla yang menjadi 
anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. kehebatan JK diperlihatkan dengan empat 
kali menjadi anggota MPR Utusan Daerah dari Golkar (sekarang Partai Golkar). 
Pernah menjadi Ketua Pemuda Sekber Golkar. 
   
   
  dari latar belakang pendidikan, dapat diketahui bahwa JK ini adalah seorang 
bisnisman yang belum tentu seorang ekonom. sekalipun dipastikan mengerti benar 
seluk beluk dan intrik bisnis untuk mendulang dollar. tetapi tidak tepat 
apabila ia diharuskan menjabat posisi kenegarawan. hasilnya, letupan 
statemen-statemen rasis sering ia lontarkan. 
   
   
  kepiawaian dan insting bisnis JK telah ia perlihatkan sejak ia masih berusia 
25 tahun, putera Bone yang sepenuhnya setuju dengan pendapat para tetua di 
daerahnya, ini sudah harus memegang kendali bisnis ayahnya yang sedang menurun 
saat itu. dan ia berhasil. tangan dinginnya mampu menyingkirkan berbagai 
kesulitan dan menyelamatkan bisnis keluarganya. 
   
   
  ia tercatat sebagai pemiliki dan direktur utama beberapa perusahaan besar 
keluarga Kalla seperti di antaranya sebagai Direktur Utama NV. Hadji Kalla, PT 
Bumi Karsa, PT. Bumi Sarana Utama, PT. Kalla Inti Karsa, Komisaris Utama PT. 
Bukaka Singtel International, PT. Bukaka Teknik Utama. dengan sejumlah 
perusahaan besar ini, maka tidak heran apabila JK mampu mengangkat dirinya 
sebagai salah satu konglomerat sukses kaya raya di Indonesia. sehingga ia masuk 
jajaran kehormatan orang terkaya versi majalah Forbes yang kemudian ia sangkal. 
selain itu, JK juga membeli kompleks bekas Markas Polisi Lalu Lintas di Jl. 
Ratulangi. Dia bekerja sama dengan taipan perhotelan, Sahid Gitosardjono. Di 
situ berdiri Hotel Sahid yang megah
   
   
  karena kesuksesan besar di bidang bisnis, JK mampu memugar Masjid Raya Al 
Markaz Al Islami bersama dengan Jenderal M. Jusuf.  Masjid Raya antara lain 
menyiapkan kader-kader ulama dan penghafalan Al QurÂ’an sekaligus kader-kader 
politik militan JK. selain itu, JK juga memiliki Yayasan Pendidikan Haji Kalla 
dengan kompleks pendidikan Athira. JK juga dikenal sebagai pengurus inti Kadin 
Sulsel selama 24 tahun. 
   
   
  JK memiliki pendapat bahwa, sebanyak 75 persen konflik di dunia ini gara-gara 
masalah ketidakadilan dan kemiskinan. tetapi untuk masalah kemiskinan di 
Indonesia, JK memiliki pandangan yang amat absurd dan blurr. dari 
statemen-statemennya yang berulang kali itu, dengan jelas JK berasumsi bahwa 
sebab kemiskinan Indonesia adalah karena ulah para pengusaha Tionghoa. JK 
tampak yakin benar terhadap kebenaran dari pameo " Tionghoa hanya 3% tapi 
menguasai ekonomi 80%". entah, apakah JK tidak mengetahui bahwa perekonomian 
Indonesia itu dikuasai oleh BUMN, Investasi asing dan militer atau ia hanya 
hendak mengalihkan perhatian rakyat dengan menghadirkan kambing korban. 
   
   
  selain dikenal sebagai pemimpin KAMI Sulawesi Selatan (1966) dalam menggusur 
Soekarno, JK juga memiliki latar belakang aktivitas organisasi islam. mulai 
dari pengurus masjid, HMI, KAHMI sampai ICMI. JK juga sempat dikatakan 
membentuk "kaukus islam". sayang saya tidak mampu menemukan motif dan tujuan 
dibentuknya "kaukus islam" ini. mungkin ada teman yang punya info tentang itu? 
tetapi saya dengar, JK dengan "kaukus islam" ini memiliki agenda untuk 
menjatuhkan Megawati Soekarnoputeri dari kursi kepresidenan saat itu. 
sekalipun, ibu megawati telah merekrut JK untuk menjabat menko Kesra setelah 
seblumnya dipecat oleh Gus Dur. 
   
  JK sering dikatakan sebagai seorang berjiwa besar. pada masa pemerintahan Gus 
Dur, ia dipercaya memimpin Departemen Prindustrian dan Perdagangan. kendati 
hanya enam bulan. Ia bersama Meneg BUMN Laksamana Sukardi dipecat. pada mulanya 
alasan pemecatannya disebut karena tidak bisa bekerjasama dengan tim ekonomi 
lainnya. Kemudian dalam rapat tertutup dengan DPR, Gus Dur menyebut alasan 
pemberhentiannya karena KKN. Namun semua tuduhan itu dibantah Jusuf Kalla dan 
Laksamana Sukardi.
   
  semoga, kita semua tidak lagi memilih pemimpin dengan latar belakang seperti 
ini lagi di kemudian hari. dan hendaknya bisa berhati-hati dengan seorang 
politisi dengan latar belakang spt ini. 
   
  Lie Mei Fang
   
   
   
  
  
   
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
          Saya hanya mendapat kesan, orang Indonesia kalau bertanya suka 
berpanjang
lebar mengemukan pendapatnya dulu, pertanyaannya terkesan hanyalah
sampiran belaka! padahal, isi pernyatannya juga tidk ada hal yang baru,
hanya mengulang2 pendapat umum. ber-tele2, menghabiskan waktu sja.

Lagian, kalau mengajukan pertanyaan penting yang kritis tidak pernah tajam
terarah, tapi muter2 dulu, penuh kata2 KLOBOT. dibungkus kalimat2 yang
halus, tapi mengaburkan masalah. apa karena sungkan? apa ini sikap halus
ketimuran yang harus dipertahankan???

Penyakit2 kronis ini menimpa semua kalangan, juga temasuk para mahasiswa
yang seharusnya lebih kritis. bandingkan forum diskusi di TV kita dengan
di Luar negeri! saya ambil contoh di Phoenic TV, yang sering mengadakan
acara yang melbatkan mahasiswa. pertanyaan mahasiswa di sana sangat
singkat, terarah, tapi membuka wawasan. saya perhatikan, umumnya
pertanyaannya hanya terdiri dari dua kalimat! kalimat pertama mengkitkan
dengan topik/pernyataan yang dilontarkan pembicara, kalimat kedua berupa
pertanyaan kritis terhadap topik/ pernyataan tersebut! meski pertanyaan
singkat, sudah tercermin kandungan pemikiran yang dalam.

Salam,
ZFy

> Saya setuju dengan pendapat bung Eddy Lembong, mantan Ketua-Umum INTI,
> sekalipun 9 pertanyaan kepada Wapres JK akhirnya tidak jadi diajukan,
> namun
> tetap ada gunanya untuk diketahui kita bersama.
>
> Salam,
> ChanCT
>
> Rancangan 9 Pertanyaan untuk diajukan kepada Wapres Jusuf Kalla
>
>
> Eddie Lembong
>


         

                
---------------------------------
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to