Ya, benar bung Eddy. Saya tidak lupa, sejak dahulu-dahulu Pemerintah Tiongkok Komunis memperlakukan Huakiao yang hidup diluar tetap sebagai "Asset", "sekutu" yang harus ditarik, syukur kalau bisa disebot kembali dengan membawa masuk modal dan ke-ahli-annya, ... Begitulah semasa Perang Anti-Jepang, tidak sedikit jasa Huakiao dalam memberikan bantuan, begitu juga kalau diperhatikan ahli-ahli roket yang lulusan AS sebagai tulang--punggung perokettaan di Tiongkok, ... dan sekarang ini nampak jelas arus-balik Huakiao-Huakiao "modern" masuk kembali kenegerinya, ikut dengan antusias membangun negerinya kembali!
Itulah maksud saya mengkomentari apa yang diucapkan wapres JK dihadapan pengusaha-pengusaha Tionghoa di Indonesia itu tidak pantas, tidak seharusnya diucapkan oleh seorang pejabat tinggi RI. Yang hanya menyalahkan pengusaha Tionghoa hengkang begitu terbentur kesulitan, ... dengan tidak mengakui kesalahan pemerintah yang tidak berhasil melindungi keamanan dan keselamatan harta-jiwa setiap warganya dalam menghadapi teror. Tetap saja mengangangap atau memperlakukan komunitas Tionghoa sebagai warga pendatang, ... yang memperlakukan negeri ini seperti Hotel. Saya yakin, mayoritas etnis Tionghoa yang lahir dan dibesarkan di Indonesia hatinya tetap melekat di Indonesia, sementara meraka menyingkir karena berbagai penderitaan/teror yang dihadapi, setiap saat tetap memperhatikan perkembangan politik-ekonomi di Indonesia dan, ... pada saat memungkinkan mereka bisa kembali menyumbangkan tenaganya juga di Indonesia. Tetap Indonesia yang didahulukan. Janganlah disalah-salahkan apalagi dimusuhi dengan kepergiannya yang tentu menyedihkan hatinya itu! Sedang pada pemerintah RI yang berkuasa sekarang ini, juga untuk selanjutnya, hendaknya bisa menunjukkan kemampuan dan kesungguhannya dalam menegakkan HUKUM yang berlaku, menjamin keamanan-keselamatan harta-jiwa setiap warganya lebih baik dan lebih baik lagi. Menciptakan kehidupan bermasyarakat yang aman-tentram di Inddonesia, sebagai wilayah yang sangat baik untuk orang berusaha, menanamkan modal, ... Salam, ChanCT ----- Original Message ----- From: eddy witanto To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, 26 October, 2006 12:54 Subject: [budaya_tionghua] Re: Re: Memang Hotel ==> Chan CT Hahaha Bung Chan lupa lagi ya? Tiongkok memandang para huaqiao "modern" yg tersebar di seluruh pelosok dunia sebagai ASSET. Ya benar, asset yg sangat berharga! Signal yg amat jelas ini saya tangkap dari pernyataan PM Wen tahun lalu ketika mengomentari banyaknya imigran Tionghoa yg masuk ke negara2 bekas Eropa Timur, terutama Polandia. [EMAIL PROTECTED] ------------------------------------------------------------ Posted by: "ChanCT" [EMAIL PROTECTED] garudans Date: Tue Oct 24, 2006 10:56 pm (PDT) Hallo Becky, Terimakasih atas informasi keberadaan Tionghoa Indonesia yang berada di Singapore. Begitu banyaknya, ya! Sebelumnya, hanya seratus-dua ratus saja Tionghoa-Inedonesia yang hijrah ke Singapore, ternyata gitu banyak sampai 18 ribu, ya! Lepas dari kebenarannya sampai dimana, saya berpendapat itu merupakan tamparan berat bagi Pemerintah RI, yang tidak berhasil mengayomi warga-nya untuk bertahan dan mengabdikan kehebatannya dinegeri ini. Dan, kenyataan mereka itulah yang berkiprah dan sangat menguntungkan perkembangan Singapore! Saya berpendapat, hendaknya kita bisa memperkenankan setiap orang yang hidup didunia ini mengambil pilihan mau hidup dimana, dimana mereka merasa lebih baik untuk hidup, bisa mengembangkan kemampuan dengan mendapatkan kehidupan yang lebih aman-tentram dan bahagia. Begitulah yang telah terjadi berabad-abad didunia ini, yang semula orang-orang yang melarikan diri keluarnegeri dikutuk sebagai penghianat bangsa, sekarang sudah menjadi sesuatu yang biasa. Tiongkok setelah merdeka ditahun 49, juga tetap menghadapi warganya mengungsi keluar-negeri mencari peruntungan diluar yang diperkirakan akan lebih baik. Ditahun-tahun 60-an sampai awal tahun 70, pihak penjajah Inggris yang berkeinginan menunjukkan "kebobrokan" pemerintah RRT, langsung memberikan permanent residen bagi penyelundup yang masuk HongKong. Pihak pemerintah RRT tertawa, bahkan menantang berapa banyak orang yang bisa kalian tampung akan kami lepas secara resmi, jadi tak usah menyelundup lagi?! Pemerintah koloni HK kewalahan, akhirnya menyetop pemberian PR pada penyelundup-penyelundup sejak tahun 72, dan, ... untuk membatasi lebih baik arus orang yang masuk HK, sepanjang perbatasan darat, dibangun pagar kawat berduri dan kedua belah pihak memberikan pengawasan ketat. Setelah RRT menjalankan politik pintu-terbuka, bahkan secara besar-besaran mengirim pelajar-pelajarnya untuk sekolah keluar-negeri, dari Amerika, Canada, Australia, beberapa negara Eropah sampai ke Jepang, ... Banyak yang tidak kembali, dan menempuh hidup barunya di negeri-negeri itu. Angka yang saya ketahui, sudah mencapai lebih 3 juta imigran baru dinegeri-negeri itu. Menjadi Huakiao baru dinegeri-negeri maju. Marah-kah pemerintah RRT menghadapi kenyataan ini dan menyalahkan orang-orang itu tidak patriot yang menjadikan negerinya sebagai Hotel? Tentu saja tidak! Pemerintah RRT menunjukkan kedewasaan dalam mengatur negara, mereka tidak memarahi apalagi mengutuk warga yang menetap diluar negeri, sebaliknya dibuat kebijaksanaan-kebijaksanaan Huakiao yang sangat simpatik, memelihara hubungan erat dengan mereka dan memberikan kesempatan bagi mereka-mereka Huakiao-baru itu untuk tetap menunjukkan kecintaan dengan mendukung pembangunan kampung-halamannya yang ditinggalkan itu, ... menciptakan syarat-syarat yang lebih baik untuk menyedot mereka kembali! Sudah nampak hasil dari kebijaksanaan tersebut, lupa saya berapa % modal-asing yang ditanamkan di Shenzhen itu modal Huakiao itu, pokoknya, tidak sedikit pengusaha-pengusaha berhasil bisa ikut menanamkan modalnya dalam usaha pembangunan ekonomi di RRT, tidak sedikit yang kembali menyumbangkan kemampuannya untuk ikut membangun kampung-halamannya yang dahulu sangat terbelakang dan, ... juga ahli-ahli muda yang semula menetap diluar-negeri juga tidak sedikit yang tersedot kembali ikut aktif dalam mengembangkan usaha di negerinya, baik di Beijing, Shanghai maupun Shenzhen. Terbalik dengan sikap Pemerintah RRT ini, nampaklah lebih jelas sikap Pemerintah RI, khususnya wapres JK itu, yang bisanya hanya menyudutkan komunitas Tionghoa, yang selalu dipandangnya sebagai warga pendatang. Bisanya hanya menyalahkan orang lain, Tidak sedikitpun merasa kekurangan dan kesalahan pemerintah RI yang tidak berhasil mengayomi setiap warganya, tidak mampun melindungi keamanan, keselamatan harta-jiwa sekelompok warga dari teror yang dihadapi. Salam, ChanCT --------------------------------- Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1ยข/min. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/