Harusnya sih crossposting memang dilarang, 
Nyebelin khan, tahu tahu dapet posting yang ngga tahu ujung pangkalnya.
 
Tapi crossposting itu epektip, buat promosi milis tetangga, huehuehue. 
Kalau si EGO ngomong disana, tapi tidak banyak yang menyimak, 
maka si EGO mau pamer DISINI mengenai tanggapannya dia, maka tinggal
crossposting saja. 
Dapet tanggapan disini ya sukur, kalau yang menanggapi mau digeret ke
milis SANA ya lebih bagus. 
 
Gue perhatiin, biasanya yang suka crossposting itu ngga bawa AWAL
masalah nya, 
Cuman ujug ujug nongol  tanggapan dari dirinya sendiri. Bener nggak..
huehuehue. 
 
Bener kata Loocianpwee, masalah di rumah sendiri jangan dibawa ke rumah
tetangga coba! 
Selesaikan di tempat sendiri baik baik, napa musti dibawa ke tetangga?
Apa mau minta diwasiti sama sekampung?
Minta diwasiti juga pake prolog dulu kek, permisi dulu kek, penjelasan
dulu kek, jangan langsung main gusur aja!
 
-----Original Message-----
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Akhmad Bukhari
Saleh
Sent: Wednesday, November 29, 2006 2:38 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Konfusianisme--> Martha vs Holy Uncle
 
Ini ngomongin mengenai apa, tentang siapa, pangkal soalnya apa sih?
Persoalan di milis lain nggak usah dibawa-bawa ke milis ini deh...

Wasalam.

==================================

----- Original Message ----- 
From: Ken Ken 
To: komunitas-tionghoa@ <mailto:komunitas-tionghoa%40googlegroups.com>
googlegroups.com 
Cc: budaya_tionghua@ <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, November 29, 2006 1:32 PM
Subject: [budaya_tionghua] Konfusianisme--> Martha vs Holy Uncle

Dear ci Martha yang baik, 

Saya tidak terlalu detail memahami Konfusianisme. Karena itu saya tidak
sanggup untuk bicara mengenai etika, sistem nilai dan filsafat
konfusius. Ada baiknya, saya hanya berkomentar dari sisi politiknya
saja. 

Konfusianisme (&#20754;&#23416;), bagi saya, merupakan sistem yang
kompleks mengenai moralitas, kehidupan social-politik, dan religi.
Pengaruh konfusianisme sangat mengakar dalam kehidupan orang-orang
Tenglang sampai abad 21 ini. Beberapa ahli Barat menyimpulkan bahwa
Konfusianisme merupakan "state religion" bagi kerajaan-kerajaan Tiongkok
kuno. Sekalipun pada zaman dinasti Tang, pengaruh Konfusianisme
berkurang. But it is our cultural heritage, and we should therefore
preserve it well. Bahkan PBB, saat ini, telah mengakui bahwa
Konfusianisme itu adalah agama!

Jangan meniru omongan si Holy Uncle yang mengatakan bahwa Konfusianisme
merupakan a vanguard of a feudal system dan stumbling block to
modernisasi. Si Holy Uncle tidak mengetahui bahwa RRT sendiri sudah
me-revive Konfusianisme. Begitu juga dengan Singapura yang lebih dulu
menyadari arti penting Konfusianisme bagi orang-orang Tenglang. Diakui
atau tidak, Konfusianisme mempengaruhi cara berpikir dan perilaku
orang-orang Jepang, Korea, Vietnam dsb. Korea dibawah dinasti Chosun
memproklamirkan diri sebagai "negara konfusius". Bahkan saat ini,
Konfusian institute sudah didirikan di Serbia. 
. 


[Non-text portions of this message have been removed]
 


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to