boleh tau anak bapak skul dimana ya? menurut aku metode lao shi nya dah ok kok, kl utk anak kecil pasti lebih banyak ke gambar, gerak, lagu atau puisi yg berima yg gampang diingat anak2, tp seiring anak2 mulai masuk primary, lama2 pasti berkurang kegiatan nyanyi atau games, krn materi pelajaran pasti akan semakin padat .utk org dewasa aja kadang saya suruh mahasiswa saya cari teks lagu mandarin,lalu cari tahu arti lagunya, biar mereka ga bosen liat tekx book (jgnkan murid, guru yg ngajar kl tekx book terus juga bisa merasa jenuh mengajar) sebenarnya kl dr segi pandangan saya sbg pengajar, tanggung jawab kita berat sekali, apalgi jika kami sebagai guru bisa jadi sedang kecapean atau ada masalah, jd konsentrasi dalam mengajar atau kesiapan dalam mempersiapkan bahan bs tidak maksimal shg perfoma kita di kelas jd tidak bagus. oleh sebab itu beban yg paling saya rasa paling berat itu dlm mengajar. sekedar sharing tips tanpa niat menjelek2an....jika teman2 mlis yg hendak cari guru les mandarin, cari yg menguasai hanyu pinyin,bisa menulis dan baca karakter jian ti (huruf ringkas) mengingat skrg mayoritas sekolah2 menggunakan buku dr Spore, yg penting lagi sheng diao dan pinyinnya jangan yg lari banget, dan yg terakhir tak kalah penting setidaknya bisa menjelaskan yufa (grammar) dan kegunaannya, krn byk sekali org yg bisa menggunakan mandarin sbg bahasa sehari2 namun kl ditanya kapan menggunakan huruf atau kalimat ini, dia tak bisa menjelaskan...ini sih bukan salah dia sepenuhnya tp krn efek dr feeling language nya yg sudah membuat dia terbiasa menggunakan kata2 tertentu secara otomatis dlm sewaktu berbicara. dea
Petrus Purwana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Terima kasih banyak atas pencerahannya. Mengenai metode pengajaran, saya lihat ada yang banyak mengajarkan lagu (dgn maksud anak belajar secara tidak sadar lewat lagu) atau dengan banyak variasi (ada nonton film, lab, nyanyi, dibawa ke pasar, dll). Kebanyakan tempat les saya lihat hanya berbeda di pemakaian buku saja (selain guru lokal vs native). Tidak tahu apa perbedaan buku2 tersebut krn saya sendiri & istri tidak berbicara bhs Mandarin, tapi anak2 mendapat pelajaran Mandarin di sekolahnya, jadi ada dasar sedikit. Saya sendiri sedang mencari masukan untuk tempat les dgn metode pengajaran yg tepat (apapun definisi metode tsb) krn di sekolah anak saya guru Mandarinnya (org Singapura) bercerita kalau mereka mengubah cara mengajar dgn lebih banyak bernyanyi & bermain krn sebelumnya ternyata anak2 stress krn terlalu banyak disuruh "menghapal" (saya asumsi gurunya mengajar dgn cara dia diajar sewaktu kecil). Ternyata cara mengajar "menghapal" tersebut menurut dia tidak berhasil krn Mandarin bukan bahasa ibu majoritas anak2. Tdk seperti di China atau Singapura dimana mereka belajar bahasa ibu yg hanya melatih membaca dan menulis kata2/kalimat2 yg sudah mereka kuasai sehari2. Saya pernah membaca buku ttg cara kerja otak yg menceritakan bahwa rata2 org sebaiknya belajar bahasa sebelum umur 11 - 12, kalau tidak bahasa yg dipelajarinya akan beraksen bahasa ibu krn jaringan otak bagian bahasanya "sudah mengeras" (Kissinger effect). Makanya saya juga agak concern dgn logat/aksen. Sekali lagi, terima kasih banyak atas infonya. Salam, Petrus "Wie Chien" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com 01/11/2007 03:41 PM Please respond to budaya_tionghua@yahoogroups.com To <budaya_tionghua@yahoogroups.com> cc Subject Re: [budaya_tionghua] Beberapa pertanyaan ttg les bahasa Mandarin --------------------------------- Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed]