Dear, Nsoo! "Bila ada sekelompok yang tidak bisa lagi menerima budaya secara 'full', hormatilah pilihan itu. Hanya dengan saling menerima dan menghormatilah saya kira kita bisa berjalan bersama."
Kaloe sentil-sentil dikit biar doenia ini makin berwarna boleh nga 'nsoo?, atawa boeat jang soeka paksa biar di sabetin sama gamang ik poenja laki boleh ini ensoo moefakat atawa tida ?? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "idakhouw" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bung Kris Tan, > Sudah lama saya menaruh simpati baik pada penganut KHC, Tao atau agama > leluhur lainnya yang di waktu lampau sering disudutkan. > > Adalah baik kalau Matakin berbahagia bahwa segala lapisan etnis Cina > sekarang lebih bisa menerima lagi budaya leluhur (Imlek dll.), karena > itu rangkulah mereka, carilah harmoni. Bukankah harmoni adalah > filsafat leluhur kita? > > Anda harus menerima bahwa etnis Cina Indonesia itu tidak satu. Ada > totok vs. peranakan; dari segi geografis ada Cina Jawa vs. Cina > Sebrang; dari segi agama ada Cina Kristen, Cina Islam, Cina Buddhis, > Cina KHC, Cina beragama warisan tradisi leluhur lain dll.. Masing2 > dengan keragamannya. > Terimalah itu, janganlah dipaksakan satu ragam pada ragam lainnya. > > Bila ada sekelompok yang tidak bisa lagi menerima budaya secara > 'full', hormatilah pilihan itu. Hanya dengan saling menerima dan > menghormatilah saya kira kita bisa berjalan bersama. > > Salam, > Ida Khouw