Rabu, 14 Mar 2007,
Indonesia Tak Lagi Terkorup di Asia

JAKARTA - Meski belum sampai tuntas, namun usaha
pemberantasan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN) di Indonesia mulai
menunjukan hasil. Menurut hasil survey lembaga
pemeringkat yang berbasis di
Hongkong, Political and Economic Risk Consultancy
(PERC), dalam persepsi
pengusaha ekspatriat di Asia, Indonesia tidak lagi
dianggap sebagai negara
terkorup.

Dalam publikasi hasil survey terhadap 1.500
pengusaha ekspatriat itu, PERC menempatkan Indonesia
di urutan kedua bersama
Thailand. Sedangkan predikat negara terkorup di Asia,
menurut responden survei,
adalah Filipina. Pada survey yang sama tahun lalu,
Indonesia berada di urutan
pertama alias berpredikat negara paling korup di Asia.

Menurut lembaga yang memberikan konsultasi bagi
perusahaan dan pemerintah itu, Indonesia mencatat
kemajuan yang berarti dalam
penindakan terhadap pelaku korupsi. "Ada niat kuat
dari pemerintah Indonesia
untuk memberantas korupsi, meskipun hasilnya belum
terlihat banyak oleh
responden," komentar PERC dalam laporan hasil
surveinya.

Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia, menurut
PERC, dinilai lebih baik oleh responden survey
dibanding yang dilakukan oleh
pemerintah Filipina dan Thailand. "Komitmen Indonesia
lebih baik, sedangkan
junta militer di Thailand dan pemerintah Filipina
masih jalan di tempat," lanjut
PERC. Rakyat Filipina dan Thailand, tulis laporan
PERC, sudah bosan dengan
janji-janji pemerintah untuk memberantas korupsi.

Hasil survey PERC itu mendapat tanggapan dari
berbagai pihak. "Saya rasa rating tersebut rasional,
karena hingga kini telah
banyak kebijakan anti korupsi yang dijalankan di
Indonesia ," kata Ketua
Indonesia Corruption Watch (ICW) Teten Masduki.

Dihubungi koran ini tadi malam, penasehat Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua
mengungkapkan bahwa kenaikan
tingkat dala survey PERC itu belum berarti apa-apa.
"Itu bukan berarti
pemberantasan korupsi sudah berhasiL," ujarnya. Meski
demikian, diakuinya
gebrakan pemberantasan korupsi sudah mulai ada
hasilnya.

Sejalan dengan survey PERC, indeks persepsi
korupsi (IPK) Indonesia menurut surveyTransparency
International Indonesia (TII)
semakin meningkat tiap tahunnya. Tahun 2005, IPK
Indonesia 2,2, pada tahun 2006
mencapai 2,4. "Padahal KPK mentargetkan IPK 2,6 pada
tahun 2006," ujar pria paro
baya tersebut. Masalahnya, adalah birokrasi yang masih
menjadi kendala terbesar
dalam usaha pemberantasan korupsi.

Untuk mengikis hambatan-hambatan dalam
pemberantasan korupsi perlu ada kemauan politik
(political will) dari pemerintah
untuk melakukan percepatan reformasi birokrasi. Dunia
usaha juga harus berperan
dalam mewujudkan birokrasi yang bersih. "Tidak kalah
pentingnya adalah peran
serta yang berani dari masyarakat dan pers yang
tanggap dan profesional,"
tambahnya.

Ketua KPK Taifiequrachman Ruki juga berpendapat
birokrasi yang korup sebagai masalah terbesar usaha
pemberantasan korupsi. Hasil
survey beberapa lembaga, menurut dia, yang menunjukan
kesadaran antikorupsi di
Indonesia mulai membaik, diamini Ruki.

Pria kelahiran Rangkasbitung Banten itu
menambahkan, pemberantasan korupsi akan maksimal, jika
tidak hanya menjadi
jargon, namun dilaksanakan secara aktif dan sadar oleh
semua elemen masyarakat.

Jika tokoh pemberantasan korupsi di Indonesia
menyambut gembira hasil survey PERC, Presiden Filipina
Gloria Arroyo justru
menolak hasil survey tersebut. Dia mengatakan, data
survey itu sudah
kadaluwarsa.

"Mereka menggunakan data lama yang sudah tidak
akurat," tegas Arroyo. Kepada majalah Business News
Asia magazine, Arroyo
mengungkapkan, rating utang Filipina kini membaik.
Arroyo pun menegaskan, para
analis membuat penilaian dari data yang sudah lama.

Constancia de Guzman, kepala komisi antikorupsi
yang bekerja untuk Presiden Arroyo menegaskan bahwa
pemerintahnya telah
melakukan langkah-langkah pemberantasan korupsi.
"Pemerintah telah melakukan
sesuatu meskipun hasilnya belum maksimal," katanya
kepada wartawan.
(nue/ein/afp)


 
____________________________________________________________________________________
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html 

Kirim email ke