Wee jadi teringat, gue ngutang ayam pengemis dan ayam semangka sama seseorang, hehehehe. Boleh juga kapan kapan kita kumpul potluck, masing-masing orang bawa satu macam makanan. Jadi banyak. Gue kalau ga bawa kaki naga, ya bawa sayap phoenix gigi naga deh heheheh. Dulu papi gue kalau makan rewel. Eh sekarang juga masih rewel sih, hihihi. Makanan musti kumplit ada 5 warna 5 rasa whatsoever tuh namanya. Apalagi kalau makan di restoran cina, wah ngga boleh ada yang salah keluar Habis pembukaan dingin, harus pembukaan panas, Habis itu ada urutannya, ayam dulu apa ikan dulu apa sayur dulu apa daging sapi dulu apa daging babi dulu Katanya kalau salah urutan maka akan merusak cita rasa dan selera. Jadi tidak maksimal. Beuh ribet. Tapi sekarang gue tanya lagi soal urut2an itu si papi malahan bilang, Ga usah rewel kalu makan. Jadi penasaran malah. Ada yang tahu urut urutan penyajian makanan yang benar? Ayam dulu atau ikan dulu? Sapi duluan atau babi duluan? -----Original Message----- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of BUD'S Sent: Wednesday, March 28, 2007 10:49 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Daripada politik terus, rileks sedikit ngapa ? Setuju, bagaimana kalau kumpul lagi, masing2 peserta bawa satu macam makanan, aku bawa ayam raja aja deh. sebaiknya ada microwave oven, jadi tinggal dipanasin aja. dan Makannya yang Halal, jadi semua bisa ikutan.
Budiman ----- Original Message ----- From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@ <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 28, 2007 10:27 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Daripada politik terus, rileks sedikit ngapa ? Enaknya kapan-kapan ketemuan ya, berembuk yang enak-enak saja, makan ayam raja en ayam kung pao, minum teh naga en nyamikan-nya popiah. Tapi bawa palu yang gedee, begitu ngomong pulitik ato agama dipukul pake palu ampe benjol. Hehe, paling dianggep dangkal, jangan salah berbahagialah orang yang masih bisa tidur nyenyak en menghargai makan enak plus teh yang ciamik punya........... Best regards, Tantono Subagyo [ . [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]