Setuju Lim-heng!

Ngomongin kebijakan diskriminasi study-tour ke Taiwan tahun 2007
koq dibelokin sampai ke kebijakan Sun Yat Sen di jaman 100 tahun
yang lalu ya?

Padahal Taiwan sekarang sudah jauh beda dari Taiwan Chiang Kai
Sek.
Lalu, Chiang Kai Sek di Taiwan sudah jauh beda dari Chiang Kai
Sek di Tiongkok.
Kemudian, Chiang Kai Sek di Tiongkok pun beda jauh dari Sun Yat
Sen.
Pokoknya nggak nyambung lah!!

Wasalam.

==========================

----- Original Message ----- 
From: PK Lim
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, March 30, 2007 8:54 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Kurang adil (Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007,
perincian biaya & schedule)

> Terpaksa keluarin one liner.
> Pembahasannya kok melenceng jauh dari asalnya ya ??

---------------------------------------------

> Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> > ----- Original Message -----
> > From: Rinto Jiang
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Wednesday, March 28, 2007 8:57 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Kurang adil (Re: NEW:
> > STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya & schedule)

> > > Dalam perjuangan revolusinya, Dr. Sun memerlukan dana,
> > > dan itu sulit didapatkannya dari orang2 kaya yang saat itu
> > > menikmati fasilitas dari kekaisaran maupun pemerintah asing
> > > yang setangah menjajah di Tiongkok.
- - - - - - -
> > > Untuk ini, Dr. Sun mencari dukungan ke luar negeri,
> > > yaitu kepada orang Tionghoa seberang lautan
- - - - - - -
> > > Dari sini, saya ingin menghimbau kepada rekan2 yang berdiskusi
> > > tentang masalah ini untuk jangan langsung memvonis ini praktek
> > > diskriminasi ini adalah sebuah diskriminasi negatif.

> > Ini kan cerita 100 tahun yang lalu. Atau paling-paling 80 tahun yang
> > lalu lah.
> > Di Hindia Belanda di jaman itu, orang Tionghoa membantu
> > Tjouw Kok (negeri leluhur), baik di jaman awal Bin Kok maupun
> > ketika ketegangan Tiongkok-Jepang mulai memuncak, dengan
> > gerakan penggalangan dana, yang dikenal sebagai "Fonds Aiy Kok
> > Koan". Kata "fonds" adalah kata bahasa Belanda yang berarti
> > "dana". Jadi Fonds Aiy Kok Koan ini maksudnya "dana cinta
> > negeri". Caranya antara lain dengan menganjurkan kaum Tionghoa
> > Indonesia, atau lebih tepatnya Tionghoa Hindia Belanda, membeli
> > obligasi (surat hutang negara) Bin Kok (Republik Cina).
> >
> > Nah, kalau jaman sekarang masih ngomongin yang begini, wah
> > gimana gitu...
> > Nyebut tjouw kok saja sudah serba salah, apalagi bilang cinta
> > negeri, memangnya mau menunjukkan cinta sama negeri yang
> > mana??

Kirim email ke