----- Original Message ----- 
Sent: Friday, April 20, 2007 8:45 AM
Subject: [erabaru] Erabaru Newsletter: Jumat 20 April 2007 updated


 


SEJARAH: Esensi Catur Tiongkok (Weiqi) Bukanlah Masalah Menang – Kalah 
 
Weiqi atau Go dikenal sebagai salah satu keahlian yang paling penting yang 
dapat mendidik karakter seseorang. 
Karya lukis ini dibuat oleh Kano Eitoku dari abad ke 16 (wikipedia). 

(Erabaru.or.id) - Empat kesenian utama dari kebudayaan Tiongkok kuno adalah 
seni musik tradisional, kaligrafi, seni lukis dan catur. Catur Tiongkok atau 
Weiqi, di daratan Tiongkok modern dikenal sebagai Go. Kesenian catur ini telah 
menjadi bagian dari kebudayaan Tiongkok selama ribuan tahun berjalan seiring 
dengan filosofi Konfusius , Buddhisme dan Taoisme serta budaya kesenian 
lainnya. 

Catur Weiqi memiliki sejarah yang amat panjang. Banyak versi legenda yang 
menceritakan asal muasalnya, di antaranya disebutkan Weiqi ditemukan oleh 
Kaisar Yao. Zhang Hua dari Dinasti Jin menulis dalam karyanya Risalah Tentang 
Keingintahuan atau disebut juga Catatan Masalah-Masalah Yang Kompleks, 
disebutkan bahwa : “Kaisar Yao menciptakan Weiqi untuk memberi pelajaran kepada 
putranya, Danzhu”. Luobi dari Dinasti Song menjelaskan dalam kitab Lu Shi Hou 
Ji bahwa Kaisar Yao menikah dengan Fuyishi, yang melahirkan seorang putra 
bernama Danzhu. Danzhu tidak memiliki perangai yang baik, sehingga Kaisar 
mencari pengarahan dari dewata. 

Suatu hari, disebuah tepian sungai Fen, dia melihat dua orang pertapa duduk 
saling berhadapan di bawah pohon juniper Tiongkok. Kaisar melihat mereka 
menggambar garis-garis silang di pasir, kemudian menempatkan beberapa batu 
kerikil berwarna hitam dan putih yang saling berhadapan di sepanjang garis 
silang tersebut. Karena merasa tertarik, Kaisar mendekati mereka dan bertanya 
bagaimana dia dapat mendidik perilaku putranya. Salah seorang pertapa itu 
berkata,”Danzhu sangat suka berkompetisi namun membabi buta. Ambil 
keunggulannya dan asahlah karakternya.” Pertapa yang lainnya menunjukkan garis 
silang di atas pasir dan kerikil hitam putih itu, dan berkata,”Ini dinamakan 
papan catur Weiqi. Papannya berbentuk persegi dan statis, sedangkan kerikil ini 
bergerak mengitarinya. Mulai saat pertama kali kami menemukan permainan ini, 
tidak ada seorangpun yang benar-benar menguasainya.“ (dari Almanak Para Dewa). 
Danzhu akhirnya belajar Weiqi dari ayahnya dan membuat kemajuan yang pesat. 

Sesungguhnya penemuan kuno catur Weiqi ini bukanlah demi menang ataupun kalah, 
namun untuk mendidik karakter, mengkultivasi moralitas dan watak, menumbuhkan 
kebijaksanaan serta mengekspresikan bakat artistik seseorang. Catur Weiqi juga 
dihubungkan dengan fenomena badan langit, pergantian pemerintahan, strategi 
militer, hubungan tata negara serta membawa perdamaian dan stabilitas negara. 

Berdasarkan kitab Sejarah Zuo, Analek Konfusius dan Mencius, jelas sekali 
disebutkan bahwa catur Weiqi sangat populer saat periode Musim Semi dan Gugur 
serta Negara Berperang. Selama Dinasti Tang Besar, Weiqi berkembang pesat. 
Kaisar Dinasti Tang, Xuanzong, mendirikan sebuah departemen resmi bagi para 
pemain catur ini yang disebut sebagai Pusat Pelayanan Catur Kerajaan, seiring 
berdampingan dengan Pusat Pelayanan Seni Lukis Kerajaan dan Pusat Pelayanan 
Seni Kaligrafi Kerajaan. 

Beberapa master Weiqi zaman sekarang, sangat mempercayai Weiqi merupakan 
simbolisasi alam semesta, yang terkomposisi dari 360 badan langit. Pada papan 
catur ini terdapat 19 tingkatan vertikal dan horisontal serta memiliki 361 
titik. Sebuah titik ekstra terletak di tengah-tengah papan, dinamakan Tianyuan, 
dipercaya merupakan refleksi dari Taiji yang mewakili pusat alam semesta. 
Sedangkan angka 360 adalah jumlah hari dalam 1 tahun lunar, yang terbagi 
menjadi 4 bagian. Empat sudut dalam papan catur tersebut mewakili musim semi, 
panas, gugur dan dingin. Biji catur hitam dan putih mewakili malam hari dan 
siang hari, yang menandakan langit dan bumi. 

Berdasarkan analisa penataan titik biji catur hitam dan putih dalam Hetu dan 
Luoshu dari buku Makna Sesungguhnya dari Kitab Perubahan, Weiqi berhubungan 
baik dengan hal-hal di atas. Seperti dalam kitab Luoshu, papan Weiqi memiliki 
titik silang 361 buah, 8 buah titik sudut orientasi bintang dan 72 buah titik 
silang di sepanjang garis tepi, ini semua berkaitan dengan 360 hari, 8 diagram 
dan 72 musim. Biji catur Weiqi berbentuk bundar, bawahnya datar dan 
permukaannya agak bulat. Warna hitam dan putih pada biji catur adalah 
simbolisasi dari Yin dan Yang. Di dalam Kitab Catur pada Periode Utara dan 
Selatan yang ditemukan di Goa Mogao, Kota Dunhuang, Provinsi Gansu, Tiongkok, 
menyebutkan bahwa “361 jalur mengikuti jumlah dalam setahun”. 

Di lihat dari sudut pandang kultivasi, kitab-kitab seperti Kitab Perubahan, 
Hetu, Luoshu dan Delapan Triagram, Weiqi tidak diciptakan pada periode 
peradaban manusia sekarang, namun telah ada pada periode peradaban prasejarah. 
Weiqi diturunkan kepada kita oleh Sang Pencipta. Li Xuan Man Yan mengatakan 
bahwa “Weiqi tidak berasal dari dunia manusia. Pertama kali ditemukan pada 
makam Kaisar Zhou Muwan yang berlokasi di Provinsi Sichuan, Tiongkok, dan 
terakhir ditemukan pada sebuah bilik batu di Pegunungan Shang. Sesungguhnya 
catur ini adalah sebuah alat bagi Sang Sadar untuk mengkultivasi watak mereka 
dan memperoleh Tao (jalan kebenaran)”. 

Terus terang cara memainkan Weiqi gampang-gampang susah. Walaupun aturan 
mainnya terlihat sangat sederhana – hanya ada dua warna biji catur hitam dan 
putih, namun kerumitannya jauh melebihi permainan catur pada umumnya. Jumlah 
titik caturnya hanya terdapat 361 titik, namun kombinasi permainannya hampir 
tak terbatas. Di dalam buku Sketchbook of the Brook of Dreams, Shenkuo membahas 
sejumlah kombinasi permainan Weiqi : terdapat 3 sampai 361 macam kekuatan.

Kandungan makna Weiqi sangat luas dan dalam, sebagai bagian dari kebudayaan 
yang diturunkan Tuhan kepada manusia melalui para Sang Sadar selama ribuan 
tahun, Weiqi secara luas telah dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari 
kaisar, jenderal, pelajar hingga khalayak umum. Juga telah melahirkan sejumlah 
besar legenda dan kisah, karya literatur yang indah, bahkan buku strategi 
militer dan tata negara. Bila kita umpamakan, keberadaan Weiqi bagaikan bunga 
yang indah dari sejarah peradaban Tiongkok.    (Sumber: Minghui.org)  

. 
 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke