Dengen ini semoea Dr Sun Yat Sen tida poeas, maka kamoedian ia telah
koendjoengi poela Indo-China dan Fillippijnen, begitoe poen Amerika
dan Europa boeat propagandaken lebih loeas ia poenja angen². Sementara
ini perang Rusland-Japan (1904) terdjadi di daerah Tiongkok, ia balik
ke Tokyo dan himpoenken kombali ia poenja raad revolutionair. Wakil²
dari 17 provencie di Tiongkok telah dateng, dan mereka ini kebanjakan
terdiri dari stundent² jang toetoet peladjaran di universiteit² Japan.
Laloe di berdiriken „Tung Ming Hui", jang mengambil tempat'nja „Hsing
Chung Hui".
Masing² student balik ke provincie'nja sendiri dan dalem tempo belon
satoe taon mereka bisa wartaken soedah dapet riboean pengikoet,
selaen'nja dalem provincie²nja masing² soedah dibriken tjabang dari
„Tung Ming Hui". Di Tentsin Dr Sun berdiriken hoofdkwartier dari ini
perkoempoelan, dan sendiri'nja ia bekerdja teroes, sampe dateng waktoe
Japan koentji pintoe'nja boeat masoek'nja, kamoedian di Indo-china
Fransch, dan kamoedian lagi Fillippinen.
Ini disebabken lantaran pemerentah Manchu kasih banjak „barang manis"
pada masing² negri terseboet, hingga sendiri'nja moesti ada
pembalesan. Demikianlah Dr Sun tida mempoenjai tempat boeat bisa
berdiam di Asia, maka itoe ia djadi terombang-ambing dalem doenia,
kerna apa pimpinan di Tiongkok telah ia pasrahken pada Hu Han Ming dan
Wan Chung Hui. (bersamboeng: Gerakan tida mati, tapi idoep teroes,
sampe pada satoe waktoe………………)


Kirim email ke