Dr. B.H. Jo yang baik,

Trimakasih atas reaksi anda yang  luas dan terperinci atas essay saya yang
berjudul Renaissance dan Entlightenment di RRT. Analisa anda baik sekali,
saya stuju dengan pandangan anda. Silahkanlah saya tambah sebisa saya atas
pertanyaan-pertanyaan anda.

Sekali lagi trimakasih banyak dan salam bahagia.

 

Han Hwie-Song

 

Analisa secara "bird's eye" kemunduran Tiongkok dalam teknologi 200-300
tahun terachir dibanding dengan Dunia Barat

 

1. Kebudayaan Tionghoa terutama dari Confucianisme, Taoisme dan Chan
Buddhisme memang mempengaruhi  perkembangan masyarakat Tiongkok. Tujuan
utama dari filosfi Tiongkok kuna ialah harmoni. Menurut saya terutama
disebabkan karena sejarah Tiongkok dulu adalah sejarah peperangan dari
periode Chun-chiu, Warring States sampai Ching dinasti. Terutama periode
pertama dan kedua, kehidupan susah, banyak peperangan, perampokan, korupsi
tidak ada law & order ; raja tidak berfungsi sebagai raja, ningrat atau
menteri memegang kekuasaan dan mengangkat dirinya raja. Demikian juga dalam
keluarga, si bapak keluar main tidak mengurus keluarganya. 

Karena ini banyak filosof Tiongkok berkembang dan mengajar "bagaimana hidup
yang baik, raja harus bertindak sebagai raja, ayah sebagai ayah, saudara
sebagai saudara etc." Teori-teori ini disalah gunakan oleh raja-raja agar
rakyat menurut padanya, untuk memegang kekuasaanya, kadang-kadang dengan
kekerasan. Mengke (Mencius), neo confucianisme mengajar:" kalau raja tidak
berfungsi sebagai raja, maka mandat (Ming) dari Thian (Tuhan) harus dipotong
(Ke). Ke-mingi berarti berarti revolusi." Jadi menurut Mengke (Mencius) yang
mengangkat raja itu bukan Tuhan tetapi mandatnya datang dan berupa sebagai
dukungan dari rakyat

Confucianisme adalah teori kenegaraan, berani melawan kekuasahan. Demikian
pula teori dari Xun Zi (bukan ahli perang) Chu-si, Wang Yang-Ming dan
terutama Wang Chung. Taoisme mengajar harmoni dan kekerasan dilawan dengan
kelemahan sebagai contoh diambil air, yang dapat mengalahkan segala yang
kuat.Teori ini mengajar terutama orang harus hidup harmoni dengan
lingkungannya (nature) dan Chan Budhisme mengajar mendidik dengan pikiran
ratio sendiri untuk hidup kemudian, lain dengan Buddhisme dari India.

 

2. Celakanya raja-raja Tiongkok mengisolir dirinya dan negaranya terhadap
luar negeri, untuk memegang kekuasahannya dengan penuh. Menutup kerajaannya,
seolah-olah Tiongkok adalah dunia dan tidak diperbolehkan orang Tionghoa ke
luar negeri. Maka dulu sewaktu orang Tionghoa ke Nanyang itu menyelundup
keluar, kalau tertangkap bisa dihukum berat atau dibunuh. 

Penguasa kolonial Inggris di Malaka tahu bahwa orang Tionghoa sangat
mentingkan keluarga, maka perwakilan Inggris berunding dengan pemerintah
Ching agar diperbolehkan wanita Tionghoa keluar negeri, ke Malaka. Sejak itu
waktulah ada dua golongan Hua Chiao: "peranakan dan totok". Oleh karena
ibunya totok, dan anak bicara bahasa ibu, maka identitas ketionghoaannya
anak-anak Tionghoa dipertahankan. Karena isolasi inilah terjadi kemunduran,
karena tidak terbuka pikiran orang Tionghoa dulu. Raja-raja Tiongkok tahu
bahwa orang Tionghoa identitasnya close dengan keluarga, maka
dipropagandakan bahwa kaki yang kecil itu cantik, kalau jalan lemah gemulai,
tetapi essensinya ialah menjaga agar rakyat Tiongkok tidak berrevolusi,
karena istrinya yang kakinya kecil, tidak bisa lari. Coba tulisan Tionghoa
Hao (baik) terdiri dari tulisan wanita (Nu) dan anak (Zi) dan aman terdiri
dari atas rumah (jia) dan bawah Nu (wanita).

 

3. Anak-anak Tionghoa dididik agar Xiao, cinta pada orang tua, keluarga,
jangan sampai memalukan keluarga. Saya masih ingat waktu kecil saya omongan
orang di Pecinan kalau ada anak yang nakal dikatakan:"anak siapa kau, apakah
orangtuamu tidak  didik kau!" Karena malu anak itu lalu pergi. Pemuda dan
pemudi karena harus hati-hati jadi takut berbuat sesuatu, kalau gagal
memalukan keluarga. Ini membuat orang Tionghoa kurang kreative, mereka
menurut anjuran orang tuanya belajar dengan giat agar lulus dan keluarganya
bangga dengan berhsailnya anak mendapatkan Zhuang Yuen (dulu titel, gelar
lulus ujian tertinggi pemerintah). Dapat anda bayangkan bagaimana ramainya
dirumah orangtua yang anaknya dapat Zhuan Yuen itu, pada jaman dulu.  Saya
kira sebagai berikut: "Ayahnya ketawa dan bercakap-cakap bangga menemui
keluarga dan relasinya. Ditengah meja diletakkan diploma anaknya yang
dipajang indah. Sang ibu dikamar mengeluarkan air matanya atas sukses anak
yang sangat dicintai!

 

4. Orang Eropa memang lebih berdikari dan kreatif dari orang Tionghoa; ini
saya rasa disebabkan seperti yang anda katakan di universitas-universitas di
Jerman, juga di negara-negara Eropa Barat tidak diharuskan mahasiwa datang
kuliah, ini diserakan pada kebijakkan mahasiswanya sendiri yang sekarang
dianggap sudah dewasa, karenanya dipanggil oleh profesornya juga meneer. Ini
memberikan bagi mahasiswa Eropa sifat  berdiri, tahu apa yang harus
dikerjakan agar sukses. Ada yang sambil kerja sambil kuliah, maka
orang-orang yang demikian ini kalau lulus universitas betul-betul mereka
mempunyai sifat mau belajar, kepercayaan diri, kreative, berani dan tahu
fungsinya dan interaksi dengan orang disekitarnya yang tinggi (EQ). Tidak
sedikit menteri Belanda yang dulu sewaktu mahasiswa pernah bekerja sebagai
pegawai restoran. Demikian pula di Jerman, Belgia etc. etc. Pemuda dan
pemudi dididik bersifat individualisering, bukan egoistis, tetapi berjuang
untuk kepentingan dan kemajuan diri sendiri.

 

5. Meskipun Revolusi Besar Kebudayaan Proletar adalah kesalahan yang besar,
tetapi ada segi positifnya ialah anak-anak berani melawan kekuasaan dan
membongkar dogma-dogma yang conservative dan tidak lagi relevan dengan
jaman. Karena itu sekarang pemuda dan pemudi RRT tidak malu atau diam di
lingkungan keluarganya yang senior, mereka berani membantah, ketawa dan
spontan. Inilah yang saya lihat di keluarga saya di Wu-Han. Jadi tidak saja
dikembangkan IQnya tetapi juga EQnya, keduanya, meskipun ini sudah
ditentukan oleh alamnya masing-masing tokh saya rasa perlu dikembangkan
melalui didikan rumah, sekolahan dan lingkungan dimana anak anak
berkecimpungan.

 

6. Confucius sekarang dipuja kembali demikian pula dengan Lao Zi dan Chan
Buddhisme, Cuma dimana yang tidak cocok di analisa dan di benarkan. Sebagai
contoh Renaissance dari Confucius ialah kerrja sama antara RRT dan
Negara-negara didunia dalam bidang kebudayaan melalui Confucius Institute.
RRT berani mempertahankan pendiriannya dan tidak gampang mengiyakan
usul-usul atau tekenan dari USA. Ini tampak dalam pertemuan mengenai
perdagangan antara RRT dan USA di Amerika, yang pertama di kepalai oleh Wu
Yi, seorang wanita, wakil presiden RRT dan USA diwakili oleh menteri
treasurenya.

 

7. Sekarang bagi saya ada pertanyaan mengapa di Amerika Utara yang
emigrannya terbanyak dari Inggris, Irlandia, Jerman, Belanda, Belgia dan
Perancis lebih maju daripada Amerika Selatan yang emigrannya terutama
terdiri dari Spanyol dan Portugal ? Di Eropa Barat memang Negara Negara
golongan pertama lebih maju daripada golongan kedua. Spanyol sekarang
berkembang terutama karena masuk anggota Uni Eropa dengan bantuan milyaran
euro dan sains yang asalnya  dari golongan Negara-negara pertama.

 

8. Hadiah Nobel yang diraih oleh Hua Yi di USA usianya muda-muda, dan Dr.
Samuel Ting adalah yang termuda. Pula umumnya saintis mendapatkan hadiah
sesudah mereka berhasil dengan penyelidikannya sepuluh tahun atau lebih,
tetapi saintis-saintis Tionghoa hanya dalam waktu beberapa tahun saja!
Mereka ini sukses sesudah mereka beremigrasi ke USA. Ini disebabkan karena
mereka dapat basis pendidikan dari ahli-ahli kenamaan dan ditambah lagi
adanya kemungkinan mengerjakan research dengan alat-alat yang serba komplit
dan sangat diperlukan dan ketiga mendapatkan interaksi antara budaya
Tionghoa dengan kebudayaan Barat! 

USA paling banyak mendapatkan hadiah Nobel, menurut saya karena laboratoria
mereka serba komplit menurut permintaan saintis dan sifat individualisering
merupahkan seleksi untuk mencapai tingkatan sains yang tinggi. Terutama
sesudah Perang dunia II, dimana banyak saintis dari Eropa Barat trutama
Jerman pindah ke USA, dengan alesan untuk berhasilnya penyelidikan mereka
tergantung pada alat-alat yang canggi. Dengan ini USA mendapatkan tambahan
dalam perkembngan teknologi yang sofisticate. Perlu saya tambahkan disini
bahwa tidak sedikit juga yang ke USSR untuk memenuhi aliran politiknya.
Degan globalisasi ini nasionalisme dalam lingkungan saintis juga melemah
apalagi dengan sifat-sifat individualisering!

 

Dr. Han Hwie-Song

Breda, 2 juni 2007 Nederland

 

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke