Warga Indonesia, khususnya Warga Jakarta yang tercerahkan... Sebentar lagi Jakarta (yang katanya) akan merayakan Ulang Tahunnya yang ke 480? Sudah tua juga ya rupanya.... Sedikit rada melupakan, saking sibuknya berpeluh keringat menguras tenaga mencari nafkah, demi sesuap nasi dan sepiring berlian??? Kita, penduduk Jakarta, yang ber-KTP Jakarta banyak yang tidak perduli dengan kotanya. Sampah berserakan, gelandangan, kejahatan, korupsi, hingga maraknya penghancuran gedung tua untuk dibangun mall dan pusat perbelanjaan lain. Semua saling menyalahkan, baik warganya maupun pemerintahnya. Tidak ada sense of jakarta gitu. Sebagai the Flavours of Jakarta, kebanyakan dari kita hanya sekedar numpang cari duit, berdagang, kerja kantoran, jadi gelandangan, sengsara menderita hingga meninggal di kota ini. Yang beruntung pulang kampung ke Tapanuli, ke sulawesi, ke solo, atau ke daerah leluhur mereka untuk menghabiskan uang bersama keluarga. Kemudian balik ke Jakarta membawa saudara/kerabat untuk mencari peruntungan mengadu nasib, menambah sumpek Jakarta. Semau gue, sekehendak gue, individualis dan gak mau tahu, emang gue pikirin....!!! Boro-boro mikirin Jakarta, mikirin perut aja setengah mati.....!!!
Ulang Tahun Jakarta, emang ada apa? Gak tahu tuh...! Kapan? Ah... gue mah ikut lu aja deh...! Warga Indonesia, karena Jakarta miliki kita.... Siapa sangka, 22 Juni 1527, ternyata selidik punya selidik tidak ada fakta nya loh? Siapa yang bisa tunjukan data-data kemudian jadi faktanya, adakah surat penyerahan kekuasaan dari Pajajaran ke Fatahillah? Prasasti apa yang menandakan kemenangan itu? Hayooo, siapa berani??? Bagaimana mungkin tanggal itu bisa dijadikan hari lahir Jakarta kalau tidak ada bukti dan faktanya??? Seorang Gubernur DKI bersama dua Profesor loh yang menentapkan "imajinasi kolektif" ini. Apakah kita hidup dari imajinasi? Apakah mitos telah menjadi bagian dari hidup kita. Sehingga kita tidak pernah tahu sejarah diri dan bangsanya sendiri? Pantas saja negeri ini terpuruk menahun, kentara kita lari dari sejarah, meninggalkan sejarah, semua di "kaburkan", tidak jelas.... banyak kasus yang juga ikut-ikut "dikaburkan," faktanya dihilangkan.... Kasihan anak cucu kita, belajar dari mana mereka nanti mengenai "kehebatan" bangsa ini...!!! Apa yang bisa mereka banggakan dari negeri dan pelaku negeri ini yang kini menghancurkannya sendiri? Yuk kita adain diskusi mengenai "pembodohan kolektif" ini??? Siapa yang mau??? Ulang tahun Jakarta, kita isi dengan menguak kembali jati diri kita. Siapakah kita dari manakah kita? Niscaya, jika kita telah mengenal diri kita, bangsa ini akan bangkit dari ketertinggalan. Ada usul??? "Tidak mau belajar dari sejarah, berarti tidak mau mengenal dirinya" Salam Historia! Asep Kambali Sejarawan; Pendiri/Ketua Komunitas [Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia] Historia KOMUNITAS HISTORIA Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] http://kpsbi-historia.blogdrive.com ____________________________________________________________________________________ Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=graduation+gifts&cs=bz [Non-text portions of this message have been removed]