Tambahan :

http://www.washingtontimes.com/apps/pbcs.dll/article?AID=/20070720/BUSINESS/107200056/-1/RSS_BUSINESS

China detains reporter for hoax

ASSOCIATED PRESS
July 20, 2007

BEIJING — A freelance reporter for a Beijing television station has
been detained for faking a hidden camera report about street vendors
who used chemical-soaked cardboard to fill meat buns, local media said.

The report came amid real food scares involving toxic fish, tainted
pork and egg yolks colored with a cancer-causing dye that have harmed
China's reputation as an exporter and alarmed people at home.

The story, purportedly shot with a hidden camera, was first broadcast
on Beijing Television's Life Channel on June 8 and then again on China
Central Television last week.

It created a buzz on the Internet, and people flooded chat rooms with
comments expressing shock and disgust. On YouTube.com, the video had
been viewed more than 6,000 times by yesterday.

Beijing Television apologized to the public during an evening news
broadcast Wednesday and said the reporter, identified by the official
Xinhua News Agency as Zi Beijia, was detained by police. A copy of the
broadcast was obtained by AP Television News yesterday.

"He used deceptive means to get the footage on the air," said news
anchor Wang Ye, without giving specifics. "The Beijing Public Security
Bureau has taken the criminal suspect, Zi, into custody and he will be
severely dealt with according to law."

Mr. Zi's footage appeared to show a makeshift kitchen where fluffy
buns were stuffed with 60 percent cardboard that had been softened in
a bath of caustic soda and 40 percent fatty pork.

Beijing Television said an investigation revealed that in mid-June,
Mr. Zi brought meat, flour, cardboard and other ingredients to a
downtown Beijing neighborhood and had four migrant workers make the
buns for him while he filmed the process. It said Mr. Zi "gave them
the idea" of mincing softened cardboard and adding it to the buns.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Joao Kho" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam hangat saudara/i,
> 
> Hoax telur palsu sudah lama, hal ini sudah dipublish di Hoax Slayer
> (http://www.hoax-slayer.com/fake-eggs-china.shtml) dan
> (http://www.tian.cc/2007/05/hoax-chinese-counterfeit-eggs.html).
> 
> Jadi yach sekedar pembuatan Telor Palsu di-isukan jadi dipasarkan
> Telor Palsu buat KOMSUMSI kali yach, di komsumsi sama orang KOREA :))
> wakakakakaka. Emang Import barang, ga dicheck sama badan POM korea
> bisa sampai dimakan rakyatknya :))
> 
> Jangan2 ini isu politik untuk memblokadir semua produk makanan dari
> China (PRC) yang digencarkan oleh United State. Dan bagi yach suka
> baca informasi dari site-site tidak bertanggung jawab.. malah ketipu
> habis-habisan.
> 
> Nah, kalo tidak yakin silakan masukin KEYWORD: "FAKE" + "EGG" +
> "CHINA" + "HOAX".. disearch engine, dan baca tuh informasinya secara
baik.
> 
> 
> Hati-hati lho itu sentimen yg lagi digencarkan si barat untuk mengadu
> domba si timur. Seperti waktu mencari cari alasan perang di daerah
> timur tengah.  Janganlah ngampang tertipu sama informasi tidak jelas
> asal usulnya.
> 
> JK
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, andre susanto <nreharto@>
> wrote:
> >
> > Catatan moderator:
> > Hendaknya berita seperti ini diperiksa silang dengan sumber-sumber
> lain. Postingan ini diloloskan demi prinsip ketidakberpihakan. Sumber
> berita yang disebut dalam postingan ini sudah terkenal akan
> ketidak-netralan karena alasan pertikaian politik dan kepercayaan.
> Bagi para member yang hendak menanggapi postingan ini dimohon mampu
> menjaga diri untuk tidak berdebat kusir dan menggunakan bahasa yang
layak.
> > ==================================================================
> > 
> >  Makanan Palsu China Menjadi Sorotan di Korea
> > Anda sulit membedakan keasliannya!
> > 
> > Seorang pekerja tidur di atas krat-krat telur di sebuah pasar
> grosiran di Beijing , China . Beberapa media utama di Korea telah
> memberitakan proses pembuatan telur-telur tiruan di China , yang mana
> telah menggemparkan dan menyebabkan kekhawatiran besar di antara
> penduduk Korea . ( China Photos/Getty Images)
> > (Erabaru.or. id) — Baru-baru ini, produk-produk tiruan China telah
> menjadi sorotan di Korea . Beberapa media arus utama Korea telah
> memberitakan proses pembuatan telur-telur tiruan di China , yang telah
> menggemparkan dan menyebabkan kekhawatiran besar di antara penduduk
> Korea .
> > Pada 1-2 September lalu, Munhwa Broadcasting Corporation (MBC)
> menayangkan sebuah dokumenter berjudul, "Hidup tanpa produk-produk
> buatan China ." Acara tersebut menelusuri kehidupan tiga keluarga di
> Korea Selatan , AS , dan Jepang yang menolak menggunakan produk-produk
> buatan China . Tayangan ini juga berbicara mengenai telur-telur buatan
> yang merajalela di China , acara ini telah menarik perhatian publik
> Korea .
> > Menyusul acara tersebut, koran nomor satu Korea, Chosun Ilbo, telah
> menerbitkan sebuah artikel berjudul "MBC Special mengekspos
> telur-telur tiruan buatan China," melaporkan secara rinci bagaimana
> telur-telur tiruan itu dibuat. Dong-A Ilbo, koran Korea lainnya, pada
> 14 Agustus 2007 juga telah menerbitkan sebuah laporan berjudul
> "Telur-telur buatan dari China dibuat dari bahan-bahan kimia telah
> muncul di pasaran".
> > Sepersepuluh Harga
> > Menurut laporan dari Chosun Ilbo, karena peningkatan tajam
> harga-harga makanan di China, telur-telur buatan, yang dibuat hanya
> dari bahan kimia tanpa bahan alami, telah muncul di Kota Zhengzhou,
> Provinsi Henan.
> > Mr. Wang, yang menjalankan sebuah perusahaan yang membuat bahan
> tambahan makanan, menjelaskan bagaimana telur-telur tiruan itu dibuat.
> "'Putih telur' dibuat dengan melarutkan sodium alginate dalam air. 
> Larutan tersebut akan terlihat seperti cairan bening yang kental dan
> sulit membedakannya dengan putih telur yang sebenarnya.
> > "'Kuning telur' dibuat dengan menyekop suatu carian dengan pigmen
> kuning dan memadatkan serokan cairan tersebut ke dalam larutan kalsium
> klorida. Akhirnya, `putih telur' dan `kuning telur' dibungkus ke dalam
> `kulit telur' yang dibuat dari kalsium karbonat.
> > "Jika ditambahkan tepung kanji atau bubuk kuning telur pada `kuning
> telur' tersebut, tekstur dari sebuah telur buatan setelah dimasak
> hampir identik dengan telur yang sebenarnya.
> > Wang mengatakan hanya menghabiskan 0,55 yuan (0,07 dolar AS) untuk
> membuat lebih dari 2 butir telur, kurang dari sepersepuluh harga telur
> yang sebenarnya di pasaran (0,8 dolar AS.)
> > Bahan utama dalam telur-telur buatan tersebut adalah bahan tambahan
> makanan, getah damar, kanji, pengeras, dan pigmen-pigmen. Konsumsi
> yang berlebihan atas bahan-bahan tersebut akan merusak perut dan
> menyebabkan gejala-gejala seperti kehilangan ingatan dan keterlambatan
> mental, dll.
> > Korea Dikecewakan
> > Dokumenter khusus dan laporan berita tersebut telah menuai perhatian
> dan kegemparan di tengah penduduk Korea . Banyak orang Korea
> menyatakan bahwa meskipun produk-produk buatan China seperti pakaian,
> elektronik, dan lain-lainnya terbilang murah dan telah membawa
> kenyamanan bagi hidup mereka, kualitas dan keamanannya sungguh
> mengkhawatirkan.
> > Belum lama ini, berbagai mainan buatan China telah ditarik dari
> rak-rak supermarket karena cat pada mainan tersebut mengandung
> sejumlah logam berat yang sangat tinggi dan dapat mengancam
> keselamatan anak-anak.
> > Kursus Membuat Telur Buatan Diiklankan Secara Online di China
> > Fakta telur buatan bukanlah hal baru di China . Kursus-kursus
> latihan untuk "membuat telur buatan" tersebar luas di Beijing,
> Provinsi Henan , Shandong , Hebei dan Guangdong . Seorang wartawan
> Epoch Times telah melakukan pencarian di Internet dan menemukan banyak
> iklan seperti itu. Kelas-kelas dilakukan dari satu sampai dua hari dan
> biayanya berkisar antara 300 sampai 800 yuan (40-100 dolar AS).
> > Sebuah pusat latihan tertentu di Kota Shangqiu mengajarkan teknik
> pembuatan telur buatan dan memberikan cetakan gratis dalam kursus
> tersebut. Pusat latihan tersebut menjamin bahwa "Anda sulit dapat
> membedakan bentuk dan rasa antara produk kami dengan telur yang
> sebenarnya."
> > Baca liputan tentang Kursus Membuat Telur ini di sini:
> http://www.erabaru. or.id/k_23_ art_76.html
> > Apa Makanan Asli di China?
> > Sebuah pusat riset yang bermarkas di Fengtai, Beijing , menyatakan
> bahwa "Perusahaan kami telah menyebarkan teknologi pembuatan telur
> buatan. Kami telah melatih lebih dari 70 ribu siswa di lebih dari 20
> provinsi di dalam negeri. Kami juga menyediakan teknologi untuk
> membuat "anggur buatan," daging ayam dan daging sapi buatan," dan
> "membuat permen beraroma hawthorn (sejenis buah berry berwarna merah)
> tanpa menggunakan buah hawthorn."
> > Menyusul membanjirnya laporan tentang kualitas produk-produk buatan
> China baru-baru ini, beberapa warga Korea berseru, "Lalu apa yang
> dapat kalian makan di China? Sungguh industri makanan di China
> dibanjiri oleh kebohongan dan penipuan, karenanya membuat kepanikan di
> tengah konsumen."
> > Oleh Cui Yingshu, The Epoch Times, 11 Sep 2007   http://en.epochtime
> s.com/news/ 7-9-11/59598. html
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Bagaimana Membuat Telur Dari Guangzhou
> > 
> > Untuk membuat telur putih, beberapa jenis bahan, termasuk semacam
> bubuk dan tawas, dicampurkan – EAST WEEK`Kuning telur' dibentuk pada
> cetakan. `Air ajaib' mengandung kalsium khlorida juga digunakan – EAST
> WEEKSelaput keras dibentuk dengan menuangkan parafin dan sejenis
> cairan pada telur lalu didiamkan untuk kering – EAST WEEK
> > 
> > (Erabaru.or.id) - Penggerebekan baru-baru ini di sebuah pusat grosir
> kota Guangzhou, ibu kota provinsi Guangdong, ditemukan sejumlah besar
> telur palsu.
> > Harga grosir telur palsu adalah 0,15 yuan (0,03 Dollar Singapura)
> per butir – setengah harga dari telur asli.
> > Konsumen sangat sulit membedakan telur asli dan telur palsu. Ini
> adalah berita bagus bagi para pengusaha nakal yang bahkan mengeluarkan
> tidak kurang 150 dolar Singapura untuk mengikuti kursus tiga hari cara
> memproduksi telur buatan.
> > Seorang wartawan dari Majalah East Week dari Hong Kong mengikuti
> salah satu kursus tersebut.
> > Untuk menciptakan telur putih, instruktor – seorang wanita berusia
> 20 tahunan menggunakan sejenis ramuan seperti agar-agar, bubuk yang
> tidak diketahui jenisnya, asam benzoid, bahan pengentalan dan bahkan
> tawas yang biasa digunakan untuk pengolah industri.
> > Untuk menciptakan kuning telur, bubuk berwarna kuning jeruk dicampur
> ke dalam air dan diaduk. Cairan itu kemudian dituangkan ke dalam
> cetakan plastik yang berbentuk bulat dan dicampur dengan apa yang
> disebut `air ajaib,' yang mengandung kalsium khlorida.
> > Ini akan membuat selaput tipis di luar `kuning telur,' yang akan
> mengikatnya dengan kuat.
> > Lalu telur tersebut dibentuk dengan sebuah cetakan. Tidak lupa kulit
> telur juga dibuat. Parafin dan sejenis cairan putih yang tidak ketahui
> jenisnya dituang ke dalam telur palsu itu, lalu didiamkan untuk kering.
> > Telur buatan ini dapat dijemur dengan sinar matahari atau dikukus.
> Meskipun muncul gelembung-gelumbung dari telur putih, orang yang
> mencicipi mengatakan bahwa rasa telur palsu ini sangat mirip dengan
> telur asli.
> > Tetapi para ahli memperingatkan akan bahaya mengkonsumsi telur palsu
> ini.
> > Tidak hanya telur-telur palsu itu tidak mengandung nutrisi apapun,
> seorang profesor Universitas China Hong Kong memperingatkan bahwa
> mengkonsumsi tawas dalam waktu lama dapat mengakibatkan penyakit
> dementia (penyakit mental yang serius yang dapat mempengaruhi
> kemampuan berpikir, mengingat dan bertingkah laku normal).
> > 
> > 
> > Andre Harto
> > 
> > PT Central Bandung Raya
> > Kom. Ud. Supadio 31
> > Bandung
> > 6222 603 2021
> > 
> > 
> > CBR Branch
> > Villa Tomang Mas blok C-10
> > Jakarta 11510
> > 6221 560 1855
> >
>


Reply via email to