Bung Rinto cs yb,
 
Saya juga sependapat dengan Bung John Siswanto dalam hal ini, walaupun  dalam 
banyak hal juga saya selalu senada dengan beliau entah kenapa . Disini  saya 
mau tambahkan , Bahwa kata China itu adalah istilah yang diciptakan, atau  
disebut oleh orang diluar Tiongkok. Orang yang tinggal, atau berasal dari  
Tiongkok biasanya menyebut diri mereka : Wo Men Ze Cung Kuo Ren , atau ,  
Huaren . 
Tidak ada yang bilang Wo men ze China Ren . Ini membuktikan bahwa  istilah 
China bukan berasal dari kemauan mereka disebut demikian. 
 
Namun dalam perjalanan sejarah yang mengandung pasang surut predikat dari  
Tiongkok , yang sekarang RRT, maka sampai saat ini mereka masih membiarkan  
istilah yang keterlanjuran itu (China) digunakan. Bukti lainnya  adalah tidak 
ada 
aksara Mandarin yang berbunyi "China" atau  Cina .  Kalau pun itu ada, tulisan 
itu berasal dari Kanji (Nihon) yang  mereka lafalkan sebagai Ce Na. Tapi 
sejak tahun lima puluhan Jepang juga sudah  merubah dan tidak menggunakan kata 
itu 
lagi. Bung Rinto yang fasih berbahasa  Mandarin tentunya tahu masalah ini . 
Harap koreksi kalau saya salah. 
 
Saya juga pernah mendengar dari opini yang dikatakan dari orang2 Tionghoa  di 
AS dalam salah satu siaran channel Chinese. Mereka pernah menggugah masalah  
ini, dan mereka mempunyai keinginan merubah istilah China menjadi Cung Kuo .  
Sedangkan dari Zu Rong Jie sewaktu beliau berkunjung ke LA dikatakan  bahwa 
pendeklarasian istilah China menjadi Cung Kuo secara internasional hanya  
tinggal masalah waktu . Entah apa pikiran beliau , saya menduga mungkin setelah 
 
terjadi reunifikasi dengan Taiwan. Mungkin juga saya salah, tapi saya yakin  
reunifikasi itu bakal terjadi. 
 
Kalau Siam bisa jadi Thailand, atau Burma menjadi Myanmar, Majapahit bisa  
jadi Mataram lalu Hindia Belanda dan kemudian Indonesia, kenapa China tidak  
bisa jadi Tiongkok ?
 
Tapi kembali lagi kepada paragraf terakhir dari Bung John  Siswanto , kalau 
yang bersangkutan lebih memilih disebut Tiongkok /Tionghoa  kenapa harus di 
Cina kan ?????? Kecuali memang ada maksud yang sengaja menghina  !!!
 
Lagi, polling yang dilakukan di wikipedia, apakah ada legitimasinya ??  
apakah hasilnya bisa dikatakan sebagai cukup mewakili yang bersangkutan ????  
Jangan sembarangan !!! Hal sesensitif semacam ini tidak bisa  ditentukan hanya 
oleh 
beberap gelintir orang yang nongkrong di wikipedia ,  jangan gegabah !!! 
 
salam,
Dr.Irawan. 
masih bisa dibaca "Cina atau Tionghoa" di _www.indonesiamedia.com_ 
(http://www.indonesiamedia.com)  
 
In a message dated 10/23/2007 6:04:29 P.M. Pacific Daylight Time,  
[EMAIL PROTECTED] writes:

Yth.  Bung Rinto Jiang dan Andreas Mihardja,

Salam kenal dari  saya,

Saya termasuk kelompok Tionghoa yang lebih senang  disebut/dipanggil 
Tionghoa daripada China, Cina atau  sejenisnya..

Bung Rinto Jiang telah mengangkat kembali issue yang  sensitif ini, 
dan kebetulan komentar Bung Andreas telah menyinggung  kelompok 
Tionghoa, mungkin Andreas termasuk kelompok Cina.. he  he

Begini ya bung Andreas, mengutip tulisan bung (#28230): 

Jadi  istilah China dan ini kalau memakai bah indonesia - Cina tidak 
ada unsur  negatipnya. 

Kalau memang tidak ada unsur negatipnya tolong  panggil/sebut kami 
Tionghoa, JANGAN Cina.

Apapun argumentasi anda,  simple is that.

Saya lebih setuju istilah/panggilan/sebutan kita  serahkan saja 
kepada Tionghoa Indonesia, tidak usah diarah-arahkan baik  untuk 
istilah/sebutan/panggilan Tionghoa maupun Cina.

Bagaimana  bung anda setuju ?

Salam dan hormat,

John  Siswanto








************************************** See what's new at http://www.aol.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to